
Catat! 6 Orang Positif, Hanya Ini Cara Tidak Terpapar Corona
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
09 March 2020 13:14

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia mencatat penambahan kasusĀ Covid-19 pada Minggu (8/3/2020). Kemarin, pasien terinfeksi bertambah, dua orang, dari sebelumnya empat orang. Alhasil kasus positif wabah yang penyakitnya dinamai COVID-19 ini total menjadi enam orang.
Juru Bicara Indonesia untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, mengungkapkan masyarakat tidak harus khawatir berlebihan. Apalagi panik karena kehabisan masker.
"Intinya, kalau jaga jarak dengan yang sakit tidak perlu khawatir," kata Yurianto di Media Center Covid-19, Senin (9/3/2020)
Menurutnya, masker sebenarnya bukan prioritas mencegah. Karena virus corona ini menyebarnya melalui kontak yang cukup dekat dengan pasien yang positif
"Karena ini closed contact. Jaga jarak dengan yang sakit. Ini menular virusnya dari percikan lendir dari hidung atau mulut. Virus tidak akan bisa hidup sendiri harus bergantung," jelas Yurianto.
Menurutnya, masker itu perlu bagi yang sakit. Untuk menjaga agar percikan dari bersin atau batuk tidak menyebar.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui akun Instagram resminya lantas memberikan imbauan terkait penyebaran virus corona.
"Kita boleh khawatir atas virus corona, tapi tidak perlu panik," kata Jokowi di akun Instagram resminya seperti dikutip CNBC Indonesia, Senin (9/3/2020). "Kita bisa melewatinya dengan bersatu, bekerja sama, dan tidak kehilangan rasa kemanusiaan," jelasnya.
Eks Gubernur DKI Jakarta itu beberapa waktu lalu juga sempat berbagi tips untuk mencegah penyebaran virus corona.
"Pertama, jangan lupa untuk mencuci tangan dengan air yang mengalir dan sabun," jelasnya.
Selain mencuci tangan dengan benar, hal lain yang bisa dilakukan antara lain dengan menghindari menyentuh mata, hidung, dan mulut. Ini karena telapak tangan yang sering menyentuh berbagai benda.
Selain itu, masyarakat pun perlu menjaga jarak dengan siapapun yang batuk atau bersin karena virus corona dapat menyebar melalui tetesan cairan yang keluar saat batuk atau bersin.
"Sebetulnya musuh terbesar kita saat ini adalah bukan virus itu sendiri, tapi rasa cemas, rasa panik, rasa ketakutan, dan berita-berita hoaks serta rumor," kata Jokowi. "Kita sebenarnya harus yakin dengan fakta, informasi, solidaritas bersama, dan gotong royong," lanjutnya.
(dru) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI
Juru Bicara Indonesia untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, mengungkapkan masyarakat tidak harus khawatir berlebihan. Apalagi panik karena kehabisan masker.
"Intinya, kalau jaga jarak dengan yang sakit tidak perlu khawatir," kata Yurianto di Media Center Covid-19, Senin (9/3/2020)
![]() |
"Karena ini closed contact. Jaga jarak dengan yang sakit. Ini menular virusnya dari percikan lendir dari hidung atau mulut. Virus tidak akan bisa hidup sendiri harus bergantung," jelas Yurianto.
Menurutnya, masker itu perlu bagi yang sakit. Untuk menjaga agar percikan dari bersin atau batuk tidak menyebar.
"Kita boleh khawatir atas virus corona, tapi tidak perlu panik," kata Jokowi di akun Instagram resminya seperti dikutip CNBC Indonesia, Senin (9/3/2020). "Kita bisa melewatinya dengan bersatu, bekerja sama, dan tidak kehilangan rasa kemanusiaan," jelasnya.
Eks Gubernur DKI Jakarta itu beberapa waktu lalu juga sempat berbagi tips untuk mencegah penyebaran virus corona.
"Pertama, jangan lupa untuk mencuci tangan dengan air yang mengalir dan sabun," jelasnya.
Selain mencuci tangan dengan benar, hal lain yang bisa dilakukan antara lain dengan menghindari menyentuh mata, hidung, dan mulut. Ini karena telapak tangan yang sering menyentuh berbagai benda.
Selain itu, masyarakat pun perlu menjaga jarak dengan siapapun yang batuk atau bersin karena virus corona dapat menyebar melalui tetesan cairan yang keluar saat batuk atau bersin.
"Sebetulnya musuh terbesar kita saat ini adalah bukan virus itu sendiri, tapi rasa cemas, rasa panik, rasa ketakutan, dan berita-berita hoaks serta rumor," kata Jokowi. "Kita sebenarnya harus yakin dengan fakta, informasi, solidaritas bersama, dan gotong royong," lanjutnya.
(dru) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI
Most Popular