Ekspor Pertanian Positif, Kakao Sampai Rempah Jadi Andalan RI

Leidy Febian, CNBC Indonesia
16 March 2020 21:32
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai positif ekspor pertanian pada Februari 2020.
Foto: Menteri Pertanian Syahrul Yasin LImpo (Dok. Kementan)
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor pertanian pada Februari 2020 mencapai US$ 0,30 miliar. Capaian ini mengalami kenaikannya sebesar 0,91% dibandingkan bulan sebelumnya dan 28,04% dibandingkan tahun sebelum.

Kenaikan terjadi karena produk pertanian seperti biji kakao, sarang burung walet, tanaman obat, aromatik dan sub-sektor rempah-rempah mengalami peningkatan signifikan.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Yunita Rusanti dalam video telekonferensi di Jakarta, Senin (16/3) mengatakan bahwa kenaikan ini terjadi di saat sektor migas turun sebesar 0,02%.

"Sedangkan untuk ekspor nonmigas seperti pertanian tetap mengalami kenaikan," ujar Yunita, Senin, (16/3).



Yunita mengatakan, kenaikan ekspor pertanian juga berdampak pada kenaikan ekspor keseluruhan Indonesia pada Februari 2020 yang mengalami kenaikan sebesar 2,24% atau setara US$13,94 miliar.

"Pada Januari lalu sektor pertanian juga mengalami peningkatan ekspor tertinggi YoY dibanding sektor lainnya yang cenderung turun. Sementara, pada sektor industri pengolahan yang sebagian bahan bakunya berasal dari pertanian juga mengalami peningkatan meski hanya sebesar 3,16%," katanya.

Disisi lain, sektor pertanian juga merupakan satu-satunya sektor nonmigas yang paling bertahan dari berbagai gejolak dan ancaman krisis, seperti masuknya wabah Covid-19 di Indonesia.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), mengatakan bahwa sektor pertanian dalam arti luas merupakan sektor yang paling tangguh, terutama dalam mengatasi krisis pertumbuhan pada sektor jasa.

"Saat ini, potensi sektor pertanian dan peternakan sangat potensial menjaga stabilitas ekonomi. Dalam beberapa pengalaman sebelumnya, seperti pada kasus di Sulawesi Selatan, sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang tangguh dalam mengatasi krisis ekonomi," katanya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga sempat menyampaikan agar masyarakat Indonesia tidak meremehkan sektor pertanian sebagai sebuah kebutuhan melawan berbagai krisis. Sektor pertanian adalah sektor yang tangguh dalam membantu stabilitas ekonomi.

Jokowi berharap sektor pertanian dapat berkontribusi lebih besar, baik dari segi ekspor maupun peningkatan pendapatan masyarakat.

"Sektor pertanian ini memberikan kontribusi besar bagi pembangunan ekonomi, baik dalam kontribusi ekspor maupun meningkatkan pendapatan masyarakat," kata Jokowi saat berpidato pada pembukaan The 2nd Asian Agriculture & Food Forum (ASAFF) Tahun 2020 Istana Negara, Jakarta, Kamis (12/3/2020).

[Gambas:Video CNBC]




(hoi/hoi) Next Article Amran Sebut Ada Mafia, Mentan Limpo: Mana Itu Mafia?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular