
Wali Kota Malang Bantah Terapkan Kebijakan Lockdown
dob, CNBC Indonesia
16 March 2020 19:31

Jakarta, CNBC Indonesia- Wali Kota Malang Sutiaji membantah bila kota Malang menetapkan lockdown. Kota Malang hanya menunda atau menjadwalkan ulang kunjungan tamu ke kantor Pemerintah Kota.
"Perlu saya garis bawahi tidak ada kebijakan lockdown untuk Kota Malang. Yang kita atur adalah menunda atau menjawalkan kembali kunjungan tamu ke Pemkot Malang, dan untuk ASN Pemkot Malang menunda kegiatan dinas ke luar daerah," ujar Sutiaji dalam pernyataan yang disampaikan lewat media sosial, Senin (16/3/2020).
Sebelumnya diberitakan Pemkot Malang menutup akses masuk dan keluar Kota Malang untuk mencegah penyebaran virus Corona, mulai Rabu (18/3/2020).
"Hari ini sudah kami putuskan darurat. Mulai hari ini orang yang berkunjung di Kota Malang masih kami kasih waktu. Untuk yang hari ini masih kami tolerir, tapi kalau besok kami harapkan dipulangkan. Lusa sudah tidak boleh ada kunjungan dari orang luar Kota Malang dulu, termasuk keluar dari Malang," tegas Wali Kota Malang Sutiaji kepada wartawan di Balai Kota Jalan Tugu, seperti dikutip dari detikcom, Senin (16/3/2020).
Sutiaji berdalih pembatasan akses dilakukan untuk memudahkan mitigasi dan pencegahan penyebaran virus Corona di Kota Malang. Hal ini juga berkaca pada kebocoran yang terjadi di istana negara, setelah salah satu menteri dinyatakan positif Corona.
"Kami tidak ngerti orang ini membawa virus atau tidak. Istana saja kebobolan. Maka di sinilah kemudian Bapak Presiden menentukan darurat karena perputaran orang yang diisolasi sekarang kecolongan," ungkap Sutiaji.
(dob/dob) Next Article Kematian Tembus 800.000, Potret Terkini Covid-19 AS
"Perlu saya garis bawahi tidak ada kebijakan lockdown untuk Kota Malang. Yang kita atur adalah menunda atau menjawalkan kembali kunjungan tamu ke Pemkot Malang, dan untuk ASN Pemkot Malang menunda kegiatan dinas ke luar daerah," ujar Sutiaji dalam pernyataan yang disampaikan lewat media sosial, Senin (16/3/2020).
Sebelumnya diberitakan Pemkot Malang menutup akses masuk dan keluar Kota Malang untuk mencegah penyebaran virus Corona, mulai Rabu (18/3/2020).
Sutiaji berdalih pembatasan akses dilakukan untuk memudahkan mitigasi dan pencegahan penyebaran virus Corona di Kota Malang. Hal ini juga berkaca pada kebocoran yang terjadi di istana negara, setelah salah satu menteri dinyatakan positif Corona.
"Kami tidak ngerti orang ini membawa virus atau tidak. Istana saja kebobolan. Maka di sinilah kemudian Bapak Presiden menentukan darurat karena perputaran orang yang diisolasi sekarang kecolongan," ungkap Sutiaji.
(dob/dob) Next Article Kematian Tembus 800.000, Potret Terkini Covid-19 AS
Most Popular