
Jokowi Punya 3 Tol Baru untuk Mudik Lebaran 2020
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
19 March 2020 11:46

Jakarta, CNBC Indonesia - Musim mudik Lebaran 2020 akan ada tambahan jumlah tol beroperasi. Ketiga tol tersebut adalah Tol Manado - Bitung Seksi I, Tol Pekanbaru - Dumai dan Tol Kayu Agung - Palembang - Betung (Seksi Kayu Agung - Jakabaring).
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menjelaskan bahwa saat ini tiga ruas tersebut sudah melalui uji laik fungsi. Pada tahun 2020 ini Kementerian PUPR menargetkan untuk menyelesaikan pembangunan 28 ruas tol sepanjang 482 km, termasuk 3 ruas di atas.
"Saya harap di bulan April tol Pekanbaru - Dumai dan Manado - Bitung sampai Danowudu sudah selesai konstruksinya sehingga bisa beroperasi mendukung kelancaran lalu lintas saat mudik Lebaran 2020," ucap Basuki dalam keterangan resmi yang dikutip CNBC Indonesia, Kamis (19/3/20).
Dijelaskan bahwa Tol Manado - Bitung memiliki total panjang 39 km. Progres pembangunan Seksi I (Manado - Airmadidi) sepanjang 14 km telah mencapai 100%, baik lahan dan fisik.
Seksi 2A (Airmadidi - Kauditan) sepanjang 6,5 km progres fisik 98,16% dan lahan 99,61%, ditargetkan selesai pada April 2020. Seksi 2B (Kauditan- Bitung) sepanjang 18,5 km progres fisik 45,59% dan progres lahan 97,25%, ditargetkan selesai pada akhir Desember 2020.
Pembangunan Tol Manado - Bitung bertujuan untuk mengurangi biaya logistik dari dan menuju ke Pelabuhan Internasional Bitung. Keberadaan tol ini juga akan mendukung pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung dan pendukung kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) Manado - Bitung - Likupang, termasuk akses ke Pulau Lembeh. Tol ini akan memangkas jarak tempuh yang tadinya 90 menit menjadi 30 menit saja.
Selanjutnya, Tol Pekanbaru - Dumai membentang sepanjang 131 km. Progres pembangunan Seksi I (Pekanbaru - Minas) sepanjang 9,5 km telah mencapai 100% baik fisik maupun lahan. Sementara Seksi 2 - 6 sepanjang 120,9 km progres fisik telah mencapai 89,19% dan lahan 94,26%, ditargetkan selesai pada akhir April 2020.
Kehadiran tol ini akan meningkatkan konektivitas Kota Pekanbaru sebagai Ibu Kota Provinsi Riau dengan Kota Dumai sebagai kota pelabuhan dengan industri perminyakan dan agribisnis yang maju. Kehadiran tol ini akan mempercepat mobilitas orang dan logistik sehingga meningkatkan daya saing sekaligus stok infrastruktur nasional.
"Tol ini akan memperpendek jarak tempuh antara Pekanbaru - Dumai menjadi 131 kilometer di mana melalui jalan nasional jaraknya 200 kilometer," kata Basuki.
Di Seksi IV Tol Pekanbaru - Dumai juga dibangun empat terowongan perlintasan gajah sebagai bentuk harmonisasi infrastruktur dengan alam. Sebab seksi ini melintasi Kawasan Suaka Margasatwa Balai Raja dan Siak Kecil di mana keduanya merupakan koridor perlintasan Gajah Sumatera dengan jumlah populasi sekitar 50 ekor.
"Lalu lintas harian rata-rata (LHR) pada Trans Sumatera mencapai 75% dari Feasibility Study, ini lebih tinggi dari tol Trans Jawa. Saya kira truk pengangkut bahan seperti sawit bisa pindah menggunakan jalan tol dengan pertimbangan hitungan waktu. Dengan tol ini, pengguna dapat menghitung waktu perjalanan bahan dari asal sampai ke pabrik," lanjutnya.
Terakhir adalah Tol Kayu Agung - Palembang - Betung Seksi Kayu Agung - Jakabaring sepanjang 33,5 km di mana progres fisik dan lahan sudah mencapai 100%. Ruas tol ini juga siap digunakan oleh publik dan dioperasionalkan sebelum mudik Lebaran 2020.
Sedangkan Seksi Jakabaring - Jalintim Sumatera sepanjang 9 km progres fisiknya telah mencapai 52,45 dan lahan 100%, ditargetkan selesai Desember 2020. Seksi 2 dan 3 (Jalintim - Betung) sepanjang 69,19% progres fisik telah mencapai 22,15% dan lahan 59,69%.
(hoi/hoi) Next Article Jokowi Bangun 2.500 Km Tol Baru, Mau Cari Uang di Pasar Modal
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menjelaskan bahwa saat ini tiga ruas tersebut sudah melalui uji laik fungsi. Pada tahun 2020 ini Kementerian PUPR menargetkan untuk menyelesaikan pembangunan 28 ruas tol sepanjang 482 km, termasuk 3 ruas di atas.
"Saya harap di bulan April tol Pekanbaru - Dumai dan Manado - Bitung sampai Danowudu sudah selesai konstruksinya sehingga bisa beroperasi mendukung kelancaran lalu lintas saat mudik Lebaran 2020," ucap Basuki dalam keterangan resmi yang dikutip CNBC Indonesia, Kamis (19/3/20).
Dijelaskan bahwa Tol Manado - Bitung memiliki total panjang 39 km. Progres pembangunan Seksi I (Manado - Airmadidi) sepanjang 14 km telah mencapai 100%, baik lahan dan fisik.
Seksi 2A (Airmadidi - Kauditan) sepanjang 6,5 km progres fisik 98,16% dan lahan 99,61%, ditargetkan selesai pada April 2020. Seksi 2B (Kauditan- Bitung) sepanjang 18,5 km progres fisik 45,59% dan progres lahan 97,25%, ditargetkan selesai pada akhir Desember 2020.
Pembangunan Tol Manado - Bitung bertujuan untuk mengurangi biaya logistik dari dan menuju ke Pelabuhan Internasional Bitung. Keberadaan tol ini juga akan mendukung pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung dan pendukung kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) Manado - Bitung - Likupang, termasuk akses ke Pulau Lembeh. Tol ini akan memangkas jarak tempuh yang tadinya 90 menit menjadi 30 menit saja.
Selanjutnya, Tol Pekanbaru - Dumai membentang sepanjang 131 km. Progres pembangunan Seksi I (Pekanbaru - Minas) sepanjang 9,5 km telah mencapai 100% baik fisik maupun lahan. Sementara Seksi 2 - 6 sepanjang 120,9 km progres fisik telah mencapai 89,19% dan lahan 94,26%, ditargetkan selesai pada akhir April 2020.
Kehadiran tol ini akan meningkatkan konektivitas Kota Pekanbaru sebagai Ibu Kota Provinsi Riau dengan Kota Dumai sebagai kota pelabuhan dengan industri perminyakan dan agribisnis yang maju. Kehadiran tol ini akan mempercepat mobilitas orang dan logistik sehingga meningkatkan daya saing sekaligus stok infrastruktur nasional.
"Tol ini akan memperpendek jarak tempuh antara Pekanbaru - Dumai menjadi 131 kilometer di mana melalui jalan nasional jaraknya 200 kilometer," kata Basuki.
Di Seksi IV Tol Pekanbaru - Dumai juga dibangun empat terowongan perlintasan gajah sebagai bentuk harmonisasi infrastruktur dengan alam. Sebab seksi ini melintasi Kawasan Suaka Margasatwa Balai Raja dan Siak Kecil di mana keduanya merupakan koridor perlintasan Gajah Sumatera dengan jumlah populasi sekitar 50 ekor.
"Lalu lintas harian rata-rata (LHR) pada Trans Sumatera mencapai 75% dari Feasibility Study, ini lebih tinggi dari tol Trans Jawa. Saya kira truk pengangkut bahan seperti sawit bisa pindah menggunakan jalan tol dengan pertimbangan hitungan waktu. Dengan tol ini, pengguna dapat menghitung waktu perjalanan bahan dari asal sampai ke pabrik," lanjutnya.
Terakhir adalah Tol Kayu Agung - Palembang - Betung Seksi Kayu Agung - Jakabaring sepanjang 33,5 km di mana progres fisik dan lahan sudah mencapai 100%. Ruas tol ini juga siap digunakan oleh publik dan dioperasionalkan sebelum mudik Lebaran 2020.
Sedangkan Seksi Jakabaring - Jalintim Sumatera sepanjang 9 km progres fisiknya telah mencapai 52,45 dan lahan 100%, ditargetkan selesai Desember 2020. Seksi 2 dan 3 (Jalintim - Betung) sepanjang 69,19% progres fisik telah mencapai 22,15% dan lahan 59,69%.
(hoi/hoi) Next Article Jokowi Bangun 2.500 Km Tol Baru, Mau Cari Uang di Pasar Modal
Most Popular