Erick Sampai Kang Emil Bicara Nasib Kereta Cepat JKT-BDG

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
03 March 2020 12:41
Kementerian PUPR menghentikan proyek kereta cepat JKT-BDG untuk sementara.
Foto: KCIC
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, buka suara perihal penghentian sementara proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Dia meminta proyek ini dievaluasi secara menyeluruh.

"Saya sudah meminta PT KCIC (Kereta Cepat Indonesia-China) untuk mengevaluasi secara menyeluruh segala kekurangan manajerial proyek terutama yang menyebabkan terjadinya kerugian lingkungan dan sosial terhadap masyarakat," kata Erick dalam keterangan resmi, Senin (2/3/2020).

Ia mengaku sudah mendapat laporan dari pihak KCIC. Beberapa hal yang jadi catatan dijanjikan segera dilakukan pembenahan.

"Dalam dua minggu ini mereka akan memperbaiki drainase dan manajemen lingkungan. Tentu segala perkembangan proyek akan kita sampaikan ke publik sebagai bentuk transparansi dan profesionalisme BUMN," ujar Erick.

Terlepas dari itu, dia juga mendukung langkah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang memutuskan agar proyek ini dihentikan sementara.

"Kami Kementerian BUMN menghormati dan mendukung langkah Kementerian PUPR untuk menghentikan sementara proyek kereta cepat selama dua minggu yang terhitung mulai hari ini," urainya.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga mengaku setuju dengan penghentian sementara proyek kereta cepat JKT-BDG yang sedang digarap KCIC. Proyek kereta cepat dianggap jadi biang keladi tersumbatnya gorong-gorong yang membuat ruas Tol Cikampek sempat dilanda genangan.

"Saya setuju (dihentikan sementara) dan mengingatkan KCIC jangan terabas terobos tanpa memperhatikan K3 (keselamatan dan kesehatan kerja), bikin banjir dan sebagainya," ujarnya saat ditemui usai raker percepatan dana desa, di Sentul, Bogor, Senin (2/3/2020).

Menurutnya, proyek ini penting mengingat merupakan salah satu proyek strategis nasional. Namun, jika dalam pengerjaannya merugikan masyarakat, berarti ada yang harus diperbaiki sistem kerjanya.

"Kalau kerjanya merugikan masyarakat berarti kan cara kerja di lapangannya. Bukan proyeknya, mengingatkan kontraktornya, di-review, perbaiki metode kerjanya," tegasnya.

Di sisi lain, Kementerian Perhubungan terus memantau perkembangan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Meski dihentikan sementara karena dianggap jadi penyebab banjir, tapi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi tak mau proyek itu molor dari jadwal semula.

"Pak menteri memang sudah menegaskan ini nggak bisa mundur. Deadline-nya kan akhir 2021," kata Staf Khusus Menteri Perhubungan Adita Irawati ketika ditemui di kantornya, Senin (2/3/2020).

Terkait hal ini, dia bilang pihaknya masih akan terus berkomunikasi dengan KCIC. Dia bilang, Menhub ingin ada langkah tepat yang diambil mengenai kelanjutan proyek ini.

Sementara itu, terkait kemungkinan pembengkakan investasi, dia tak mau berspekulasi. Menurutnya, lebih baik menunggu perkembangan kondisi terkini dari proyek itu.

"Ya jangan spekulasi dulu lah ya nanti kita akan lihat dulu kalau dari pak menteri lihat minggu lalu komitmennya semua tepat waktu. Nanti kita lihat dulu saja hasil pertemuan dengan KCIC," katanya.



Kendati demikian, dia tak memungkiri pasti ada perencanaan ulang mengenai proyek ini. "Iya pasti nanti ada kalkulasi ulang soal timing dan perencanaan. Kita tunggu saja semua nggak bisa spekulasi," tegasnya.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Ditjen Perkeretaapian Kemenhub Danto Restyawan menambahkan bahwa sebenarnya tidak semua proyek dihentikan. Namun, hanya proyek yang berlokasi pada titik tertentu, terutama yang menyebabkan macet dan banjir di tol.

"Kalau yang lainnya kan bisa dilanjutkan. Kan yang dihentikan ruas tertentu saja," bebernya.

Pada kesempatan terpisah, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) sebagai salah satu anggota konsorsium dan kontraktor pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung, membantah proyek ini dihentikan. Perusahaan menyebut saat ini hanya pemberhentian sementara untuk melakukan evaluasi untuk pekerjaan dan melakukan perbaikan akibat jadi penyebab banjir.

Direktur Utama Wijaya Karya Tumiyana mengatakan pemberhentian sementara ini dilakukan selama dua minggu ke depan sejak surat yang disampaikan oleh Ketua Komite Keselamatan Konstruksi dikeluarkan.

"Bukan diberhentikan, kita kan kemarin ada saluran yang mampet sedikit, dievaluasi ulang supaya ada perbaikan kinerjanya teman-teman konsorsium China. Pak Win ini salah satu direksinya KCIC, ngga apa-apa. Mandek untuk evaluasi oke dong," kata Tumiyana ketika ditemui di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (2/3/2020).

Dia menyebutkan terdapat beberapa hal yang disampaikan oleh Kementerian PUPR terkait dengan pengembangan proyek tersebut. Antara lain adanya perhatian terhadap sistem drainase yang kurang diperhatikan selama proses pembangunan dilakukan.

Selain itu pembenahan penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di proyek tersebut dan penerapan prosedur operasi standar (SOP) yang sesuai dengan aturan.

"Iya, langsung dibuka hari itu juga. Pak Menteri marah," katanya.

Namun demikian, Tumiyana menyebutkan meski pembangunan ini dihentikan untuk sementara namun perusahaan mengharapkan proyek ini akan dapat selesai tepat waktu.

"Tetap. Cuma tadi saya bilang saat sekolah bolos sentil dikit jalan lagi," katanya.

[Gambas:Video CNBC]




(miq/miq) Next Article Proyek KA Cepat JKT-BDG Disetop, Erick Thohir Buka Suara

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular