
Gara-gara Corona, Eropa Sudah Pasti Resesi!

Jakarta, CNBC Indonesia - Penyebaran virus corona semakin masif. Kini Benua Eropa menjadi pusat penyebaran virus yang bermula dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China ini.
Pekan lalu, 26 negara uni Eropa sepakat untuk menutup perbatasan. Ini dilakukan dalam rangka membatasi ruang gerak penyebaran virus corona.
Karantina wilayah (lockdown) itu bertujuan untuk menyelamatkan nyawa, yang memang harus menjadi prioritas utama. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa kebijakan itu berdampak terhadap perekonomian.
Sri Mulyani, Menteri Keuangan, mengatakan bahwa kemarin sore waktu Indonesia para menteri keuangan dan bank sentral negara-negara anggota G20 mengadakan pertemuan jarak jauh. Dalam pertemuan tersebut terungkap bahwa situasi sedang sangat mengkhawatirkan.
Sri Mulyani mencontohkan kebijakan lockdown yang diterapkan di Benua Biru. Lockdown memang bisa menyelamatkan nyawa, tetapi harus dibayar dengan resesi ekonomi.
"European Central Bank menyebutkan bahwa kalau di Eropa lockdown, maka setiap empat minggu growth akan menurun 2%. Jadi sudah pasti mereka akan resesi," kata Sri Mulyani dalam briefing hasil G20 Extraordinary Finance Ministers and Central Bank Governors Virual Meeting, Selasa (24/3/2020).
Mengutip data satelit pemetaan ArcGis pukul 16:28 WIB, jumlah kasus corona di Italia mencapai 63.927. Sementara di Spanyol adalah 35.212, Jerman 29.560, dan Prancis 20.149.
(aji/aji) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI