
Hadapi Corona, 30 Ton Pasokan Alat Medis China Tiba di Italia

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah besar pasokan medis, termasuk masker dan respirator, tiba di Italia dari China pada Rabu (18/3/2020). Semua alat kesehatan itu ditujukan untuk membantu orang-orang di Italia menghadapi ancaman wabah virus corona (COVID-19) yang mematikan.
Italia merupakan negara yang terdampak pandemi COVID-19 terparah di luar China, pusat wabah. Negara ini pertama kali melaporkan kasus pada 21 Februari. Saat ini ada 31.506 kasus infeksi corona di Negeri Pizza. Di mana total kematian mencapai 2.503 orang dan pasien sembuh sebanyak 2.941 orang menurut Worldometers.
Sementara secara global ada sebanyak 198.866 kasus dengan 7.990 orang meninggal dan 82.779 sembuh.
Akibat tingginya kasus di Italia, rumah sakit-rumah sakit di negara itu mulai kewalahan menangani pasien. Beberapa persediaan utama juga dikabarkan hampir habis. Oleh karenanya negara itu mencari pasokan dari luar negeri.
Menurut kepala Palang Merah Italia, Francesco Rocca, ada sekitar 30 ton peralatan medis yang dibawa sekelompok tim yang terdiri dari sembilan staf medis China ke Italia. Mereka terbang ke Italia menggunakan penerbangan yang dilakukan oleh Palang Merah China.
"Di saat-saat yang penuh tekanan, sangat sulit, kami lega mendapatkan kedatangan persediaan ini. Memang benar itu hanya akan membantu sementara, tetapi itu tetap penting," kata Rocca, menurut laporan Al-Jazeera.
"Kami sangat membutuhkan masker ini sekarang. Kami membutuhkan respirator yang akan disumbangkan oleh Palang Merah kepada pemerintah. Ini jelas merupakan sumbangan yang sangat penting bagi negara kami," tambah Rocca.
Sebelumnya, beberapa negara mitra Italia di Uni Eropa disebut menolak memberikan bantuan alat-alat medis yang dibutuhkan negara itu. Hal itu karena mereka sedang membutuhkan persediaan masker dan peralatan lainnya untuk membantu warga mereka sendiri yang juga dihantui corona.
Wabah yang pertama kali muncul di Wuhan, China pada Desember lalu ini telah menyebar ke 155 negara sejauh ini. Menurut Anadolu Agency, semua negara Eropa sudah mengkonfirmasi kasus infeksi COVID-19. Itu terjadi setelah Montenegro mengkonfirmasi kasus pertamanya pada Selasa.
Pemerintah Montenegro mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa korban pertama COVID-19 di negara itu adalah dua wanita yang baru kembali dari bepergian ke luar negeri.
"Kondisi kesehatan para pasien stabil," kata Perdana Menteri Dusko Markovic dalam konferensi pers.
(res/res) Next Article Chaos! Kasus Covid-19 RI Tembus Seribu 3 Hari Berturut-turut