
Internasional
Menteri Ini Sebut Dampak Ekonomi Corona Bakal Setahun
Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
11 March 2020 17:14

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Luar Negeri Singapura, Vivian Balakrishnan, mengatakan bahwa virusĀ corona akan sangat mempengaruhi keberlangsungan ekonomi seluruh dunia. Khususnya negara yang memiliki kasus penularan COVID-19.
"(Virus corona seperti) jin keluar dari botol," ujar Balakrishnan dalam tayangan Squawk Box Asia yang dikutip dari CNBC Internasional pada Rabu (11/3/2020).
"Ini adalah virus baru, sangat berbahaya dan menyedihkan untuk percaya bahwa itu akan berperilaku sesuai dengan virus sebelumnya. Jadi, kami tidak membuat asumsi bahwa ini akan hilang pada bulan-bulan musim panas."
Selain itu, Balakrishnan juga menjelaskan jika negara-negara, termasuk Singapura, harus siap menghadapi dampak ekonomi dari wabah ini untuk bertahan setidaknya satu tahun.
Ia pun menambahkan perbandingan dampak ekonomi ketika terjadinya wabah SARS beberapa waktu silam dengan wabah corona saat ini.
Balakrishnan menunjukkan bahwa wabah SARS yang kala itu berlangsung sekitar empat bulan, menimbulkan dampak ekonomi sampai sekitar enam bulan kemudian.
Sementara itu, penyebaran virus corona kini bisa bertahan lebih lama dan dampaknya juga mungkin lebih besar karena skala wabahnya yang sudah menjangkit secara global.
"Saya pikir Anda harus khawatir tentang dampak besar karena ini adalah fenomena global dan itu akan berlangsung cukup lama. Kamu harus siap secara psikologis," ungkapnya.
Menteri Balakrishnan yang juga merupakan seorang dokter medis mengatakan ada dua kemungkinan tentang bagaimana wabah saat ini bisa berlangsung.
Pertama, penyebaran virus berubah menjadi "pandemi global" dengan dampak yang berpotensi "menghebohkan".
Kedua, pandemi ini menjadi endemik, yang berarti itu berubah menjadi salah satu virus biasa yang menyebabkan penyakit pada manusia.
Wabah SARS yang terjadi 17 tahun yang lalu sebagian besar terdapat di negara-negara Asia Timur termasuk Cina, Jepang, Korea Selatan, dan Singapura.
Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia, wabah ini menginfeksi lebih dari 8.000 orang secara total, dan 774 diantaranya meninggal.
Sebagai perbandingan, virus corona telah menginfeksi lebih dari 119.286 orang di setidaknya 116 negara. Angka kematian berjumlah 4.300 kasus dengan pasien sembuh 66.582.
(sef/sef) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI
"(Virus corona seperti) jin keluar dari botol," ujar Balakrishnan dalam tayangan Squawk Box Asia yang dikutip dari CNBC Internasional pada Rabu (11/3/2020).
Selain itu, Balakrishnan juga menjelaskan jika negara-negara, termasuk Singapura, harus siap menghadapi dampak ekonomi dari wabah ini untuk bertahan setidaknya satu tahun.
Ia pun menambahkan perbandingan dampak ekonomi ketika terjadinya wabah SARS beberapa waktu silam dengan wabah corona saat ini.
Balakrishnan menunjukkan bahwa wabah SARS yang kala itu berlangsung sekitar empat bulan, menimbulkan dampak ekonomi sampai sekitar enam bulan kemudian.
Sementara itu, penyebaran virus corona kini bisa bertahan lebih lama dan dampaknya juga mungkin lebih besar karena skala wabahnya yang sudah menjangkit secara global.
"Saya pikir Anda harus khawatir tentang dampak besar karena ini adalah fenomena global dan itu akan berlangsung cukup lama. Kamu harus siap secara psikologis," ungkapnya.
Menteri Balakrishnan yang juga merupakan seorang dokter medis mengatakan ada dua kemungkinan tentang bagaimana wabah saat ini bisa berlangsung.
Pertama, penyebaran virus berubah menjadi "pandemi global" dengan dampak yang berpotensi "menghebohkan".
Kedua, pandemi ini menjadi endemik, yang berarti itu berubah menjadi salah satu virus biasa yang menyebabkan penyakit pada manusia.
Wabah SARS yang terjadi 17 tahun yang lalu sebagian besar terdapat di negara-negara Asia Timur termasuk Cina, Jepang, Korea Selatan, dan Singapura.
Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia, wabah ini menginfeksi lebih dari 8.000 orang secara total, dan 774 diantaranya meninggal.
Sebagai perbandingan, virus corona telah menginfeksi lebih dari 119.286 orang di setidaknya 116 negara. Angka kematian berjumlah 4.300 kasus dengan pasien sembuh 66.582.
(sef/sef) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI
Most Popular