Redam Dampak Corona, Ini Bocoran Stimulus Fiskal Jilid III

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
18 March 2020 15:37
Pemerintah sedang menyusun rencana paket stimulus fiskal jilid III.
Menkeu Sri Mulyani Indrawati

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah sudah merilis dua paket stimulus fiskal untuk meredam dampak penyebaran virus corona. Namun itu bukan yang terakhir, karena pemerintah sedang menyusun rencana paket stimulus fiskal jilid III.

Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan, mengungkapkan fokus dalam paket stimulus ketiga adalah kesehatan, perlindungan sosial, dan menjaga kinerja pelaku usaha. Di bidang kesehatan, Sri Mulyani menjanjikan akan 'mengguyur' anggaran dalam jumlah besar.

"Untuk stimulus ke-3 pertama adalah kesehatan. Kita akan lihat segala kebutuhan, kita akan flush di situ, jumlahnya masih belum. Sekarang BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sedang menghitung, Kemenkes (Kementerian Kesehatan) juga menghitung," kata Sri Mulyani dalam video conference realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 edisi Maret 2020.

Pemerintah, lanjut Sri Mulyani, akan melihat berbagai kebutuhan seperti kapasitas fasilitas kesehatan dan tenaga medis, kebutuhan alat, dan sebagainya. "Termasuk upgrading rumah sakit kalau waktunya memadai. Belanja modal kita shift ke sana," ungkap Sri Mulyani.

Fokus kedua, lanjut Sri Mulyani, adalah bantuan sosial. Pemerintah masih merumuskan kebijakan yang paling sesuai untuk membantu seluruh lapisan masyarakat, bukan hanya yang berpendapatan rendah.

"Social safety net banyak sekali opsinya. PKH (Program Keluarga Harapan), kartu sembako, kita juga mau mau lihat di mana data base yang paling solid mencakup sektor-sektor informal dan cara membantu mereka seperti apa. Nanti akan kita lihat. Kalau kita benar-benar ingin uang masuk ke kantong-kantong masyarakat, itu yang kita pakai. Kita masih pelajari sepenuhnya ke mana arahnya," jelas Sri Mulyani.

Suahasil Nazara, Wakil Menteri Keuangan, menambahkan fokus menjaga kinerja dunia usaha dilakukan mereka bisa bertahan di tengah ketidakpastian akibat penyebaran virus corona. "Pemerintah memastikan cashflow terbantu," ujarnya.

Askolasi, Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, menyatakan paket stimulus fiskal tentu akan mempengaruhi postur APBN. Defisit anggaran akan melebar, karena tambahan belanja negara.

"Defisit bisa 2,5% (terhadap Produk Domestik Bruto/PDB)," ujarnya. APBN 2020 mengasumsikan defisit anggaran di 1,76% PDB.


(aji/aji) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular