
Internasional
Karantina Nasional, Israel 'Usir' Pelancong Berbagai Negara
Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
10 March 2020 17:12

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam upaya menekan penyebaran virus corona, Israel mengeluarkan seluruh pelancong dari kawasan itu. Hal ini dilakukan setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengumumkan karantina dua pekan untuk semua pendatang.
Hal ini juga berlaku ke rombongan wisatawan asal Indonesia. Wisatawan dikeluarkan melalui pintu perbatasan di Mesir, karena pintu lain seperti Yordania ditutup dua hari lalu.
Menurut salah satu pendeta yang mendampingi rombongan wisatawan RI Sonny Zaluchu, seluruh hotel harus dikosongkan. "Ini kita mendapat informasi bila kita diminta untuk segera keluar dari Israel," kata Zaluchu, Senin (9/3/2020) malam waktu setempat, dikutip dari CNN Indonesia.
"Seluruh hotel dikosongkan dari wisatawan mancanegara. Kami sendiri satu hotel dengan rombongan dari Spanyol dan Brasil, akhirnya disuruh keluar."
Akibat kebijakan Israel tersebut, sejumlah rombongan WNI dan warga negara lain harus menuju perbatasan Mesir melewati Taba dengan waktu tempuh sekitar 5 jam. Karena pengumuman tersebut, banyak wisatawan yang harus melalui perjalanan yang macet, bahkan terjadi penumpukan orang di Terminal Taba, perbatasan Mesir.
"Kita bersama rombongan WNI lainnya memilih menuju ke perbatasan Israel-Mesir di Taba. Waktu tempuh perjalanan sekitar 5 jam, tapi tadi di tengah sempat terjadi kemacetan. Dan sekarang kondisi di Terminal Taba terjadi penumpukan orang. Kita masuk jam 23.00 waktu Mesir, dan baru selesai pemeriksaan imigrasi dan suhu tubuh pukul 01.300 waktu Mesir," papar Zaluchu.
Selain kebijakan karantina, Israel juga memberlakukan pembatasan besar pada pelancong yang datang dari beberapa negara. Negara Yahudi itu melarang masuk ke hampir semua pendatang yang tiba dari Prancis, Jerman, Spanyol, Austria dan Swiss.
Israel menyatakan bahwa kedatangan dari negara-negara itu hanya bisa masuk jika mereka dapat membuktikan memiliki tempat untuk tinggal dan bersedia untuk dikarantina.
Langkah tersebut diterapkan setelah adanya pembatasan yang sebelumnya diberlakukan pada pelancong kedatangan dari China, Hong Kong, Thailand, Singapura, Makau, Korea Selatan, Jepang dan Italia. Israel sejauh ini memiliki 50 kasus positif virus corona.
(sef/sef) Next Article Menkes Israel Positif Corona, Netanyahu?
Hal ini juga berlaku ke rombongan wisatawan asal Indonesia. Wisatawan dikeluarkan melalui pintu perbatasan di Mesir, karena pintu lain seperti Yordania ditutup dua hari lalu.
Menurut salah satu pendeta yang mendampingi rombongan wisatawan RI Sonny Zaluchu, seluruh hotel harus dikosongkan. "Ini kita mendapat informasi bila kita diminta untuk segera keluar dari Israel," kata Zaluchu, Senin (9/3/2020) malam waktu setempat, dikutip dari CNN Indonesia.
"Seluruh hotel dikosongkan dari wisatawan mancanegara. Kami sendiri satu hotel dengan rombongan dari Spanyol dan Brasil, akhirnya disuruh keluar."
Akibat kebijakan Israel tersebut, sejumlah rombongan WNI dan warga negara lain harus menuju perbatasan Mesir melewati Taba dengan waktu tempuh sekitar 5 jam. Karena pengumuman tersebut, banyak wisatawan yang harus melalui perjalanan yang macet, bahkan terjadi penumpukan orang di Terminal Taba, perbatasan Mesir.
"Kita bersama rombongan WNI lainnya memilih menuju ke perbatasan Israel-Mesir di Taba. Waktu tempuh perjalanan sekitar 5 jam, tapi tadi di tengah sempat terjadi kemacetan. Dan sekarang kondisi di Terminal Taba terjadi penumpukan orang. Kita masuk jam 23.00 waktu Mesir, dan baru selesai pemeriksaan imigrasi dan suhu tubuh pukul 01.300 waktu Mesir," papar Zaluchu.
Selain kebijakan karantina, Israel juga memberlakukan pembatasan besar pada pelancong yang datang dari beberapa negara. Negara Yahudi itu melarang masuk ke hampir semua pendatang yang tiba dari Prancis, Jerman, Spanyol, Austria dan Swiss.
Israel menyatakan bahwa kedatangan dari negara-negara itu hanya bisa masuk jika mereka dapat membuktikan memiliki tempat untuk tinggal dan bersedia untuk dikarantina.
Langkah tersebut diterapkan setelah adanya pembatasan yang sebelumnya diberlakukan pada pelancong kedatangan dari China, Hong Kong, Thailand, Singapura, Makau, Korea Selatan, Jepang dan Italia. Israel sejauh ini memiliki 50 kasus positif virus corona.
(sef/sef) Next Article Menkes Israel Positif Corona, Netanyahu?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular