
Roundup
686 Orang Positif COVID-19, 24 Provinsi RI Terpapar Corona
CNBC Indonesia, CNBC Indonesia
25 March 2020 06:55

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah menyatakan jumlah pasien positif terjangkit virus corona (COVID-19) bertambah 107 orang sehingga total pasien corona di Tanah Air mencapai 686 orang hingga Selasa kemarin 24 Maret pukul 12.00 WIB.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan ada penambahan 107 kasus positif virus corona. "Perkembangan pada 23 Maret pukul 12.00 sampai 24 Maret pukul 12.00 ada penambahan kasus baru 107 orang yang terdistribusi di beberapa provinsi sehingga total kasus 686 orang," ujarnya dalam konferensi pers, Selasa (24/3/2020).
Ini adalah angka akumulasi sejak awal pemeriksaan, sementara tak ada penambahan kasus sembuh, sehingga total yang sembuh masih sama yakni 30 orang.
"Ada sekali pemeriksaan negatif, kalau pemeriksaan kedua negatif berarti sembuh."
Adapun untuk korban jiwa, terdapat 7 orang meninggal. "Sehingga total 55 orang [meninggal dunia]," jelasnya.
Secara kumulatif kasus corona adalah 686 kasus positif, 30 sembuh, 55 meninggal.
Dari sisi provinsi, tercatat sudah 24 provinsi di Tanah Air yang terpapar corona. Jika dibandingkan dengan laporan sebelumnya, ada penambahan dua provinsi, yaitu Sumatra Selatan (1 kasus) dan Nusa Tenggara Barat (1 kasus).
Berikut adalah daftar lengkap 24 provinsi yang sudah terpapar Covid-19 di RI:
Penyebaran virus corona (Covid-19) makin luas, tidak hanya menyerang masyarakat biasa, namun juga tenaga medis.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) DKI Jakarta Widyastuti mengatakan data terakhir jumlah tim kesehatan yang terpapar COVID-19 sebanyak 44 orang, jumlah ini bertambah dari Senin yang sebanyak 42 orang.
Ia menjelaskan sampai Selasa, (24/03/2020) jumlah orang yang positif di DKI sebanyak 427, lalu meninggal 32 orang, masih dirawat 266 orang, dan mengisolasi diri 106 orang. Pasien Dalam Pengawasan (PDP) total akumulasi sejak awal Maret sebanyak 800 orang, 529 masih dirawat, dan 271 sudah pulang sehat.
"Untuk orang dalam pengawasan (ODP) total jumlah sampai sekarang sejak awal Maret 1.730, 444 masih dipantau. Sedangkan 1.286 sudah selesai dipantau," ungkapnya dalam konferensi pers di Balaikota DKI Jakarta, Selasa, (24/03/2020).
Lalu untuk perkembangan tes kit Rapid Diagnostic Test (RDT) dari Kementerian Kesehatan sudah dilakukan uji coba besama di Jakarta Selatan (Jaksel) dilakukan bersama dengan epidemologi.
"Hasilnya sedang diproses jumlah berapa yang positif dan negatif. Untuk rapid test yang berbasis antibodi itu tetap kita pesankan seandainya negatif kalau menunjukan gejala orang dalam pemantauan dengan gejala ringan tetap kita anjurkan isolasi diri," terangnya.
Dia mengatakan tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) baru saja menerima 100.000 alat untuk rapid test. Melihat jumlah penduduk DKI Jakarta yang sangat banyak maka penggunaan harus proportional.
Kriteria yang perlu menjalani rapid test adalah ODP yang melakukan kontak erat dengan posotif Covid-19. "Kita tahu kalau satu kasus positif, kita tracking kontak bisa mempunyai hubungan dengan kasus banyak positif itu banyak. Yang Kita fokuskan kontak erat dengan kasus positif," jelasnya.
Sayangnya terkait berapa jumlah orang yang sudah melakukan test ini pihaknya belum memiliki data lengkap.
"Belum sempat buat laporan cepat. Nanti kalau sudah ada kami sampaikan," ungkapnya.
(tas/tas) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan ada penambahan 107 kasus positif virus corona. "Perkembangan pada 23 Maret pukul 12.00 sampai 24 Maret pukul 12.00 ada penambahan kasus baru 107 orang yang terdistribusi di beberapa provinsi sehingga total kasus 686 orang," ujarnya dalam konferensi pers, Selasa (24/3/2020).
Ini adalah angka akumulasi sejak awal pemeriksaan, sementara tak ada penambahan kasus sembuh, sehingga total yang sembuh masih sama yakni 30 orang.
"Ada sekali pemeriksaan negatif, kalau pemeriksaan kedua negatif berarti sembuh."
Adapun untuk korban jiwa, terdapat 7 orang meninggal. "Sehingga total 55 orang [meninggal dunia]," jelasnya.
Secara kumulatif kasus corona adalah 686 kasus positif, 30 sembuh, 55 meninggal.
Dari sisi provinsi, tercatat sudah 24 provinsi di Tanah Air yang terpapar corona. Jika dibandingkan dengan laporan sebelumnya, ada penambahan dua provinsi, yaitu Sumatra Selatan (1 kasus) dan Nusa Tenggara Barat (1 kasus).
Berikut adalah daftar lengkap 24 provinsi yang sudah terpapar Covid-19 di RI:
- Bali: 6 kasus
- Banten: 65 kasus
- DIY: 6 kasus
- DKI Jakarta: 424 kasus
- Jambi: 1 kasus
- Jawa Barat: 60 kasus
- Jawa Tengah: 19 kasus
- Jawa Timur: 51 kasus
- Kalimantan Barat: 3 kasus
- Kalimantan Timur: 11 kasus
- Kalimantan Tengah: 3 kasus
- Kalimantan Selatan: 1 kasus
- Kepulauan Riau: 5 kasus
- Nusa Tenggara Barat: 1 kasus
- Sumatra Selatan: 1 kasus
- Sulawesi Utara: 2 kasus
- Sumatra Utara: 7 kasus
- Sulawesi Tenggara: 3 kasus
- Sulawesi Selatan: 4 kasus
- Lampung: 1 kasus
- Riau: 2 kasus
- Maluku Utara: 1 kasus
- Maluku: 1 kasus
- Papua: 3 kasus
- Dalam proses verifikasi: 5 kasus
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) DKI Jakarta Widyastuti mengatakan data terakhir jumlah tim kesehatan yang terpapar COVID-19 sebanyak 44 orang, jumlah ini bertambah dari Senin yang sebanyak 42 orang.
Ia menjelaskan sampai Selasa, (24/03/2020) jumlah orang yang positif di DKI sebanyak 427, lalu meninggal 32 orang, masih dirawat 266 orang, dan mengisolasi diri 106 orang. Pasien Dalam Pengawasan (PDP) total akumulasi sejak awal Maret sebanyak 800 orang, 529 masih dirawat, dan 271 sudah pulang sehat.
"Untuk orang dalam pengawasan (ODP) total jumlah sampai sekarang sejak awal Maret 1.730, 444 masih dipantau. Sedangkan 1.286 sudah selesai dipantau," ungkapnya dalam konferensi pers di Balaikota DKI Jakarta, Selasa, (24/03/2020).
Lalu untuk perkembangan tes kit Rapid Diagnostic Test (RDT) dari Kementerian Kesehatan sudah dilakukan uji coba besama di Jakarta Selatan (Jaksel) dilakukan bersama dengan epidemologi.
"Hasilnya sedang diproses jumlah berapa yang positif dan negatif. Untuk rapid test yang berbasis antibodi itu tetap kita pesankan seandainya negatif kalau menunjukan gejala orang dalam pemantauan dengan gejala ringan tetap kita anjurkan isolasi diri," terangnya.
Dia mengatakan tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) baru saja menerima 100.000 alat untuk rapid test. Melihat jumlah penduduk DKI Jakarta yang sangat banyak maka penggunaan harus proportional.
Kriteria yang perlu menjalani rapid test adalah ODP yang melakukan kontak erat dengan posotif Covid-19. "Kita tahu kalau satu kasus positif, kita tracking kontak bisa mempunyai hubungan dengan kasus banyak positif itu banyak. Yang Kita fokuskan kontak erat dengan kasus positif," jelasnya.
Sayangnya terkait berapa jumlah orang yang sudah melakukan test ini pihaknya belum memiliki data lengkap.
"Belum sempat buat laporan cepat. Nanti kalau sudah ada kami sampaikan," ungkapnya.
(tas/tas) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI
Most Popular