
Efek Corona, Kadin Akui Stok Bahan Baku Industri Menipis
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
11 March 2020 15:18

Jakarta, CNBC Indonesia - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyebut bahwa ada sampai saat ini ada beberapa industri yang memiliki stok bahan baku hanya untuk 2 bulan ke depan akibat dampak wabah corona. Corona telah mengganggu produksi industri dan distribusi di China, sebagai sumber bahan baku.
Hal tersebut dikemukakan Ketua Kadin Indonesia Rosan Perkasa Roeslani dalam konferensi pers di Kantor Presiden, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Pernyataan ini disampaikan setelah Rosan bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kita antisipiasi impor bahan baku dan bahan modal, karena ada beberapa sektor yang dari Maret ini akan tersisa 2-3 bulan, terutama bidang farmasi, elektronika, bahan baku tekstil," kata Rosan, Rabu (11/3/2020).
Rosan tak memungkiri, bahwa mayoritas impor Indonesia terdiri dari barang elektronik. Lesunya perekonomian China karena aktivitas ekonomi yang tidak optimal, mau tidak mau memberikan pengaruh kepada importir, termasuk Indonesia.
"Saya tahu ada satu perusahaan TV, produksi 5.000 unit jadi 2.500 unit per hari. Ini terjadi shock, demand-nya menurun," katanya.
Rosan menyebut bahwa impor Indonesia yang berasal dari China mencapai 25% dari total impor. Sehingga, sambungnya, apapun yang terjadi pada perekonomian negeri Tirai Bambu, Indonesia pun akan merasakan getahnya.
"Tapiada hal positif karena di Wuhan pabrik sudah mulai berjalan lagi. Diharapkan mata rantai dan suplai dari barang modal ini segera teratasi," katanya.
"Kalau dilihat demand menurun, jadi buat perusahaan gimana berjalan dengan baik. Yang penting bagaimana kita antisipasi," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI
Hal tersebut dikemukakan Ketua Kadin Indonesia Rosan Perkasa Roeslani dalam konferensi pers di Kantor Presiden, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Pernyataan ini disampaikan setelah Rosan bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kita antisipiasi impor bahan baku dan bahan modal, karena ada beberapa sektor yang dari Maret ini akan tersisa 2-3 bulan, terutama bidang farmasi, elektronika, bahan baku tekstil," kata Rosan, Rabu (11/3/2020).
"Saya tahu ada satu perusahaan TV, produksi 5.000 unit jadi 2.500 unit per hari. Ini terjadi shock, demand-nya menurun," katanya.
Rosan menyebut bahwa impor Indonesia yang berasal dari China mencapai 25% dari total impor. Sehingga, sambungnya, apapun yang terjadi pada perekonomian negeri Tirai Bambu, Indonesia pun akan merasakan getahnya.
"Tapiada hal positif karena di Wuhan pabrik sudah mulai berjalan lagi. Diharapkan mata rantai dan suplai dari barang modal ini segera teratasi," katanya.
"Kalau dilihat demand menurun, jadi buat perusahaan gimana berjalan dengan baik. Yang penting bagaimana kita antisipasi," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI
Most Popular