Sri Mulyani: Ada Rp 5-10 T dari APBN untuk Penanganan Corona

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
18 March 2020 14:15
Akan ada tambahan kapasitas fiskal senilai Rp 5-10 triliun untuk penanganan virus corona.
Foto: Wabah virus COVID-19 di Italia. (AP/Luca Bruno)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani berkomitmen untuk menjadikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai instrumen penanggulangan wabah virus corona. Bendahara Negara memperkirakan akan ada tambahan kapasitas fiskal senilai Rp 5-10 triliun untuk penanganan virus corona yang datang dari realokasi belanja Kementerian/Lembaga (K/L).

"Menteri Keuangan sudah mengeluarkan SE No 6/2020 yaitu memberikan pedoman bagaimana melakukan perubahan kegiatan dan realokasi kegiatan untuk percepatan penanggulangan COVID-19. Mereka (K/L) bisa melakukan realokasi anggaran untuk hal-hal yang sangat penting," kata kata Sri Mulyani dalam keterangan pers APBN Kita edisi Maret 2020 melalui video conference, Rabu (18/3/2020).

Di sisi belanja barang, lanjut Sri Mulyani, pos yang bisa ditunda dan dilakukan realokasi adalah perjalanan dinas (dalam dan luar negeri), pertemuan, rapat, seminar, workshop, dan berbagai acara (event). Kemudian di sisi belanja modal, pos yang bisa direalokasi misalnya proyek yang bersifat tahun jamak (multi-years) dan yang belum ditender.

Melalui SE No 6/2020, lanjut Sri Mulyani, proses realokasi anggaran akan dipermudah. Biasanya proses ini membutuhkan waktu lima hari dan harus tatap muka. Sekarang dipercepat menjadi dua hari dan bisa diproses secara online.

"Akan ada Rp 5-10 triliun yang bisa direalokasi untuk penanganan COVID-19. Prioritas APBN adalah di sektor kesehatan, social safety net, dan industri," kata Sri Mulyani.


(aji/aji) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular