Catat, Pasien Corona 'Cuma' 0,002% dari Populasi Dunia

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
18 March 2020 12:56
Catat, Pasien Corona 'Cuma' 0,002% dari Populasi Dunia
Foto: Wabah corona virus di Italia utara. (AP/Claudio Furlan)
Jakarta, CNBC Indonesia - Saat ini dunia benar-benar dibuat cemas oleh penyebaran virus corona. Bisa dimaklumi, karena virus ini menyebar dengan sangat cepat.

Mengutip data satelit pemetaan ArcGis pada Rabu (18/3/2020) pukul 11:13 WIB, jumlah kasus corona di seluruh dunia tercatat 199.006. Sementara korban jiwa mencapai 7.948 orang.

 


Dibandingkan dengan penyebaran virus SARS pada 2002-2003, laju virus corona memang jauh lebih cepat. Tidak heran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendeklarasikan virus corona sebagai pandemi global.



Akan tetapi, sebenarnya penyebaran virus corona harus disikapi dengan bijak. Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, pernah mengatakan bahwa bahaya yang sesungguhnya bukan virus itu sendiri melainkan stigma.

"Sejujurnya stigma lebih berbahaya dari virus itu sendiri. Tolong digarisbawahi. Stigma adalah musuh terbesar kita," tegas Ghebreyesus, seperti diberitakan Reuters.

Ghebreyesus benar. Sebab kalau dilihat lebih lanjut, sebenarnya angka-angka terkait virus corona tidak seseram yang dikhawatirkan.


[Gambas:Video CNBC]



Contoh, jumlah kasus virus corona dan korban jiwa memang semakin bertambah. Namun perlu tingkat kematian (mortality rate) relatif rendah.

Dengan jumlah pasien 198.006 dan yang meninggal 7.948 orang, mortality rate berada di 4,01%. Jauh lebih rendah dibandingkan saat virus MERS mengancam pada 2017 yang punya mortality rate 20,43%.

Kemudian, kalau melihat angka memang jumlah kasus baru virus corona secara nominal terus bertambah. Namun laju pertumbuhannya melambat.

Sejak 15 Februari Maret, laju pertumbuhan kasus baru sudah tidak lagi menyentuh dua digit. Artinya, penyebaran virus secara global sudah mulai melambat. Bisa jadi karena kebijakan negara seperti karantina wilayah (lockdown) atau memang kekuatan si virus sendiri yang mulai berkurang, tetapi yang jelas laju penyebaran virus corona ternyata bisa diredam.




Kemudian, kita juga harus melihat dalam konteks yang lebih luas. Saat ini jumlah pasien virus corona di seluruh dunia di bawah 200.000 sementara populasi manusia di seluruh dunia adalah 7,77 milar mengutip kalkulasi WorldoMeters. Jadi jumlah mereka yang terjangkit virus corona 'hanya' 0,002% dari populasi dunia.

Kasus corona terbesar ada di China yaitu 81.074. WorldoMeters mencatat populasi China adalah 1,43 miliar jiwa. Artinya jumlah pasien corona di Negeri Tirai Bambu 'cuma' 0,06% dari total populasi.

Bagaimana dengan Indonesia? Pemerintah kemarin mengumumkan ada 172 pasien positif corona. WorldoMeters mencatat populasi Indonesia ada di 272,69 juta jiwa. Jadi pasien corona berjumlah 0,0001% dari populasi Tanah Air.


Semua ini hanya angka. Nyawa, meski hanya satu, adalah harta yang paling berharga. Namun angka-angka tersebut juga tidak bisa dikesampingkan. Sebab, angka-angka itu menunjukkan bahwa kita tidak perlu panik berlebihan. Waspada boleh, tetapi kalau melihat angka-angka yang ada sepertinya tidak usah lebay.


TIM RISET CNBC INDONESIA



(aji/aji) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular