Identifikasi Corona, Jokowi Kantongi 80 Nama Klaster Jakarta

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
13 March 2020 14:40
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan langkah serius terus dilakukan.
Foto: Jokowi Tinjau Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. (CNBC Indonesia/Chandra Gian Asmara)
Tangerang, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan langkah serius terus dilakukan guna menahan penyebaran virus corona (COVID-19) seiring dengan terpaparnya 34 pasien corona di Indonesia. Jokowi menegaskan pemerintah juga tidak menciptakan rasa panik dan keresahan masyarakat.

Kepala Negara mengatakan langkah serius yang dilakukan tercermin dari upaya mencari para suspect corona setelah kasus nomor 1 dan 2 diumumkan kepada publik. Dari tracing atau pelacakan selama 2 hari, ditemukan terdapat 80 nama yang masuk dalam klaster Jakarta, dari kasus 1 dan 2.

"Contoh kasus 01 dan 02. Setelah kita ketahui yang bersangkutan dalam 2 hari saya sudah dapatkan 80 nama yang berada dalam klaster ini. Dari tim reaksi cepat yang kita miliki, Kemenkes, dibantu intelijen, BIN, dan Polri," tegas Jokowi dalam konferensi pers di Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (13/3/2020).



"Langkah serius kita ambil, tapi di saat yang bersamaan kami tak ingin menciptakan rasa panik, keresahan di tengah masyarakat. Dalam penanganan kita tidak bersuara, kita tetap tenang menghadapi tantangan ini [corona]."

Namun Jokowi tetap mengingatkan bahwa kewaspadaan tetap menjadi perhatian mengingat virus ini disebutkan memiliki kecepatan dalam penyebaran. 

"Tetapi kita tahu, bahwa virus ini memiliki kecepatan yang sangat cepat dalam penyebarannya. Tindakan pencegahan dan mitigasi hanya kita lakukan bersamaan. Pemerintah akan terus melakukan kontak tracing yang di koordinasi BNPB, mendampingi Kemenkes, didampingi lagi oleh TNI, Polri, terhadap orang yag melakukan kontak fisik dengan pasien positif COVID-19," kata Jokowi.

"TNI, Polri, pemerintah pusat, dan pemda kita perkuat dalam dua bulan ini kita secara khusus mengadakan rapat paripurna sekali dan ratas lima kali dan rapat internal sehari bisa 2-3 kali khusus virus corona," tegas mantan Gubernur DKI dan Wali Kota Solo ini.

Pemerintah kembali mengumumkan update pasien yang terkait corona atau COVID-19. Sampai 12 Maret 2020, tak ada tambahan pasien positif corona di Indonesia setelah data terakhir ada 34 orang pasien positif corona.

"Sebentar lagi diumumkan. Sudah ada 12 yang masuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tapi saya tidak mau menetapkan (kasus baru) karena baru di-test PCR [polymerase chain reaction]," kata Juru Bicara Pemerintah RI untuk COVID-19 Achmad Yurianto di Jakarta, Kamis (12/3/2020).


Di sisi lain, Yurianto menyampaikan Kamis kemarin baru saja ada tiga orang pasien yang dirawat di RSUP Persahabatan yang sudah dinyatakan sembuh.

Ketiga orang pasien itu adalah:
  • Pasien 06: laki-laki, 39 tahun
  • Pasien 14: laki-laki 50 tahun
  • Pasien 19: laki-laki 49 tahun

Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) telah menetapkan COVID-19 sebagai pandemi. Penetapan itu dilakukan lantaran jumlah kasus maupun negara yang terjangkit wabah itu meningkat tajam.

Sampai dengan Kamis (12/3/2020), WHO mencatat sudah ada 126.380 kasus di 124 negara di seluruh dunia. Khusus untuk Indonesia, sudah ada 34 pasien yang positif terinfeksi Covid-19.

Menurur WHO, pandemi adalah skala penyebaran penyakit yang terjadi secara global di seluruh dunia. Namun, ini tidak memiliki sangkut paut dengan perubahan pada karakteristik penyakitnya, sebagaimana dilaporkan The Guardian.

Pandemi juga memiliki level yang lebih tinggi dibanding epidemi atau keadaan ketika suatu penyakit menyebar dengan cepat di antara banyak orang dan dalam jumlah lebih banyak dibanding yang normal terjadi.


[Gambas:Video CNBC]




(tas/tas) Next Article Live! Jokowi Turun Tangan, Begini Progres Omnibus Law

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular