
Internasional
Pengungsi Suriah Buat Erdogan Ribut dengan Eropa
Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
10 March 2020 14:34

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemimpin Eropa kembali memperingatkan Presiden Recep Tayyip Erdogan. Mereka meminta pemimpin Turki itu untuk menghormati perjanjian yang sudah dibuat dengan Eropa, terkait arus pengungsi.
Ini diutarakan pemimpin Eropa ke Erdogan saat mengadakan pertemuan di Brussel, Senin (9/3/2020). Sebelumnya Turki telah membuka akses negerinya untuk migran terutama Suriah melintas menuju Eropa.
"Dengan jelas, kami tidak setuju," kata Kepala Komisi Eropa Von der Leyen berbicara dengan wartawan, sebagaimana dikutip dari AFP, Selasa (10/3/2020).
Menurutnya sesuai perjanjian 2016, antara Turki dan UE, Ankara setuju memblokade arus pengungsi menuju Yunani, yang jadi pintu awal mereka ke Eropa. Turki bahkan diberi miliaran euro.
Hal senada juga ditegaskan Presiden Komite Eropa Charles Michel. Ia mengatakan memastikan ke Turki bahwa mereka memiliki interpretasi yang sama tentang perjanjian tersebut.
Namun sayangnya, Erdogan enggan berkomentar soal ini ke wartawan. Namun sumber dari kepresidenan Turki menegaskan bahwa pembicaraan sebenarnya produktif.
Erdogan juga telah meminta komitmen dan dukungan Eropa terkait perang Suriah yang kini dihadapi negeri itu dengan Rusia. Turki dan Rusia berada pada poros yang berbeda di perang Suriah, yang terjadi di Idlib.
Sementara itu, dalam rapat di Brussel, Erdogan dikatakan sempat mengecam Yunani. Dia bahkan mempertanyakan dana yang telah dialokasikan Eropa sebanyak 700 juta eurooleh untuk mengamankan perbatasannya dan mengatasi para pendatang baru.
"Tidak masuk akal dan tidak pengertian bahwa sekutu dan negara tetangga (Yunani) menunjuk Turki sebagai yang bertanggung jawab atas migrasi tidak teratur," kata Erdogan kepada Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis,.
"Kami tidak akan membiarkan negara ini mencoba untuk mendapatkan keuntungan yang tidak adil dengan menggunakan posisinya saat ini."
Mitsotakis pun membalas ucapan Erdogan dengan sengit. "Mengapa kita menghabiskan begitu banyak untuk pertahanan? Itu karena tetangga kita adalah Turki dan bukan Denmark," katanya.
"Sebagai perdana menteri Yunani saya tidak harus mendengarkan pelajaran tentang hak asasi manusia dari Turki."
Puluhan ribu pencari suaka telah berusaha menerobos perbatasan darat dari Turki selama seminggu setelah Ankara mengumumkan tidak akan lagi mencegah orang untuk mencoba menyeberang ke Uni Eropa.
Turki, yang menampung sekitar empat juta sebagian besar pengungsi Suriah. Negeri itu juga telah berulangkali menentang apa yang digambarkan sebagai pembagian beban yang tidak adil dengan Eropa.
Eropa memberi dana 6 triliun euro untuk mengatasi pengungsi Suriah. Sebelumnya Jerman diketahui hendak memberi Turki 1,1 miliar euro, sebelum ditolak Erdogan.
(sef/sef) Next Article Erdogan, Tren Bunuh Diri dan Resesi Ekonomi Turki
Ini diutarakan pemimpin Eropa ke Erdogan saat mengadakan pertemuan di Brussel, Senin (9/3/2020). Sebelumnya Turki telah membuka akses negerinya untuk migran terutama Suriah melintas menuju Eropa.
Menurutnya sesuai perjanjian 2016, antara Turki dan UE, Ankara setuju memblokade arus pengungsi menuju Yunani, yang jadi pintu awal mereka ke Eropa. Turki bahkan diberi miliaran euro.
Hal senada juga ditegaskan Presiden Komite Eropa Charles Michel. Ia mengatakan memastikan ke Turki bahwa mereka memiliki interpretasi yang sama tentang perjanjian tersebut.
![]() |
Namun sayangnya, Erdogan enggan berkomentar soal ini ke wartawan. Namun sumber dari kepresidenan Turki menegaskan bahwa pembicaraan sebenarnya produktif.
Erdogan juga telah meminta komitmen dan dukungan Eropa terkait perang Suriah yang kini dihadapi negeri itu dengan Rusia. Turki dan Rusia berada pada poros yang berbeda di perang Suriah, yang terjadi di Idlib.
Sementara itu, dalam rapat di Brussel, Erdogan dikatakan sempat mengecam Yunani. Dia bahkan mempertanyakan dana yang telah dialokasikan Eropa sebanyak 700 juta eurooleh untuk mengamankan perbatasannya dan mengatasi para pendatang baru.
"Tidak masuk akal dan tidak pengertian bahwa sekutu dan negara tetangga (Yunani) menunjuk Turki sebagai yang bertanggung jawab atas migrasi tidak teratur," kata Erdogan kepada Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis,.
"Kami tidak akan membiarkan negara ini mencoba untuk mendapatkan keuntungan yang tidak adil dengan menggunakan posisinya saat ini."
Mitsotakis pun membalas ucapan Erdogan dengan sengit. "Mengapa kita menghabiskan begitu banyak untuk pertahanan? Itu karena tetangga kita adalah Turki dan bukan Denmark," katanya.
"Sebagai perdana menteri Yunani saya tidak harus mendengarkan pelajaran tentang hak asasi manusia dari Turki."
![]() |
Puluhan ribu pencari suaka telah berusaha menerobos perbatasan darat dari Turki selama seminggu setelah Ankara mengumumkan tidak akan lagi mencegah orang untuk mencoba menyeberang ke Uni Eropa.
Turki, yang menampung sekitar empat juta sebagian besar pengungsi Suriah. Negeri itu juga telah berulangkali menentang apa yang digambarkan sebagai pembagian beban yang tidak adil dengan Eropa.
Eropa memberi dana 6 triliun euro untuk mengatasi pengungsi Suriah. Sebelumnya Jerman diketahui hendak memberi Turki 1,1 miliar euro, sebelum ditolak Erdogan.
(sef/sef) Next Article Erdogan, Tren Bunuh Diri dan Resesi Ekonomi Turki
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular