Update

Ada 369 Kasus Corona di RI, Ada Potensi Menjangkiti 700 ribu

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
21 March 2020 07:40
Ada 369 Kasus Corona di RI, Ada Potensi Menjangkiti 700 ribu
Foto: Achmad Yurianto. (CNBC Indonesia/Chandra Gian Asmara)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah menyampaikan lonjakan tajam kasus positif virus corona (Covid-19), yakni sebanyak 60 kasus sehingga data yang terinveksi Covid-19 sebanyak 369 kasus. Pemerintah juga memperkirakan ada 600 ribu-700 ribu orang berpotensi terkena virus corona di Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto. Yuri menambahkan ada 7 kasus kematian baru pada hari ini sehingga total menjadi 32 orang.

"Kemudian ada penambahan 1 kasus sembuh sehingga total menjadi 17 kasus," ujar Yurianto dalam konferensi pers di BNPB, Jumat (20/3/2020).

Khusus di DKI Jakarta data terakhir menyebutkan pasien positif mencapai 224 orang, di mana yang sembuh berjumlah 13 orang dan yang meninggal dunia sebanyak 20 orang. Hal tersebut disampaikan Asisten Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekda Provinsi DKI, Catur Laswanto.


"Pasien positif di DKI Jakarta sejumlah 224 orang, yang sembuh 13 dan meninggal dunia 20 orang," terangnya, Jumat (20/3/2020) saat konferensi pers di Balai Kota.

Korban positif corona tidak hanya menyasar warga biasa, namun juga tenaga medis yang menangani pasien positif Covid-19. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan di DKI Jakarta sudah ada 25 tenaga medis yang dinyatakan positif Covid-19 dan satu orang meninggal.

"Semua ini tanggungjawab moral, tenaga medis bekerja siang malam. Yang saat ini, sudah ada yang terpapar ada 25 tenaga medis di Jakarta yang terkonfirmasi positif Covid, dan 1 meninggal," ungkap Anies Jumat, (20/03/2020).

Anies mengajak agar semua masyarakat DKI Jakarta mau bekerjasama mencegah penyebaran Covid-19. Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah dengan tidak beraktivitas di keramaian atau keluar rumah.

"Bila kita ingin saudara kita terbebas tinggal di rumah, perusahaan juga ambil tanggung jawab," pinta Anies.

Pekerja medis, imbuhnya, akan tetap bekerja di garda terdepan sebagai tanggungjawab moral. Masyarakat harus membantu dengan tidak menyebarkan Covid-19 ini semakin luas. Dengan demikian beban tenaga medis bisa berkurang. "Cara mengurangi beban mereka dengan bekerja di rumah," pintanya.

[Gambas:Video CNBC]



 
Sealin itu, pemerintah menyiapkan 1 juta alat rapid test corona massal sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona sejak dini. Pemerintah memperkirakan ada 600 ribu-700 ribu orang berpotensi terkena virus corona di Indonesia.

Hal ini disampaikan oleh Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (20/3).

"Jumlah orang berisiko 600 ribu-700 ribu, pemerintah akan siapkan 1 juta untuk kita pemeriksaan secara massal," kata Yuri.

Ia mengatakan sebelum diperiksa seseorang akan dilakukan analisa risiko, karena tak semua org harus diperiksa. Pemeriksaan hanya pada orang-orang dengan risiko tinggi seperti kawasan rumah atau kantor yang menjadi lokasi kasus positif corona dalam 14 hari.

"Risiko rendah tidak. Apabila seseorang dirawat konfirmasi kasus positif, trace 14 hari di mana dia sepanjang itu. Di rumah, seluruh rumah diperiksa. di kantor, seluruh di kantor ruang kerja akan diperiksa. ini langkah penjajakan awal secara awal," katanya.

Selain itu, pemeriksaan pada orang-orang yang baru dari luar negeri, dan pemeriksaan orang yang memiliki kotak dengan kasus positif corona.

Ia bilang proses pemeriksaannya tetap dengan layanan dokter di tempat fasilitas kesehatan.

"Dokter akan memeriksa, di antaranya usapan dinding belakang hidung dan rongga mulut, untuk dipastikan mengandung virus atau tidak," katanya.



Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular