
Mohon Maaf.. Waspada Corona, Sri Mulyani Enggan Jabat Tangan
Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
09 March 2020 11:11

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melantik pejabat eselon II dan III di Lingkungan Kementerian Keuangan. Usai melantik, Sri Mulyani menolak untuk bersalaman dengan pejabat yang dilantik.
Dalam sambutannya, Sri Mulyani mengatakan Meskipun APBN 2020 tertekan karena adanya wabah Corona, tapi pengelolaan APBN tetap harus berjalan dan tetap fokus dalam menyusun RAPBN untuk tahun anggaran 2021.
Di sela sambutannya tersebut, Sri Mulyani tampak batuk, yang kemudian dirinya meminta maaf, karena dalam kondisi tidak sehat itu, dia tidak seharusnya di dalam ruangan itu. Hal itu akhirnya yang membuat Sri Mulyani untuk tidak bersalaman dengan jajaran Kemenkeu.
"Saya seharusnya kalau batuk tidak di ruangan seperti ini, mohon maaf. Nanti kita nggak pake salam-salaman ya, mohon maaf. Ini bentuk supaya tidak terjadi adanya penyebaran virus," tuturnya di Gedung Djuanda I Kemenkeu, Senin (9/3/2020).
Untuk diketahui, jumlah orang yang terjangkit virus corona (COVID-19) di Indonesia bertambah dua dalam tempo dua hari. Per hari Minggu (8/3/2020) total ada enam orang Indonesia yang sudah dinyatakan positif terjangkit COVID-19.
Pada 1 Maret 2020, masyarakat tanah air dihebohkan dengan pengumuman kasus pertama infeksi COVID-19 dalam negeri. Dua orang ini adalah wanita yang berusia 61 tahun dan 34 tahun yang merupakan ibu dan anak.
Keduanya dinyatakan positif setelah berinteraksi dengan seorang Jepang yang terinfeksi COVID-19 saat berdansa di daerah Jakarta. Keduanya saat ini berada dalam kondisi baik dan dalam perawatan intensif di RSPI Sulianti Saroso. Jika setelah dites ulang dua kali hasilnya negatif, maka dua orang ini sudah diperbolehkan pulang.
Pada Minggu (8/3/2020), pemerintah kembali memperbarui informasi jumlah kasus orang yang terinfeksi COVID-19 di Indonesia. Ada tambahan dua kasus baru orang Indonesia yang positif terjangkit COVID-19. Orang pertama dari kelompok dansa, sementara orang kedua merupakan ABK dari kapal pesiar Diamond Princess.
"Hari ini dari hasil (pemeriksaan), 2 kasus positif. Yang pertama kasus 5 laki-laki 55 tahun. Ini adalah hasil pemeriksaan lanjutan dari kasus kluster Jakarta. Yang tadi kita lakukan suspect bahwa yang bersangkutan confirmed positif COVID-19," kata jubir pemerintah untuk penanganan virus Corona, Achmad Yurianto, di Istana Kepresidenan, Minggu (8/3/2020).
(dru) Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini
Dalam sambutannya, Sri Mulyani mengatakan Meskipun APBN 2020 tertekan karena adanya wabah Corona, tapi pengelolaan APBN tetap harus berjalan dan tetap fokus dalam menyusun RAPBN untuk tahun anggaran 2021.
Di sela sambutannya tersebut, Sri Mulyani tampak batuk, yang kemudian dirinya meminta maaf, karena dalam kondisi tidak sehat itu, dia tidak seharusnya di dalam ruangan itu. Hal itu akhirnya yang membuat Sri Mulyani untuk tidak bersalaman dengan jajaran Kemenkeu.
Untuk diketahui, jumlah orang yang terjangkit virus corona (COVID-19) di Indonesia bertambah dua dalam tempo dua hari. Per hari Minggu (8/3/2020) total ada enam orang Indonesia yang sudah dinyatakan positif terjangkit COVID-19.
Pada 1 Maret 2020, masyarakat tanah air dihebohkan dengan pengumuman kasus pertama infeksi COVID-19 dalam negeri. Dua orang ini adalah wanita yang berusia 61 tahun dan 34 tahun yang merupakan ibu dan anak.
Keduanya dinyatakan positif setelah berinteraksi dengan seorang Jepang yang terinfeksi COVID-19 saat berdansa di daerah Jakarta. Keduanya saat ini berada dalam kondisi baik dan dalam perawatan intensif di RSPI Sulianti Saroso. Jika setelah dites ulang dua kali hasilnya negatif, maka dua orang ini sudah diperbolehkan pulang.
Pada Minggu (8/3/2020), pemerintah kembali memperbarui informasi jumlah kasus orang yang terinfeksi COVID-19 di Indonesia. Ada tambahan dua kasus baru orang Indonesia yang positif terjangkit COVID-19. Orang pertama dari kelompok dansa, sementara orang kedua merupakan ABK dari kapal pesiar Diamond Princess.
"Hari ini dari hasil (pemeriksaan), 2 kasus positif. Yang pertama kasus 5 laki-laki 55 tahun. Ini adalah hasil pemeriksaan lanjutan dari kasus kluster Jakarta. Yang tadi kita lakukan suspect bahwa yang bersangkutan confirmed positif COVID-19," kata jubir pemerintah untuk penanganan virus Corona, Achmad Yurianto, di Istana Kepresidenan, Minggu (8/3/2020).
(dru) Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini
Most Popular