Pemeritah akan Buat RS Darurat Corona di Sejumlah Kota

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
24 March 2020 11:28
Pihaknya akan bekerjasama dengan Kementerian Agama yaitu memanfaatkan Asrama Haji.
Foto: Menteri BUMN, Erick Thohir bersama dengan Panglima TNI, Menteri Kesehatan, Menteri PUPR dan Kepala BNPB hari ini memastikan bahwa RS Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran sudah bisa beroperasi esok hari, Senin 23/03. (Dok.BUMN)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah berencana untuk membangun rumah sakit darurat corona di beberapa kota besar, seperti yang telah dilakukan di Jakarta dengan menjadikan Wisma Atlet sebagi RS Darurat Corona.

"Kami diperintah oleh Pak Menteri BUMN Erick Thohir untuk mulai cari di beberapa provinsi, ini diduplikasi, apa yang dikerjakan di Jakarta dilakukan di sejumlah daerah. Di Semarang, Bandung, Surabaya, kami ditugaskan mencari lokasi yang bisa menampung banyak orang," kata Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga saat konferensi pers di Kantor BNPB, Jakarta, Selasa (24/3/2020).

Pihaknya akan bekerjasama dengan Kementerian Agama yaitu memanfaatkan Asrama Haji. Jika memungkinkan, hal ini akan dilakukan untuk pengoperasian RS Darurat Corona di sejumlah daerah.


Adapun alih fungsi sejumlah bangunan di beberapa wilayah tersebut dilakukan sebagai antisipasi. Menurutnya, sebagaimana yang pernah diperkirakan oleh Institute Teknologi Bandung (ITB) jika puncak dari penyebaran virus ini bisa mencapai 8 ribuan kasus.

Sebelumnya, RS darurat corona yang memanfaatkan bangunan wisma atlet resmi beroperasi kemarin. RS ini memiliki kapasitas hingga 1.600 kamar. Bahkan rencananya, pemerintah akan menambah jumlahnya sebanyak 3 ribu kamar.

"Tahap berikutnya akan ada penambahan tower berikutnya. mudah-mudahan totalnya 3000 kamar yang disiapkan, sehingga bisa menampung pasien khusus untuk masuk ke RS," ujarnya.

Upaya pemerintah menyulap wisma atlet menjadi RS darurat COVID-19 merupakan kerjasama perusahaan BUMN berikut anak usahanya. Tahap pertama, RS tersebut telah resmi beroperasi dengan waktu pengerjaan hanya 4 hari.


Sesaat setelah dibuka, dia menyebut ada antrian cukup panjang. Setidaknya ada 30 pasien antri satu jam setelah RS beroperasi. Dia mohon harap maklum bagi masyarakat, untuk kejadian tersebut. Sebab, bagi pasien yang ingin berobat RS darurat tersebut dilakukan serangkaian tes yang memakan waktu.

"Tes darah, swap. Tak mungkin ada 100 orang langsung dilayani, ini harus dimaklumi," pungkasnya.


[Gambas:Video CNBC]




(hps) Next Article RS Corona Pulau Galang: 66 Km dari Singapura, 828 Km dari DKI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular