Wisma Atlet Jadi RS Corona: Erick Sebut Itu Terobosan Jokowi!

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
24 March 2020 11:36
Presiden Jokowi dianggap punya andil dalam terobosan penggunaan wisma atlet sebagai RS darurat covid-19.
Foto: Menteri BUMN, Erick Thohir bersama dengan Panglima TNI, Menteri Kesehatan, Menteri PUPR dan Kepala BNPB hari ini memastikan bahwa RS Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran sudah bisa beroperasi esok hari, Senin 23/03. (Dok.BUMN)
Jakarta, CNBC Indonesia - Saat negara-negara lain butuh waktu membangun rumah sakit darurat, di Indonesia khususnya Jakarta, secara tak diduga punya sarana yang sudah siap, yaitu gedung wisma atlet yang sempat dipakai pada Asian Games 2018. Ide pemanfaatan wisma atlet ini disebut-sebut datang dari Presiden Jokowi.

"Kalau kita lihat contoh apa yang terjadi secara riil di lapangan, keberadaan Wisma Atlet sendiri kan ini bukan berarti gaya-gayaan, tetapi ini salah satu terobosan yang dilakukan oleh bapak presiden (Jokowi)," kata Menteri BUMN Erick Thohir di dalam konperensi pers di Jakarta, Selasa (24/3).

Ia mengatakan pemanfaatan wisma atlet sebagai RS darurat covid-19 berawal dari pemikiran bahwa pemerintah ingin memastikan kendala di lapangan khususnya kondisi rumah sakit yang sudah penuh maka ada alternatif lain yang bisa digunakan.



"Dan tentu rumah sakit-rumah sakit ini tidak hanya dari swasta, BUMN, TNI/Polri, maupun rumah sakit pemerintah. Namun, sebagai contoh saja, tadi pagi saya mendapat laporan langsung dari tim yang ada di Wisma Atlet, jumlah pasien sudah 102 orang," katanya.

Erick juga berterima kasih kepada dunia usaha, pengusaha-pengusaha dari Kadin yang sudah membantu pemerintah. Kadin dan Yayasan Tzu Chi mencoba menggalang dana Rp 500 miliar yang saat ini sudah terkumpul Rp 300 miliar.

"Dengan bergabungnya pihak swasta ini adalah sesuatu yang luar biasa. Karena memang kita bisa melawan virus korona ini kalau kita bergotong-royong," katanya.

Sebanyak empat tower dari 10 tower Wisma Atlet untuk digunakan sebagai RS Darurat yakni tower 1, 3, 6 dan 7 yang semuanya berada di Blok D10. Tower 6 secara utuh mulai lantai 1 hingga 24 akan digunakan sebagai ruang rawat inap pasien. Kapasitas yang tersedia adalah 650 unit dan dapat menampung 1.750 orang.

Sedangkan tower 7 akan dibagi menjadi beberapa fungsi. Pada lantai 1 akan digunakan sebagai IGD, lantai 2 untuk ICU, lantai 3 untuk ruang refreshing. Sedangkan lantai 4 - 24 akan digunakan sebagai ruang rawat inap pasien.

Kapasitas di tower 7 adalah 886 unit. Jika satu unit dapat menampung dua atau tiga orang maka kapasitas ruang rawat maksimum adalah 2.458 pasien.

Untuk dokter dan petugas medis akan menggunakan Tower 1 lantai 1 - 24 dengan kapasitas 650 unit dan dapat menampung maksimum 1.750 orang. Sedangkan Tower 3 lantai 1 - 24 direncanakan untuk Posko Gugus Tugas Penanganan COVID-19. Jumlah unit yang tersedia sebanyak 650 unit dan dapat menampung maksimal 1.750 orang.

[Gambas:Video CNBC]




(hoi/hoi) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular