Mumpung Harga Turun, RI Impor Minyak Banyak-banyak
Anisatul Umah, CNBC Indonesia
10 March 2020 13:36
Jakarta, CNBC Indonesia - Anjloknya harga minyak dunia tidak akan disia-siakan oleh PT Pertamina (Persero), pihaknya akan segera melakukan kesepakatan impor minyak mentah (crude). VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman membenarkan rencana impor minyak mentah ini, namun pihaknya belum bisa menyampaikan jumlahnya.
"Jumlah tambahannya belum dapat kami sampaikan. Namun benar, Pertamina akan menambah jumlah impor crude karena harganya sedang di bawah," ungkapnya saat dihubungi CNBC Indonesia, Selasa, (10/03/2020).
Lebih lanjut dirinya mengatakan impor yang akan dilakukan mempertimbangkan beberapa hal, misalnya penyerapan crude dalam negeri, kapasitas storage, dan juga pengolahan kilang. Tim dari Integrated Supply Chain (ISC) menurutnya punya kesepakatan-kesepakatan dengan source.
"Bisa saja misalnya melakukan kesepakatan dengan harga tertentu saat ini dan sebagainya, karena proses deliverynya juga kan membutuhkan waktu," imbuhnya.
Hal senada disampaikan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto. Menurutnya secara ekonomi akan baik membeli di saat harga rendah. Namun harus memperhatikan kapasitas penampung di dalam negeri, depot, dan sebagainya.
"Kalau masih ada space utamakan produksi dalam negeri kalau ada space lagi tepat pembelian," terangnya, Selasa, (10/03/2020).
Djoko menerangkan, harga akan kembali normal jika produsen melakukan pengurangan produksi dan demand meningkat. Virus corona berdampak pada turunnya ekonomi dan anjloknya demand BBM.
"Dengan libur dan cuti bersama turis dalam negeri meningkat, deman BBM (meningkat) negara lain melakukan nggak yang sama, prosusen kurangi produksi, akan kembali normal," imbuhnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ego Syahrial mengatakan sebagai negara pengimpor minyak, Indonesia akan menambah impor crude di tengah turunnya harga.
"Harga minyak anjlok kita menikmati dong. Impor crude sekarang sudah berjalan kita kan rata-rata impor cuman dengan harga gini Pertamina pasti punya strategi untuk lebih mengamankan," ungkapnya di Kantor Kementrian ESDM, Senin, (9/03/2020).
Ego memperkirakan anjloknya harga minyak ini akan berdampak pada penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dan anjloknya harga minyak dirinya sebut tidak akan berlangsung lama.
"Sebentar aja palingan, ya berdampaklah jelas," paparnya.
(gus/gus) Next Article Dilema Kenaikan Harga BBM
"Jumlah tambahannya belum dapat kami sampaikan. Namun benar, Pertamina akan menambah jumlah impor crude karena harganya sedang di bawah," ungkapnya saat dihubungi CNBC Indonesia, Selasa, (10/03/2020).
Lebih lanjut dirinya mengatakan impor yang akan dilakukan mempertimbangkan beberapa hal, misalnya penyerapan crude dalam negeri, kapasitas storage, dan juga pengolahan kilang. Tim dari Integrated Supply Chain (ISC) menurutnya punya kesepakatan-kesepakatan dengan source.
Hal senada disampaikan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto. Menurutnya secara ekonomi akan baik membeli di saat harga rendah. Namun harus memperhatikan kapasitas penampung di dalam negeri, depot, dan sebagainya.
"Kalau masih ada space utamakan produksi dalam negeri kalau ada space lagi tepat pembelian," terangnya, Selasa, (10/03/2020).
Djoko menerangkan, harga akan kembali normal jika produsen melakukan pengurangan produksi dan demand meningkat. Virus corona berdampak pada turunnya ekonomi dan anjloknya demand BBM.
"Dengan libur dan cuti bersama turis dalam negeri meningkat, deman BBM (meningkat) negara lain melakukan nggak yang sama, prosusen kurangi produksi, akan kembali normal," imbuhnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ego Syahrial mengatakan sebagai negara pengimpor minyak, Indonesia akan menambah impor crude di tengah turunnya harga.
"Harga minyak anjlok kita menikmati dong. Impor crude sekarang sudah berjalan kita kan rata-rata impor cuman dengan harga gini Pertamina pasti punya strategi untuk lebih mengamankan," ungkapnya di Kantor Kementrian ESDM, Senin, (9/03/2020).
Ego memperkirakan anjloknya harga minyak ini akan berdampak pada penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dan anjloknya harga minyak dirinya sebut tidak akan berlangsung lama.
"Sebentar aja palingan, ya berdampaklah jelas," paparnya.
(gus/gus) Next Article Dilema Kenaikan Harga BBM
Most Popular