Corona Obrak-Abrik Bisnis Hotel, Tak Cuma Bali Juga Jakarta
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
05 March 2020 13:33
Jakarta, CNBC Indonesia - Selain Bali, bisnis hotel di DKI Jakarta ikut terdampak terkait penyebaran virus corona (Covid-19) yang melanda dunia dan Indonesia.
Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran, menjelaskan bahwa penurunan okupansi atau tingkat keterisian kamar hotel tak hanya terjadi di destinasi wisata, tetapi juga di DKI Jakarta.
"Karena DKI itu juga posisinya adalah daerah business trip, karena industri manufaktur segala macam, kalau bisnis itu kan adanya di ibukota negara. Jadi bukan hanya wisata," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Kamis (5/3/20).
Dikatakan bahwa pasar hotel di DKI Jakarta memang berbeda dengan daerah lain yang merupakan destinasi wisata. Di tempat wisata, hotel-hotel banyak terisi ketika akhir pekan.
Tetapi di DKI yang terjadi sebaliknya, banyak terisi di hari kerja. Kondisi ini yang mulai terdampak penyebaran virus corona. Okupansi hotel di DKI saat ini pada hari kerja menurun hanya sekitar 10-20%.
"Batam, Bintan, Manado dan Bali itu kan orang wisata. Tapi kalau business trip itu DKI (pusatnya). [...] Tentu sebagai ibu kota negara kan sentralnya di sini. Industri kan lebih banyak di Pulau Jawa terutama Jakarta, Jabodetabek. Nah, tentu impact itu pasti ada," katanya.
Penurunan yang terjadi tidak lepas dari banyaknya ketergantungan Indonesia pada China di sektor industri. Biasanya, di kegiatan bisnis yang berlangsung di DKI juga membuat sektor perhotelan terdongkrak.
"Nah begitu karena ketergantungan ekonomi dari China, tentu kan ada hubungan bisnis. Begitu jalur penerbangan ditutup tentu ada imbas kan," urainya.
(hoi/hoi) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI
Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran, menjelaskan bahwa penurunan okupansi atau tingkat keterisian kamar hotel tak hanya terjadi di destinasi wisata, tetapi juga di DKI Jakarta.
"Karena DKI itu juga posisinya adalah daerah business trip, karena industri manufaktur segala macam, kalau bisnis itu kan adanya di ibukota negara. Jadi bukan hanya wisata," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Kamis (5/3/20).
Tetapi di DKI yang terjadi sebaliknya, banyak terisi di hari kerja. Kondisi ini yang mulai terdampak penyebaran virus corona. Okupansi hotel di DKI saat ini pada hari kerja menurun hanya sekitar 10-20%.
"Batam, Bintan, Manado dan Bali itu kan orang wisata. Tapi kalau business trip itu DKI (pusatnya). [...] Tentu sebagai ibu kota negara kan sentralnya di sini. Industri kan lebih banyak di Pulau Jawa terutama Jakarta, Jabodetabek. Nah, tentu impact itu pasti ada," katanya.
Penurunan yang terjadi tidak lepas dari banyaknya ketergantungan Indonesia pada China di sektor industri. Biasanya, di kegiatan bisnis yang berlangsung di DKI juga membuat sektor perhotelan terdongkrak.
"Nah begitu karena ketergantungan ekonomi dari China, tentu kan ada hubungan bisnis. Begitu jalur penerbangan ditutup tentu ada imbas kan," urainya.
(hoi/hoi) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI
Most Popular