
Update Jokowi Soal Corona, Simak Penjelasan Lengkapnya!
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
13 March 2020 16:32

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Jokowi memberikan paparan terkini soal penanganan kasus virus corona di Indonesia pada Jumat (13/3). Jokowi menyambaikan banyak hal soal keseriusan pemerintah dalam pengendalian corona, mulai dari memastikan sistem penjagaan bandara sudah ketat, update korban meninggal corona, penanganan corona yang menghindari kepanikan warga.
Jokowi juga sudah membentuk tim reaksi cepat dalam penanganan corona, hingga terbuka dengan dunia internasional, termasuk WHO terhadap apa yang sudah dikerjakan oleh pemerintah. Ia juga mengimbau agar masyarakat tak panik dan tetap menjaga imunitas tubuh untuk menangkal corona.
Berikut penjelasannya lengkap Jokowi, saat di Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (13/3).
Bapak ibu yang saya hormati, baru saja tadi saya mengecek mengontrol hal-hal apa yang telah dilakukan baik di tempat-tempat publik seperti di airport yang kita lihat kemudian tadi pagi juga kita lihat di Masjid Istiqlal yang sudah kita mulai di berikan disinfektan.
Kalau di airport dan pelabuhan kemudian stasiun saya kira pemerintah BUMN juga telah melakukan sejak seminggu lalu. Tapi saya hanya ingin memastikan bahwa ini terus dilakukan setiap hari. Saya juga ingin memastikan bahwa yang namanya thermal scanner dan thermal gun benar-benar ada dan dipasang. Kalau kita lihat tadi waktu kita masuk ke airport Soekarno-Hatta di kedatangan dari luar negeri checking nya sangat ketat mengisi kartu kewaspadaan kesehatan.
Kemudian kalau berasal dari negara yang sudah kita waspadai masuk ke pintu yang berbeda dan dicek untuk yang 4 negara dicek 3 kali, kalau yang dari negara di luar itu dicek 2 kali oleh thermal scanner dan thermal gun. Saya kira sebuah keharusan yang menurut saya ketat.
Kemudian sekali lagi saya sampaikan penanganan pandemi Covid 19 terus menjadi perhatian kita. Memang ada yang kita sampaikan dan ada yang tidak kita sampaikan. Karena kita tidak ingin menimbulkan keresahan dan kepanikan di tengah masyarakat. Kita semuanya berusaha keras tangani dan atasi. Karena virus corona tidak kenal batas negara.
Seminggu lalu ada 88 negara yang sudah terkena epidemi corona. Dan pada hari ini sudah 117 negara. Satu minggu melompat dari 88 negara menjadi 117 negara. Artinya sekali lagi virus ini tidak mengenal batas negara dan per 12 Maret di negara kita 34 kasus telah terkonfirmasi dan 2 pasien meninggal dunia.
Pemerintah tanpa henti upayakan kesiapan negara kita dalam hadapi pandemi ini. Langkah-langkah serius telah kita ambil tetapi juga saya sampaikan, di saat yang bersamaan kita tidak ingin menciptakan rasa panik dan keresahan di tengah masyarakat. Oleh sebab itu dalam penanganan memang kita tidak bersuara. Kita harus tetap tenang.
Saya beri contoh untuk kasus pasien 01 dan 02. Setelah kira ketahui yang bersangkutan dalam 2 hari saya sudah mendapatkan 80 nama. Yang berasal di kluster ini dari tim reaksi cepat yang kita miliki Kemenkes dibantu oleh BIN dan dibantu intelijen Polri, 2 hari. Tetapi kita juga tahu bahwa virus ini juga memiliki kecepatan yang sangat cepat dalam penyebarannya. Tindakan pencegahan dan mitigasi harus kita lakukan secara bersamaan. Pemerintah telah dan akan terus melakukan kontak tracking atau pelacakan.
Yang dikoordinasi oleh BNPB mendampingi Kemenkes dan didampingi TNI/Polri terhadap orang yang telah melakukan kontak dengan pasien positif covid-19. Kemudian di bidang koordinasi lintas kementerian dan lembaga TNI-Polri dan pemerintah pusat serta pemda kita perkuat. Dan 2 bulan ini secara khusus kita adakan ratas 5 kali dan rapat internal sehari bisa 2-3 kali khusus mengenai corona ini.
Sinergis juga dilakukan dalam kondisi baik dalam penjemputan WNI di luar negeri dimulai dari penjemputan WNI di Wuhan dibawa ke Natuna, kapal World Dream ke Pulau Sebaru. Dan kapal pesiar Diamond ke Pulau Sebaru.
Dan penyiapan fasilitas RS sampai menjaga ketersediaan logistik. Kita juga antarnegara juga terutama di dekat-dekat kita. Juga saling koordinasi. Tiga hari lalu saya telah telepon Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong terutama di Batam.
Apa yang kita lakukan dan apa yang akan dilakukan. Sore ini saya akan telepon dirjen WHO untuk mendapat informasi dan kami informasikan apa yang telah kita kerjakan. Pemerintah juga berupaya menciptakan komunikasi publik yang aktif reguler setiap hari dan terbuka. Untuk menghindari simpang siur informasi. Jubir juga telah kami tunjuk.
Kemudian di kementerian saya sudah luncurkan video sederhana agar masyarakat memahami virus korona ini dan kita bisa ambil langkah yang bener dan tepat. Call center juga dibuat di 119 Kominfo dan Polri awasi dan tindak penyebaran hoaks. Lalu tentang pengawasan dan respons cepat untuk cegah penyebaran yang lebih besar kami lakukan.
Tadi saya jelaskan pelacakan kluster pertama dan kedua juga membuahkan hasil. Dari 80 kasus turun ke 20 turun ke 10 dan kita lacak ada 4 dari kluster itu yang positif.
Pengawasan dan isolasi pasien suspect juga terus dijalankan tim reaksi cepat dibentuk dikomandani oleh kepala BNPB dan disiapkan di RS tipe A.
Tadi untuk menjaga pintu negara kita ada 135 pintu gerbang baik di darat di pelabuhan atau airport. Ini protokol keamanan dan protokol kesehatan diterapkan.
Kemudian mitigasi kondisi tengah disiapkan dengan cepat dan sebaik baiknya. RS rujukan disampaikan menkes ada 132 RS sebelumnya 100 RS, lalu 132 RS dan kita tambah lagi 109 RS TNI, 53 lagi RS polri, dan 65 RS BUMN.
Termasuk di sini pembangunan fasilitas observasi dalam skala besar di pulau galang. Insya Allah minggu depan bisa diselesaikan dan akan saya cek langsung. Kita tahu yang sembuh ada 5 orang. Yang dulu positif di Kapal Pesiar Diamnod Princess lalu dua yang berada di RS di Indonesia dan 1 orang yang WNI di Singapura.
Yang terpenting terakhir saya mengajak kepada seluruh masyarakat untuk meningkatkan imunitas tubuh kita melalui olahraga yang baik dan rutin melalui makanan yang kita makan bergizi dan kemudian juga jangan sampai stres karena itu mengganggu imunitas tubuh.
Dan terakhir saya ajak seluruh elemen bangsa mari kita sama sama saling bekerja keras dan beri dukungan untuk melawan virus korona ini. Saya percaya setiap dari kita bisa memainkan peranan penting.
(hoi/hoi) Next Article Prabowo Puji Jokowi Saat Meresmikan Puluhan Proyek Listrik di Sumedang
Jokowi juga sudah membentuk tim reaksi cepat dalam penanganan corona, hingga terbuka dengan dunia internasional, termasuk WHO terhadap apa yang sudah dikerjakan oleh pemerintah. Ia juga mengimbau agar masyarakat tak panik dan tetap menjaga imunitas tubuh untuk menangkal corona.
Berikut penjelasannya lengkap Jokowi, saat di Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (13/3).
Bapak ibu yang saya hormati, baru saja tadi saya mengecek mengontrol hal-hal apa yang telah dilakukan baik di tempat-tempat publik seperti di airport yang kita lihat kemudian tadi pagi juga kita lihat di Masjid Istiqlal yang sudah kita mulai di berikan disinfektan.
Kalau di airport dan pelabuhan kemudian stasiun saya kira pemerintah BUMN juga telah melakukan sejak seminggu lalu. Tapi saya hanya ingin memastikan bahwa ini terus dilakukan setiap hari. Saya juga ingin memastikan bahwa yang namanya thermal scanner dan thermal gun benar-benar ada dan dipasang. Kalau kita lihat tadi waktu kita masuk ke airport Soekarno-Hatta di kedatangan dari luar negeri checking nya sangat ketat mengisi kartu kewaspadaan kesehatan.
Kemudian kalau berasal dari negara yang sudah kita waspadai masuk ke pintu yang berbeda dan dicek untuk yang 4 negara dicek 3 kali, kalau yang dari negara di luar itu dicek 2 kali oleh thermal scanner dan thermal gun. Saya kira sebuah keharusan yang menurut saya ketat.
Kemudian sekali lagi saya sampaikan penanganan pandemi Covid 19 terus menjadi perhatian kita. Memang ada yang kita sampaikan dan ada yang tidak kita sampaikan. Karena kita tidak ingin menimbulkan keresahan dan kepanikan di tengah masyarakat. Kita semuanya berusaha keras tangani dan atasi. Karena virus corona tidak kenal batas negara.
Seminggu lalu ada 88 negara yang sudah terkena epidemi corona. Dan pada hari ini sudah 117 negara. Satu minggu melompat dari 88 negara menjadi 117 negara. Artinya sekali lagi virus ini tidak mengenal batas negara dan per 12 Maret di negara kita 34 kasus telah terkonfirmasi dan 2 pasien meninggal dunia.
Pemerintah tanpa henti upayakan kesiapan negara kita dalam hadapi pandemi ini. Langkah-langkah serius telah kita ambil tetapi juga saya sampaikan, di saat yang bersamaan kita tidak ingin menciptakan rasa panik dan keresahan di tengah masyarakat. Oleh sebab itu dalam penanganan memang kita tidak bersuara. Kita harus tetap tenang.
Saya beri contoh untuk kasus pasien 01 dan 02. Setelah kira ketahui yang bersangkutan dalam 2 hari saya sudah mendapatkan 80 nama. Yang berasal di kluster ini dari tim reaksi cepat yang kita miliki Kemenkes dibantu oleh BIN dan dibantu intelijen Polri, 2 hari. Tetapi kita juga tahu bahwa virus ini juga memiliki kecepatan yang sangat cepat dalam penyebarannya. Tindakan pencegahan dan mitigasi harus kita lakukan secara bersamaan. Pemerintah telah dan akan terus melakukan kontak tracking atau pelacakan.
Yang dikoordinasi oleh BNPB mendampingi Kemenkes dan didampingi TNI/Polri terhadap orang yang telah melakukan kontak dengan pasien positif covid-19. Kemudian di bidang koordinasi lintas kementerian dan lembaga TNI-Polri dan pemerintah pusat serta pemda kita perkuat. Dan 2 bulan ini secara khusus kita adakan ratas 5 kali dan rapat internal sehari bisa 2-3 kali khusus mengenai corona ini.
Sinergis juga dilakukan dalam kondisi baik dalam penjemputan WNI di luar negeri dimulai dari penjemputan WNI di Wuhan dibawa ke Natuna, kapal World Dream ke Pulau Sebaru. Dan kapal pesiar Diamond ke Pulau Sebaru.
Dan penyiapan fasilitas RS sampai menjaga ketersediaan logistik. Kita juga antarnegara juga terutama di dekat-dekat kita. Juga saling koordinasi. Tiga hari lalu saya telah telepon Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong terutama di Batam.
Apa yang kita lakukan dan apa yang akan dilakukan. Sore ini saya akan telepon dirjen WHO untuk mendapat informasi dan kami informasikan apa yang telah kita kerjakan. Pemerintah juga berupaya menciptakan komunikasi publik yang aktif reguler setiap hari dan terbuka. Untuk menghindari simpang siur informasi. Jubir juga telah kami tunjuk.
Kemudian di kementerian saya sudah luncurkan video sederhana agar masyarakat memahami virus korona ini dan kita bisa ambil langkah yang bener dan tepat. Call center juga dibuat di 119 Kominfo dan Polri awasi dan tindak penyebaran hoaks. Lalu tentang pengawasan dan respons cepat untuk cegah penyebaran yang lebih besar kami lakukan.
Tadi saya jelaskan pelacakan kluster pertama dan kedua juga membuahkan hasil. Dari 80 kasus turun ke 20 turun ke 10 dan kita lacak ada 4 dari kluster itu yang positif.
Pengawasan dan isolasi pasien suspect juga terus dijalankan tim reaksi cepat dibentuk dikomandani oleh kepala BNPB dan disiapkan di RS tipe A.
Tadi untuk menjaga pintu negara kita ada 135 pintu gerbang baik di darat di pelabuhan atau airport. Ini protokol keamanan dan protokol kesehatan diterapkan.
Kemudian mitigasi kondisi tengah disiapkan dengan cepat dan sebaik baiknya. RS rujukan disampaikan menkes ada 132 RS sebelumnya 100 RS, lalu 132 RS dan kita tambah lagi 109 RS TNI, 53 lagi RS polri, dan 65 RS BUMN.
Termasuk di sini pembangunan fasilitas observasi dalam skala besar di pulau galang. Insya Allah minggu depan bisa diselesaikan dan akan saya cek langsung. Kita tahu yang sembuh ada 5 orang. Yang dulu positif di Kapal Pesiar Diamnod Princess lalu dua yang berada di RS di Indonesia dan 1 orang yang WNI di Singapura.
Yang terpenting terakhir saya mengajak kepada seluruh masyarakat untuk meningkatkan imunitas tubuh kita melalui olahraga yang baik dan rutin melalui makanan yang kita makan bergizi dan kemudian juga jangan sampai stres karena itu mengganggu imunitas tubuh.
Dan terakhir saya ajak seluruh elemen bangsa mari kita sama sama saling bekerja keras dan beri dukungan untuk melawan virus korona ini. Saya percaya setiap dari kita bisa memainkan peranan penting.
(hoi/hoi) Next Article Prabowo Puji Jokowi Saat Meresmikan Puluhan Proyek Listrik di Sumedang
Most Popular