
Pak Mendag, Tolong Ya.. Wabah Corona Kini di Tanganmu!
Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
09 March 2020 10:45

Jakarta, CNBC Indonesia - Virus Corona atau Covid-19 telah mencederai dunia. Sumbernya, China itu sendiri.
Ekonomi China sangat berpengaruh terhadap dunia. Sampai-sampai, saat China terserang penyakit Corona yang melumpuhkan ekonomi, maka dunia pun menderita.
Ada bahaya yang mengancam saat Corona menyerang. Terutama bagi Indonesia sendiri. Saat ini Indonesia sangat tergantung kepada China.
"China adalah salah satu pusat dari jaringan produksi atau hub dari production network. Tak hanya itu, China juga memproduksi bahan pembantu atau barang modal bagi banyak negara di dunia. Terganggunya perekonomian China akibat Covid-19 akan membuat terganggunya rantai produksi global (global supply chain)," kata Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri seperti dikutip Senin (9/3/2020).
"Mudahnya: disrupsi di China akan membuat tidak tersedianya bahan baku, bahan penolong, barang modal atau komponen yang dibutuhkan oleh negara-negara lain termasuk di Eropa, Asia dan juga Indonesia. Dalam kondisi ini maka produksi akan terganggu. Inilah saya saya sebut sebagai supply shock. Di sisi lain melemahnya China juga berarti mengurangi permintaan terhadap bahan baku, bahan mentah atau komponen untuk barang jadi yang diproduksi di China," tegas Komisaris Utama Bank Mandiri ini.
Ia menambahkan, jika Covid-19 ini mereda dalam waktu pendek, sekitar 3-4 bulan, maka jumlah stock bahan baku, komponen dan sebagainya mungkin masih cukup, sehingga dampak disrupsi supply belum akan terjadi. Namun bila ini berlangsung dalam jangka waktu panjang, maka perusahaan akan kehabisan bahan baku, barang modal, komponen untuk produksi.
"Akibatnya terjadi disrupsi dalam produksi. Terjadilah supply shock. Implikasi dari supply shock, aggregate supply atau produksi akan menurun. Penurunan produksi akan mendorong terjadinya kenaikan harga."
"Oleh karena ini antisipasi harus dilakukan. Detik ini juga, RI harus membuka peluang dan berbicara dengan negara-negara lain yang bisa memasok kebutuhan dasar atau bahan baku selain China," tegas Chatib.
Karena, sambungnya, jika aggregate supply menurun, implikasinya adalah output akan menurun dan harga akan naik. Di dalam ekonomi, fenomena ini dikenal dengan istilah Stagflation.
"Kombinasi dari stagnasi dan inflasi. Artinya pertumbuhan ekonomi menurun tapi kenaikan harga (inflasi) meningkat," tegasnya.
NEXT > FISKAL BERJUANG SAMPAI TITIK AKHIR
Ekonomi China sangat berpengaruh terhadap dunia. Sampai-sampai, saat China terserang penyakit Corona yang melumpuhkan ekonomi, maka dunia pun menderita.
Ada bahaya yang mengancam saat Corona menyerang. Terutama bagi Indonesia sendiri. Saat ini Indonesia sangat tergantung kepada China.
![]() |
"Mudahnya: disrupsi di China akan membuat tidak tersedianya bahan baku, bahan penolong, barang modal atau komponen yang dibutuhkan oleh negara-negara lain termasuk di Eropa, Asia dan juga Indonesia. Dalam kondisi ini maka produksi akan terganggu. Inilah saya saya sebut sebagai supply shock. Di sisi lain melemahnya China juga berarti mengurangi permintaan terhadap bahan baku, bahan mentah atau komponen untuk barang jadi yang diproduksi di China," tegas Komisaris Utama Bank Mandiri ini.
Ia menambahkan, jika Covid-19 ini mereda dalam waktu pendek, sekitar 3-4 bulan, maka jumlah stock bahan baku, komponen dan sebagainya mungkin masih cukup, sehingga dampak disrupsi supply belum akan terjadi. Namun bila ini berlangsung dalam jangka waktu panjang, maka perusahaan akan kehabisan bahan baku, barang modal, komponen untuk produksi.
"Akibatnya terjadi disrupsi dalam produksi. Terjadilah supply shock. Implikasi dari supply shock, aggregate supply atau produksi akan menurun. Penurunan produksi akan mendorong terjadinya kenaikan harga."
"Oleh karena ini antisipasi harus dilakukan. Detik ini juga, RI harus membuka peluang dan berbicara dengan negara-negara lain yang bisa memasok kebutuhan dasar atau bahan baku selain China," tegas Chatib.
Karena, sambungnya, jika aggregate supply menurun, implikasinya adalah output akan menurun dan harga akan naik. Di dalam ekonomi, fenomena ini dikenal dengan istilah Stagflation.
"Kombinasi dari stagnasi dan inflasi. Artinya pertumbuhan ekonomi menurun tapi kenaikan harga (inflasi) meningkat," tegasnya.
NEXT > FISKAL BERJUANG SAMPAI TITIK AKHIR
Pages
Most Popular