Internasional

Kabar Baik! Kasus Baru Corona di Korea Selatan Turun

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
04 March 2020 20:28
Korea Selatan melaporkan penurunan jumlah kasus baru virus corona.
Foto: Korea Selatan (Lee Moo-ryul/Newsis via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Korea Selatan melaporkan penurunan jumlah kasus baru virusĀ corona (COVID-19) pada Rabu (4/3/2020). Yaitu hanya 435 kasus baru, jumlah terendah dalam satu minggu terakhir. Sebelumnya pada Selasa (3/3), Negeri Ginseng melaporkan 851 kenaikan kasus.

Secara total per hari ini, jumlah kasus virus asal Wuhan, China itu ada sebanyak 5.621 kasus di Korea Selatan. Di mana korban meninggal telah mencapai 32 Orang, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC). Dengan jumlah ini, Korea Selatan menjadi negara pertama yang terdampak wabah paling parah di luar China.

Namun demikian, meski jumlah kasus telah menurun, KCDC mengimbau agar warga tetap berhati-hati dan menghindari perkumpulan yang dihadiri banyak orang.

"Saya mendesak Anda untuk menahan diri dari semua kemungkinan pertemuan dan acara," kata direktur KCDC Jung Eun-kyeong. "Kami menyarankan agar setiap institusi atau perusahaan secara aktif bekerja secara online atau bekerja dari rumah."

Beberapa hari sebelumnya, kasus baru virus corona di Korea Selatan meningkat pesat setelah pihak berwenang melakukan pemeriksaan terhadap lebih dari 260.000 orang dalam beberapa hari terakhir.

Orang-orang yang diperiksa merupakan mereka yang diduga terkait dengan Gereja Yesus Shincheonji, yang menjadi sumber awal kasus terbanyak di negara ini.

Menurut AFP, lebih dari 4.000 kasus dari total keseluruhan di negara ini dikonfirmasi di Kota Daegu selatan, tempat awal munculnya kasus terkait anggota Shincheonji.

Di mana sumber awalnya berasal dari seorang wanita berusia 61 tahun. Wanita yang tidak tahu dirinya terjangkit wabah itu secara tidak sengaja menularkan wabah saat menghadiri setidaknya empat layanan ibadah di kota itu.

Untuk menangani wabah, pemerintah telah mengusulkan anggaran tambahan sebesar 11,7 triliun won (US$ 9,9 miliar atau RP 138 triliun) pada Rabu. Dana itu akan digunakan untuk meningkatkan sistem pencegahan penyakit menular dan mendukung usaha kecil dan menengah.

Dana itu adalah bagian dari paket senilai 30 triliun won (US$ 25 miliar) untuk mengatasi dampak yang dibawa coronavirus, yang diumumkan Presiden Moon Jae-in pada Selasa lalu.

Menteri Keuangan Hong Nam-ki mengatakan, anggaran tambahan tersebut mungkin akan disalurkan termasuk ke sistem kesehatan serta perawatan anak. Namun hal ini tergantung pada persetujuan parlemen.

"Seperti yang kita pahami bahwa ekonomi berada dalam keadaan darurat, kami menempatkan semua fokus kebijakan kami pada meminimalkan dampak ekonomi, terutama untuk sektor-sektor rentan, usaha kecil hingga menengah dan wiraswasta," kata Hong, dikutip Reuters.


[Gambas:Video CNBC]




(res/res) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular