
Internasional
Prancis Setengah Lockdown, Macron: Kita dalam 'Peperangan'
Redaksi, CNBC Indonesia
17 March 2020 07:30

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prancis Emmanuel Macron mewajibkan warganya untuk tinggal di rumah hingga 15 hari terhitung Selasa (17/3/2020). Pemerintah pun akan memperketat perbatasan untuk memperlambat penularan virus.
Bukan hanya itu, tentara juga akan ditugaskan untuk membantu memindahkan orang sakit ke RS. Meski belum sepenuhnya mengunci negara itu, dalam pidatonya Senin (16/3/2020), Macron mengatakan orang-orang harus tinggal di rumah kecuali membeli bahan makanan, bekerja, berolahraga atau untuk berobat.
Siapapun yang melanggar batasan dalam dua minggu ke depan akan dihukum. Saat ini Prancis mencatat ada 6.633 kasus positif, di mana ada 148 korban meninggal dan 12 kasus sembuh.
"Saya tahu apa yang saya minta dari Anda belum pernah terjadi sebelumnya tetapi keadaan menuntutnya," kata Macron dilansir Reuters.
"Kami tidak melawan tentara lain atau negara lain. Tapi musuh ada di sana: tidak terlihat, sulit dipahami, tetapi sedang membuat kemajuan."
Selain itu, dikesempatan yang sama, ia juga meminta Uni Eropa menutup perbatasan selama 30 hari. Saat ini sejumlah negara Eropa sudah melakukan lockdown, antara lain Italia, Spanyol, Denmark.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Christophe Castaner mengatakan ada 100 ribu polisi dikerahkan. Pos pemeriksaan akan dibuat di beberapa titik untuk memeriksa arus perjalanan.
(sef/sef) Next Article Lagi Heboh, Istri Presiden Macron Disebut Transgender!
Bukan hanya itu, tentara juga akan ditugaskan untuk membantu memindahkan orang sakit ke RS. Meski belum sepenuhnya mengunci negara itu, dalam pidatonya Senin (16/3/2020), Macron mengatakan orang-orang harus tinggal di rumah kecuali membeli bahan makanan, bekerja, berolahraga atau untuk berobat.
"Saya tahu apa yang saya minta dari Anda belum pernah terjadi sebelumnya tetapi keadaan menuntutnya," kata Macron dilansir Reuters.
"Kami tidak melawan tentara lain atau negara lain. Tapi musuh ada di sana: tidak terlihat, sulit dipahami, tetapi sedang membuat kemajuan."
Selain itu, dikesempatan yang sama, ia juga meminta Uni Eropa menutup perbatasan selama 30 hari. Saat ini sejumlah negara Eropa sudah melakukan lockdown, antara lain Italia, Spanyol, Denmark.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Christophe Castaner mengatakan ada 100 ribu polisi dikerahkan. Pos pemeriksaan akan dibuat di beberapa titik untuk memeriksa arus perjalanan.
(sef/sef) Next Article Lagi Heboh, Istri Presiden Macron Disebut Transgender!
Most Popular