Bukan Lockdown, Ternyata Jokowi Lebih Pilih Tes Massal Corona

Monica Wareza & Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
20 March 2020 06:15
500 Ribu Test Pack dari China
Foto: Achmad Yurianto. (CNBC Indonesia/Chandra Gian Asmara)
Staf Khusus Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga mengatakan saat ini RNI tengah menunggu izin impor alat kesehatan ini dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Dengan adanya alat ini diharapkan dapat memangkas waktu dan biaya untuk pemeriksaan awal virus corona (COVID-19).

"RNI lagi kerja sama dengan perusahaan dari China mau produksi rapid test untuk COVID-19, alat tes, kerja sama dengan pabrik China. Itu tes corona kan rapid test yang hasilnya bisa keluar hanya 15 menit sampai 3 jam. Kami sudah pesan 500 ribu pcs. Ini RNI yang pesan tapi kita menunggu izin Kemenkes, kalau sudah bisa kita kirimkan untuk tes corona dengan cepat," kata Arya di Jakarta, Rabu (18/3/2020).

Ia menyebutkan nantinya alat yang sudah dipesan ini akan didistribusikan ke rumah sakit-rumah sakit milik BUMN.

Sementara saat ini belum ada produsen dalam negeri yang mampu memproduksi alat-alat tes ini sehingga masih bergantung pada impor dari China yang jelas-jelas sudah mampu mengatasi masalah corona ini.

Alat Sudah Tiba di Indonesia

Alat rapid test virus corona asal China sudah mulai masuk Kamis (19/3) yang didatangkan oleh RNI. 

"Masuknya bertahap hampir tiap hari ini masuk terus alat rapid test. Hari ini mulai masuk. Penyalurannya akan dikirimkan ke rumah sakit rujukan yang sudah ditunjuk pemerintah. Tapi mekanismenya B2B antar rumah sakit," kata Arya.

Ia tidak menjelaskan detail jumlah alat rapid test yang diterima tiap rumah sakit. Sebab, Kementerian BUMN masih menunggu jumlah alat itu mencapai 500 ribu unit. 


Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Letnan Jenderal TNI Doni Monardo sempat memberikan penjelasan terkait arahan Presiden Joko Widodo agar segera melakukan rapid test untuk mendeteksi virus corona. Menurut dia, alat itu belum tersedia di Indonesia.

"Sementara alat rapid test ini belum tersedia di tanah air sehingga kita harus mendatangkan dari beberapa negara. Sebagaimana pengalaman yang sudah dilakukan sejumlah negara baik itu China kemudian juga Korea Selatan juga Jepang," ujar Doni, Kamis (19/3/2020).

(hoi/hoi)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular