Update Corona di RI: Kasus Tetap 34, 3 Sembuh

Redaksi, CNBC Indonesia
13 March 2020 07:13
Update Corona di RI: Kasus Tetap 34, 3 Sembuh
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah kembali mengumumkan update pasien yang terkait corona atau COVID-19. Sampai 12 Maret 2020, tak ada tambahan pasien positif corona di Indonesia.

"Sebentar lagi diumumkan. Sudah ada 12 yang masuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tapi saya tidak mau menetapkan (kasus baru) karena baru di-test PCR [polymerase chain reaction]," kata Juru Bicara Pemerintah RI untuk COVID-19 Achmad Yurianto di Jakarta, Kamis (12/3/2020).



Ia mengatakan harus ada test lagi untuk menyatakan pasien positif corona yakni Genome Sequencing. Jika sudah dua test tersebut menunjukkan positif maka Yuri baru akan mengumumkan.

"Saya tidak mau menetapkan hanya menggunakan satu [test]. Tapi yang 12 itu betul-betul kita awasi. Yang penting kita sudah isolasi," tegas Yurianto.

Sementara itu, Yurianto menyampaikan hari ini baru saja ada tiga orang pasien yang dirawat di RSUP Persahabatan yang sudah dinyatakan sembuh.

Ketiga orang pasien itu adalah:
Pasien 06: laki-laki, 39 tahun
Pasien 14: laki-laki 50 tahun
Pasien 19: laki-laki 49 tahun



Sebelumnya pemerintah mengumumkan tujuh tambahan kasus pada 11 Maret lalu. Ini menjadikan total kasus corona di RI menjadi 34.

Pada Rabu kemarin, pemerintah juga mengonfirmasi satu korban tewas yang merupakan WN Inggris. Ia berusia 53 tahun, berada di Bali dan meninggal dengan komplikasi diabetes, hipertensi, gilertidori, dan paru menahun.

Kedutaan Besar Inggris juga sudah mengonfirmasi ini. "Iya memang benar," kata Head of Media and Comms Kedutaan Besar Inggris di Jakarta John Nickell saat dihubungi CNBC Indonesia, Rabu (11/3/2020).

Ia pun mengatakan pihak kedutaan sudah menyampaikan simpati ke keluarga korban atas kejadian ini.

"Kami mendukung keluarga dari perempuan Inggris yang meninggal di Indonesia dan tengah berkomunikasi dengan otoritas lokal setempat," ujarnya lagi.

[Gambas:Video CNBC]



Sementara itu, Ekonom Senior Faisal Basri menilai penanganan corona yang dilakukan pemerintah tak bertaji. Ia menyampaikan ini di situs pribadinya.

"Cara pemerintah menangani wabah corona virus sangat buruk. Setiap pejabat tinggi seenaknya mengeluarkan komentar dan kebijakan. Sudah saatnya Presiden sebagai commander in chief menertibkan dengan keras jajaran di bawahnya. Karena, yang sedang kita hadapi mirip dengan perang," kata Faisal Basri.

Ia menilai, segala daya upaya harus mengutamakan agar penularan tidak meluas. Celah sekecil apa pun harus ditutup, kemungkinan munculnya cluster baru harus diantisipasi dan diisolasi agar terkendali dan tidak meluas.

"Anggaran harus diprioritaskan bagi pengadaan perlengkapan dan alat pendeteksi dini dan pengujian menyeluruh serta penguatan tenaga medis yang cakap serta penyediaan informasi yang lebih rinci dan akurat. Semua itu bertujuan untuk meyakinkan masyarakat bahwa pemerintah mampu mengendalikan wabah coronavirus, sehingga tidak menimbulkan kepanikan," tulisnya lagi.

Bahkan ia memprediksi ekonomi RI hanya tumbuh 2,2% di 2020 karena musibah ini.

Secara global, total kasus adalah 134.448. Dengan angka kematian 4.970 dan 68.915 orang sembuh.

Negara dengan kasus terbanyak antara lain, China (80.796), Italia (15.113), Iran (10.075), Korsel (7.869), dan Spanyol (3.146).



Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular