
Wabah Corona, 50 Penerima Beasiswa LPDP Tunda ke Luar Negeri
Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
24 March 2020 12:39

Jakarta, CNBC Indonesia - Penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) ke luar negeri, terpaksa untuk menunda keberangkatan studinya ke luar negeri karena adanya pandemik covid-19 atau virus corona yang saat ini sudah menjangkit lebih dari 180 negara.
Dirut LPDP Rionald Silaban mengatakan, guna meminimalisir penularan virus corona, maka LPDP meminta kepada penerima beasiswa LPDP yang akan melanjutkan studinya ke luar negeri, untuk ditunda.
"Pada dasarnya LPDP meminta anak-anak tersebut [penerima LPDP] menundanya," kata Rionald kepada CNBC Indonesia, Senin (23/3/2020).
Terpisah, Kepala Divisi Pelayanan Beasiswa LPDP Ratna Prabandari mengatakan, kebijakan LPDP untuk menunda memberangkatkan penerima beasiswa untuk ke luar negeri juga berdasarkan pertimbangan pihak kampus di masing-masing negara.
Jadi, apabila terdapat universitas yang menyediakan opsi enroll atau mendaftar ulang serta menyediakan fasilitas pembelajaran via melalui online, maka penerima beasiswa pada LPDP boleh mengikutinya.
"Apabila universitas menyediakan opsi enrol bisa dilakukan dari Indonesia, maka mereka diperkenankan untuk tetap enroll dengan metode pembelajaran online," kata Ratna melalui pesan pribadinya kepada CNBC Indonesia.
Untuk diketahui, tahun pembelajaran universitas di luar negeri, hampir sebagian besar akan dimulai pada bulan Juli-Agustus 2020. Dan semestinya, kata Ratna, apabila tidak adanya musibah wabah corona ini, penerima beasiswa LPDP bisa berangkat ke negara studinya antara bulan Maret sampai dengan Juni.
Adapun keberangkatan ke negara tujuan studi di antaranya, mayoritas ke Jepang, Australia, Inggris, Italia, dan Jerman. Berdasarkan catatan LPDP ada 50 penerima beasiswa yang tertunda pemberangkatannya.
"Sementara ini, untuk yang sudah siap secara administrasi ke luar negeri ada 368 orang, baru terdata 50 orang yang terkonfirmasi tertunda," jelas Ratna.
"Keberangkatan penerima beasiswa LPDP ke negara tujuan, akan menunggu wabah [covid-19] ini reda, sesuai instruksi universitas masing-masing," jelas Ratna.
Adanya penundaan keberangkatan penerima LPDP ke luar negeri ini kemudian dikonfirmasi oleh dua penerima awardee atau penerima penghargaan LPDP, yakni Rusli Abdullah dan Yosi. Keduanya sama-sama melanjutkan studinya ke Inggris.
Rusli Abdullah, yang juga merupakan salah satu ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menceritakan dirinya mendapatkan beasiswa di Kings Collage London, untuk studi doktoralnya di jurusan Departement of International Development.
Dia bercerita, bahwa dirinya harus menunda keberangkatan studinya hingga Januari 2021. Penundaan keberangkatannya ini, kata Rusli juga menyesuaikan kebijakan dari LPDP dan kampusnya.
"Saya pilih enroll yang tahun depan. Ini menyesuaikan kebijakan kampus/negara tujuan. Penundaannya karena corona. Ini juga mengacu pada kebijakan LPDP yang mem-post pone [menunda] kegiatan persiapan keberankatan dan persiapan bahasa, sejak 3 minggu lalu," jelas Rulis.
Awardee LPDP ke luar negeri lainnya, Yosi (29 tahun) juga bernasib sama seperti Rusli. Yosi harus menunda keberangkatannya untuk menempuh pendidikan strata dua (S2) di Manchester University tahun depan.
"Harusnya 21 September ini berangkat. Tapi diundur ke Februari 2021," kata Yosi kepada CNBC Indonesia.
(dru) Next Article Tahun Baru, Kasus Covid-19 di Australia Cetak Rekor Baru
Dirut LPDP Rionald Silaban mengatakan, guna meminimalisir penularan virus corona, maka LPDP meminta kepada penerima beasiswa LPDP yang akan melanjutkan studinya ke luar negeri, untuk ditunda.
"Pada dasarnya LPDP meminta anak-anak tersebut [penerima LPDP] menundanya," kata Rionald kepada CNBC Indonesia, Senin (23/3/2020).
"Apabila universitas menyediakan opsi enrol bisa dilakukan dari Indonesia, maka mereka diperkenankan untuk tetap enroll dengan metode pembelajaran online," kata Ratna melalui pesan pribadinya kepada CNBC Indonesia.
Untuk diketahui, tahun pembelajaran universitas di luar negeri, hampir sebagian besar akan dimulai pada bulan Juli-Agustus 2020. Dan semestinya, kata Ratna, apabila tidak adanya musibah wabah corona ini, penerima beasiswa LPDP bisa berangkat ke negara studinya antara bulan Maret sampai dengan Juni.
Adapun keberangkatan ke negara tujuan studi di antaranya, mayoritas ke Jepang, Australia, Inggris, Italia, dan Jerman. Berdasarkan catatan LPDP ada 50 penerima beasiswa yang tertunda pemberangkatannya.
"Sementara ini, untuk yang sudah siap secara administrasi ke luar negeri ada 368 orang, baru terdata 50 orang yang terkonfirmasi tertunda," jelas Ratna.
"Keberangkatan penerima beasiswa LPDP ke negara tujuan, akan menunggu wabah [covid-19] ini reda, sesuai instruksi universitas masing-masing," jelas Ratna.
Adanya penundaan keberangkatan penerima LPDP ke luar negeri ini kemudian dikonfirmasi oleh dua penerima awardee atau penerima penghargaan LPDP, yakni Rusli Abdullah dan Yosi. Keduanya sama-sama melanjutkan studinya ke Inggris.
Rusli Abdullah, yang juga merupakan salah satu ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menceritakan dirinya mendapatkan beasiswa di Kings Collage London, untuk studi doktoralnya di jurusan Departement of International Development.
Dia bercerita, bahwa dirinya harus menunda keberangkatan studinya hingga Januari 2021. Penundaan keberangkatannya ini, kata Rusli juga menyesuaikan kebijakan dari LPDP dan kampusnya.
"Saya pilih enroll yang tahun depan. Ini menyesuaikan kebijakan kampus/negara tujuan. Penundaannya karena corona. Ini juga mengacu pada kebijakan LPDP yang mem-post pone [menunda] kegiatan persiapan keberankatan dan persiapan bahasa, sejak 3 minggu lalu," jelas Rulis.
Awardee LPDP ke luar negeri lainnya, Yosi (29 tahun) juga bernasib sama seperti Rusli. Yosi harus menunda keberangkatannya untuk menempuh pendidikan strata dua (S2) di Manchester University tahun depan.
"Harusnya 21 September ini berangkat. Tapi diundur ke Februari 2021," kata Yosi kepada CNBC Indonesia.
(dru) Next Article Tahun Baru, Kasus Covid-19 di Australia Cetak Rekor Baru
Most Popular