BI Sudah Guyur Rp 300 T untuk Tambah Likuiditas

Lidya Julita S, CNBC Indonesia
20 March 2020 18:24
Bank Indonesia (BI) menekankan akan selalu ada di pasar keuangan terutama untuk menstabilkan nilai tukar rupiah
Foto: Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur bulan Maret 2020.  (Youtube Bank Indonesia)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) menekankan akan selalu ada di pasar keuangan terutama untuk menstabilkan nilai tukar rupiah di tengah wabah virus corona atau Covid-19.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, dalam hal ini pihaknya terus melakukan injeksi untuk menambah likuiditas baik untuk pasar maupun perbankan.

"Untuk injeksi likuiditas kami laporkan tahun ini sudah injeksi rupiah hampir Rp 300 triliun," ujarnya di Jakarta, Jumat (20/3/2020).

Penambahan likuiditas sekitar Rp 300 triliun tersebut terdiri dari, pertama pembelian SBN dari pasar sekunder sebesar Rp 163 triliun. Kedua, transaksi repo dari bank Buku I dan II ke BI sebesar Rp 53 triliun.

Selanjutnya, dari penurunan giro wajib minimum (GWM) rupiah yang menambah likuiditas Rp 53 triliun dan penurunan GWM valas menambah likuiditas US$ 3,2 miliar atau Rp 48 triliun (kurs Rp 15.000/US$).

"Kita berusaha jaga likuiditas baik di pasar maupun perbankan," kata Perry.

Tak hanya itu, pihaknya pun akan kembali menambah likuiditas perbankan dengan menurunkan GWM rupiah sekitar 50 bps. Penurunan ini akan berlaku pada 1 April 2020.

"Ini akan menambah likuiditas Rp 23 triliun," jelas Perry.



[Gambas:Video CNBC]






(dru) Next Article Sedih, Perbaikan Ekonomi RI Tak Secepat yang Diperkirakan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular