
Antisipasi Covid-19
Pak Jokowi, Tolong dengar 7 Rekomendasi dari Para Dokter Ini
Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
17 March 2020 15:28

Jakarta, CNBC Indonesia- Makin mewabahnya covid 19 di Indonesia dengan jumlah pasien yang terus bertambah, sementara kondisi di lapangan dinilai masih kesulitan memerangi virus ini karena beberapa hal. Akhirnya membuat para tenaga medis bersuara dan bersatu mengeluarkan rekomendasi untuk cegah penyebaran corona, ditujukan kepada Presiden Joko Widodo.
Mengutip akun Instagram @Mestyariotedjo , para tenaga medis ini dibuat bingung dengan banyaknya sumber informasi, banyaknya suara, dan ketidaktegasan.
"Maka kami bersatu dan berkolaborasi, menyuarakan apa yang nyata terjadi, dan menyusun Rekomendasi Strategi Penanganan COVID-19 kepada Pak @jokowi dan pemerintah," tulis Mesty yang merupakan dokter sekaligus pendiri start-up Wecare.id di akun instagram, Selasa (17/3/2020).
Terdapat 7 rekomendasi, yang diserukan oleh setidaknya belasan praktisi dan asosiasi medis terpercaya. Mulai dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Ikatan Ahli Urologi Indonesia, Ikatan Dokter Anak Indonesia, Eijkman Institute, RSCM, dan lainnya.
Berikut beberapa rekomendasi para tenaga medis tersebut.
1. Memperkuat koordinasi dan komunikasi antar pemerintah dengan masyarakat.
2. Memastikan akses informasi dan data sebagai dasar pengambilan keputusan.
3. Memastikan tersedianya dukungan teknis pelaksanaan penanganan Covid 19
4. Memastikan tersedianya layanan kesehatan yang optimal dan aman
5. Memastikan pengendalian kasus Covid 19 melalui skrining massif, pembatasan sosial, dan karantina diri
6. Pembatasan sosial berupa lockdown dengan modifikasi atau aturan yang diperjelas dan tegas di daerah prioritas seperti di DKI Jakarta saat ini
7. Memastikan upaya mitigasi dampak dan penggunaan teknologi dalam penanganan covid 19
Seperti diketahui, kondisi tenaga medis yang saat ini berada di garda depan melawan dan mencegah penyebaran virus corona bisa dibilang memprihatinkan.
Seperti yang diceritakan dr Fariz Nurwidya dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, yang tak berhenti bekerja sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus pertama Covid 19 awal Maret lalu.
Fariz mengaku saat ini para tenaga medis sungguh kelelahan, dan meminta bantuan baik dari pemangku kepentingan maupun masyarakat untuk mendoakan dan dukungan dalam bentuk apapun.
Kondisi di lapangan menurutnya juga sangat memprihatinkan, banyak hal yang masih kurang untuk perangi corona di Indonesia.
"Kurang personil, kurang ventitalor, kurang APD (alat perlengkapan diri)," katanya dalam pesan singkat, Selasa (17/3/2020).
Kasus pasien Covid-19 atau corona terus bertambah di Indonesia. Hingga kemarin, Kementerian Kesehatan mencatat terdapat 134 pasien yang positif terkena virus tersebut.
Rincinya adalah 121 (90%) dirawat, delapan orang (6%) sembuh, dan sisanya lima orang meninggal (4%).
(gus/gus) Next Article Help, Pak Jokowi! Tenaga Medis Mulai Kewalahan Perangi Corona
Mengutip akun Instagram @Mestyariotedjo , para tenaga medis ini dibuat bingung dengan banyaknya sumber informasi, banyaknya suara, dan ketidaktegasan.
"Maka kami bersatu dan berkolaborasi, menyuarakan apa yang nyata terjadi, dan menyusun Rekomendasi Strategi Penanganan COVID-19 kepada Pak @jokowi dan pemerintah," tulis Mesty yang merupakan dokter sekaligus pendiri start-up Wecare.id di akun instagram, Selasa (17/3/2020).
Terdapat 7 rekomendasi, yang diserukan oleh setidaknya belasan praktisi dan asosiasi medis terpercaya. Mulai dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Ikatan Ahli Urologi Indonesia, Ikatan Dokter Anak Indonesia, Eijkman Institute, RSCM, dan lainnya.
Berikut beberapa rekomendasi para tenaga medis tersebut.
1. Memperkuat koordinasi dan komunikasi antar pemerintah dengan masyarakat.
2. Memastikan akses informasi dan data sebagai dasar pengambilan keputusan.
3. Memastikan tersedianya dukungan teknis pelaksanaan penanganan Covid 19
4. Memastikan tersedianya layanan kesehatan yang optimal dan aman
5. Memastikan pengendalian kasus Covid 19 melalui skrining massif, pembatasan sosial, dan karantina diri
6. Pembatasan sosial berupa lockdown dengan modifikasi atau aturan yang diperjelas dan tegas di daerah prioritas seperti di DKI Jakarta saat ini
7. Memastikan upaya mitigasi dampak dan penggunaan teknologi dalam penanganan covid 19
Seperti diketahui, kondisi tenaga medis yang saat ini berada di garda depan melawan dan mencegah penyebaran virus corona bisa dibilang memprihatinkan.
Seperti yang diceritakan dr Fariz Nurwidya dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, yang tak berhenti bekerja sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus pertama Covid 19 awal Maret lalu.
Fariz mengaku saat ini para tenaga medis sungguh kelelahan, dan meminta bantuan baik dari pemangku kepentingan maupun masyarakat untuk mendoakan dan dukungan dalam bentuk apapun.
Kondisi di lapangan menurutnya juga sangat memprihatinkan, banyak hal yang masih kurang untuk perangi corona di Indonesia.
"Kurang personil, kurang ventitalor, kurang APD (alat perlengkapan diri)," katanya dalam pesan singkat, Selasa (17/3/2020).
Kasus pasien Covid-19 atau corona terus bertambah di Indonesia. Hingga kemarin, Kementerian Kesehatan mencatat terdapat 134 pasien yang positif terkena virus tersebut.
Rincinya adalah 121 (90%) dirawat, delapan orang (6%) sembuh, dan sisanya lima orang meninggal (4%).
![]() |
(gus/gus) Next Article Help, Pak Jokowi! Tenaga Medis Mulai Kewalahan Perangi Corona
Most Popular