Mahfud MD: Indonesia Masih Bebas Corona Saat Ini!

CNBC Indonesia, CNBC Indonesia
29 February 2020 14:42
Media sosial di Tanah Air sempat ramai menuding bahwa pemerintah berupaya menutupi fakta corona.
Foto: Detikcom
Jakarta, CNBC Indonesia - Media sosial di Tanah Air sempat ramai menuding bahwa pemerintah berupaya menutupi fakta terkait dengan penyebaran virus corona (Covid-19). Pemerintah pun terus menegaskan bahwa Indonesia masih nihil alias bebas virus corona.

"Nggak ada [yang menyembunyikan], siapa yang bilang. Media sosial itu nda' bisa dipercaya," kata Menko Polhukam Mafhud MD usai menghadiri acara Dialog Kebangsaan dan Launching Buku 'Ulama dan Negara-Bangsa' di Gedung Prof Sunarjo UIN Yogya, Sabtu (29/2/2020), dikutip Detiknews.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini mengatakan saat ini Indonesia menjadi salah satu negara yang belum ditemukan virus corona. Dia juga menyebut belum ada laporan soal penderita yang terjangkit virus corona.


"Sekarang Indonesia menjadi salah satu negara yang masih nol [corona]. Coba kalau ada di mana itu virus Corona, itu kan cuma orang mau bikin isu. Sampai hari ini [tidak ada Corona]. Saya tidak tahu kalau sampai besok tapi sampai hari ini tidak," tegasnya.

Mahfud membenarkan jika memang ada 232 orang yang diperiksa karena dianggap suspect corona. Namun, mereka diperiksa atas kemauan sendiri.

"Ada katanya orang 232 orang memang diperiksa dianggap suspect Corona ternyata mereka minta diperiksa sendiri karena ketakutan. Tidak ada virus corona," jelasnya.

"Kalau memang ada pasti ada korbannya to, wong cirinya jelas didahului dengan panas, sesak nafas. Ini ndak ada penyakit seperti itu di sini," katanya menambahkan.


Sebelumnya Organisasi Kesehatan Dunia (The World Health Organization/WHO) pada Jumat (28/2/2020) waktu Swiss, kembali menaikkan status risiko dari virus corona ke level tertinggi. Ini dilakukan setelah epidemi itu menyebar ke sub-Sahara Afrika dan membuat pasar keuangan merosot.

WHO menilai, virus ini telah menjamur di seluruh dunia selama sepekan terakhir, dan muncul di setiap benua kecuali Antartika. Ini mendorong banyak pemerintah dan pelaku usaha melakukan pelarangan warganya untuk bepergian atau berkumpul di tempat-tempat ramai.

WHO mencatat, virus ini telah menewaskan lebih dari 2.800 orang dan menginfeksi lebih dari 84.000 di seluruh dunia. Jumlah ini sebagian besar berasal dari China.

Namun, tidak hanya di China, yang membuat kekhawatiran adalah bagaimana virus ini menyebar dengan cepat ke negara-negara lain yang tidak hanya di asia tapi hingga ke AS dan Eropa. Dalam 24 jam terakhir, telah menginfeksi ke sembilan negara baru, mulai dari Azerbaijan ke Meksiko hingga ke Selandia Baru.

"Kami sekarang telah meningkatkan status tentang risiko penyebaran dan risiko dampak COVID-19 hingga 'sangat tinggi' di tingkat global," ujar ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada wartawan seperti dikutip melalui AFP, Sabtu (29/2/2020).


[Gambas:Video CNBC]


Corona
makin merajalela di luar China. Kini sebanyak 59 negara dikabarkan terkena corona. Meksiko adalah negara yang baru saja mengonfirmasi kasus ini. Pemerintah setempat mengatakan dua orang pria terkena corona sekembalinya dari Italia.

"Dua lelaki yang datang dari grup yang sama mengunjungi Bergamo di Italia Utara kini tengah diobservasi," kata kementerian kesehatan dikutip dari AFP.

Sebelumnya selain Meksiko ada delapan negara lain yang mengonfirmasi kasus corona pertama di negerinya kemarin. Yakni Azerbaijan, Blearusia, Islandia, Lithuania, Belanda, Selandia Baru, Nigeria dan San Marino. Saat ini total kasus corona secara global ada 84.124. Total kematian 2.867 dan sehat kembali 36.711.


(tas/tas) Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular