Sri Mulyani: Kesehatan Masyarakat Jadi Prioritas Utama APBN!
Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
18 March 2020 14:21
Jakarta, CNBC Indonesia- Pemerintah menegaskan kesehatan masyarakat Indonesia menjadi prioritas utama dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2020, di tengah mewabahnya virus corona.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam teleconferene APBN Kita Maret 2020, Rabu (18/3/2020). "Prioritas APBN adalah Kesehatan, social safety net (jaring pengaman sosial) dan baru industri," ujar Sri Mulyani.
Lebih lanjut Sri Mulyani mengatakan APBN akan diarahkan untuk penanganan kesehatan terkait virus corona. Berikutnya adalah jaring pengaman sosial bagi mereka yang terkena langsung dampak ekonomi dari corona.
Terakhir adalah bagaimana menyelamatkan dunia usaha dan dukungan maksimal supaya bisa melewati masa sulit.
"Diikuti stimulus kedua, supaya sektor usaha bisa menjalankan usaha dengan produksi-produksi APD (alat pengaman diri), dan alkes (alat kesehatan) yang bisa diproduksi dalam negeri bisa didukung sepenuhnya. Seperti stimulus PPh 21, impor bahan baku, PPh 25 dan restitusi PPN dipercepat," ujarnya.
"Selain industri manufaktur, kita sekarang memberikan prioritas bidang mana yang menghasilkan bidang kesehatan. Berbagai macam alat itu akan semuanya kita perhatikan untuk bisa meyakinkan dan melakukan produksinya karena permintaan meningkat besar," ujarnya.
(dob/dob) Next Article Video:Sri Mulyani Ungkap Kabar Baru & Tantangan Ekonomi Dunia
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam teleconferene APBN Kita Maret 2020, Rabu (18/3/2020). "Prioritas APBN adalah Kesehatan, social safety net (jaring pengaman sosial) dan baru industri," ujar Sri Mulyani.
Terakhir adalah bagaimana menyelamatkan dunia usaha dan dukungan maksimal supaya bisa melewati masa sulit.
"Diikuti stimulus kedua, supaya sektor usaha bisa menjalankan usaha dengan produksi-produksi APD (alat pengaman diri), dan alkes (alat kesehatan) yang bisa diproduksi dalam negeri bisa didukung sepenuhnya. Seperti stimulus PPh 21, impor bahan baku, PPh 25 dan restitusi PPN dipercepat," ujarnya.
"Selain industri manufaktur, kita sekarang memberikan prioritas bidang mana yang menghasilkan bidang kesehatan. Berbagai macam alat itu akan semuanya kita perhatikan untuk bisa meyakinkan dan melakukan produksinya karena permintaan meningkat besar," ujarnya.
(dob/dob) Next Article Video:Sri Mulyani Ungkap Kabar Baru & Tantangan Ekonomi Dunia
Most Popular