Tenang, RI Cukup Kebal Hadapi Anjloknya Harga Minyak Dunia

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
10 March 2020 15:53
Sekjen DEN sebut ini bukan kali pertama RI digoyang harga minyak, diperkirakan masih bisa bertahan
Foto: Aristya Rahadian Krisabella
Jakarta, CNBC Indonesia - Menghadapi harga minyak dunia yang anjlok bukan pengalaman pertama bagi Indonesia. Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto mengatakan berdasarkan pengalaman tahun 2015 di mana harga minyak anjlok sampai ke posisi US$ 27 per barel, anjloknya harga minyak tidak berlangsung lama.

Pemerintah melakukan upaya-upaya untuk menyeimbangkan antara supply dan demand. Selain itu pemerintah juga berupaya meningkatkan investasi dengan mempermudah perizinan. "Tahun 2015 kan nggak lama, makanya negara melakukan upaya-upaya. Mempermudah kesempatan invetasi," ungkapnya, Selasa, (10/03/2020).

Anjloknya harga minyak ada dua sebab. Pertama adalah gagalnya organisasi negara-negara eksportir minyak dan aliansinya (OPEC+) untuk mencapai kata sepakat terkait kebijakan produksi minyak, serta munculnya wabah corona.

Djoko menerangkan, dampak dari wabah corona membuat jumlah penerbangan turun, kondisi ini membuat demand terus turun sementara supply bertumbuh. Upaya yang dilakukan pemerintah dalam hal ini adalah dengan membuat demand ini kembali naik.



"Bagaimana kita menumbuhkan turis lokal gitu, nah bulan Mei juga akan ada libur panjang lebaran, cuti bersama karena kita juga pernah ngalamin ini 2015 di mana harga minyak US$ 27 per barel. Dan itu nggak lama, kita mudah-mudahan nggak lama," terangnya.

Presiden Direktur PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), Hilmi Panigoro mengatakan anjloknya harga minyak ini tidak akan berlangsung lama. Dirinya memprediksi perundingan akan segera terjadi sehingga kondisi ini diprediksi paling lama 3 bulan.

"Yang namanya geopolitik itu kita nggak bisa prediksi, apa yang ada di kepala raja-raja dan perdana menteri. Kenapa saya sebut 3 bulan karena umumnya produsen Amerika itu mereka mungkin awal-awal ini masih bisa bertahan," ungkapnya.

Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ego Syahrial memperkirakan anjloknya harga minyak ini akan berdampak pada penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dan anjloknya harga minyak dirinya sebut tidak akan berlangsung lama.

"Sebentar aja palingan, ya berdampaklah jelas," paparnya di Kantor Kementrian ESDM, Senin, (9/03/2020).

[Gambas:Video CNBC]




(gus/gus) Next Article Harga CPO Melesat Bikin Minyak Goreng Jadi Mahal!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular