
AP I: Corona Bikin Masyarakat Enggan Gunakan Jasa Penerbangan
Monica Wareza, CNBC Indonesia
06 March 2020 19:25

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Angkasa Pura I (Persero) menyebutkan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali bukan satu-satunya bandara yang terkena dampak penurunan penerbangan akibat penyebaran SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19.
Kota lain yang juga terkena dampak negatif virus itu adalah Surabaya. Bahkan frekuensi penerbangan dari ibu kota Jawa Timur itu terkena dampak paling parah ketimbang Bali.
Direktur Pemasaran dan Pelayanan AP I Devy Suradji mengatakan, akibat penyebaran wabah tersebut, banyak terjadi pembatalan penerbangan yang disebabkan karena dua hal. Pertama, ada pembatasan penerbangan untuk negara tertentu dan tak tercapainya jumlah penumpang pesawat sehingga penerbangan terpaksa dibatalkan.
"Yang paling banyak melakukan cancelation memang Bali dari sisi frekuensi maskapainya tapi kalau dari sisi volume domestik paling suffer dari cancelation flight adalah Surabaya," kata Devy di Jakarta, Jumat (6/3/2020).
Dia menjelaskan, begitu banyak penerbangan dari Surabaya yang dibatalkan ini karena penurunan jumlah penumpang secara drastis. Sedangkan untuk bisa berangkat, pesawat harus memenuhi minimal jumlah penumpangnya.
Meski demikian, jumlah penerbangan internasional yang dibatalkan paling banyak memang terjadi di Bali. Menurut catatan AP I, jumlah penerbangan internasional yang dibatalkan di bali pada Januari mencapai 213 penerbangan dan pada Februari meningkat drastis menjadi 931 penerbangan.
Dari segi penumpang, Devy menyebutkan terjadi penurunan jumlah penumpang mencapai 1,67 juta baik dalam dan luar negeri untuk periode Januari hingga Februari. Perinciannya 1,5 juta penumpang domestik dan 172 ribu penumpang internasional.
"Jadi dengan adanya isu corona ini menimbulkan keengganan masyarakat menggunakan jasa penerbangan. Mereka tunda dan itu berdampak ke isian pesawat. Kalau gak ada yang booking kan dibatalkan penerbangan karena kondisi itu, ditambah Januari-Februari low season period jadi minat juga berkurang," kata Dirut AP I Faik Fahmi.
Fahmi menambahkan, dengan adanya kebijakan pemerintah untuk memberikan subsidi tiket pesawat dengan potongan harga 20%-50% untuk 10 destinasi, diharapkan dapat meningkatkan kembali frekuensi penerbangan di dalam negeri.
(miq/miq) Next Article Mulai Rabu, Penerbangan di Terminal 2 Bandara Juanda Disetop
Kota lain yang juga terkena dampak negatif virus itu adalah Surabaya. Bahkan frekuensi penerbangan dari ibu kota Jawa Timur itu terkena dampak paling parah ketimbang Bali.
Direktur Pemasaran dan Pelayanan AP I Devy Suradji mengatakan, akibat penyebaran wabah tersebut, banyak terjadi pembatalan penerbangan yang disebabkan karena dua hal. Pertama, ada pembatasan penerbangan untuk negara tertentu dan tak tercapainya jumlah penumpang pesawat sehingga penerbangan terpaksa dibatalkan.
Dia menjelaskan, begitu banyak penerbangan dari Surabaya yang dibatalkan ini karena penurunan jumlah penumpang secara drastis. Sedangkan untuk bisa berangkat, pesawat harus memenuhi minimal jumlah penumpangnya.
Meski demikian, jumlah penerbangan internasional yang dibatalkan paling banyak memang terjadi di Bali. Menurut catatan AP I, jumlah penerbangan internasional yang dibatalkan di bali pada Januari mencapai 213 penerbangan dan pada Februari meningkat drastis menjadi 931 penerbangan.
Dari segi penumpang, Devy menyebutkan terjadi penurunan jumlah penumpang mencapai 1,67 juta baik dalam dan luar negeri untuk periode Januari hingga Februari. Perinciannya 1,5 juta penumpang domestik dan 172 ribu penumpang internasional.
"Jadi dengan adanya isu corona ini menimbulkan keengganan masyarakat menggunakan jasa penerbangan. Mereka tunda dan itu berdampak ke isian pesawat. Kalau gak ada yang booking kan dibatalkan penerbangan karena kondisi itu, ditambah Januari-Februari low season period jadi minat juga berkurang," kata Dirut AP I Faik Fahmi.
Fahmi menambahkan, dengan adanya kebijakan pemerintah untuk memberikan subsidi tiket pesawat dengan potongan harga 20%-50% untuk 10 destinasi, diharapkan dapat meningkatkan kembali frekuensi penerbangan di dalam negeri.
(miq/miq) Next Article Mulai Rabu, Penerbangan di Terminal 2 Bandara Juanda Disetop
Most Popular