Dampak Corona

Bergantung China, RI Kewalahan Produksi Masker

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
27 February 2020 14:32
Wabah corona membuat produsen masker di dalam negeri kewalahan memenuhi permintaan.
Foto: Harga Masker Melonjak Tajam Karena Virus Corona. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Jakarta, CNBC Indonesia - Produsen masker di dalam negeri mengaku kewalahan memenuhi permintaan semenjak heboh corona. Penyebabnya adalah permintaan yang meningkat drastis tapi produksi terbatas dan impor pun bukan perkara mudah.

Ketua Indonesian Nonwoven Association (INWA) Billy Hidjaja yang juga owner PT Hadtex  mengungkapkan, banyak pabrik masker di Indonesia yang mengalami kesulitan akibat tingginya permintaan tersebut. "Bahan jadi tidak ada dan bahan baku ada yang terhambat juga. Termasuk barang pembantu produksi," sebutnya kepada CNBC Indonesia, Kamis (27/2/2020).

Ia mengeluhkan ada persoalan hambatan bahan baku untuk kebutuhan produksi masker di Indonesia. Ini karena pemasok bahan baku masker yang mayoritas dari China terkendala distribusi.



"Setiap tahun kita ada impor sebanyak 75 ribu ton bahan baku nonwoven, termasuk kain spunbond dan mayoritas berasal dari China. Lebih dari 60%," sebutnya.

Billy mengatakan Indonesia memang sudah bisa memproduksi kain spunbond tetapi produksi tidak sebanyak di China.

Kondisi ini memang mengkhawatirkan, meski Indonesia belum melaporkan kasus positif corona. Namun, di lapangan konsumen sudah 'memborong' masker. Penelusuran CNBC Indonesia, di Depok, Tangsel, dan Jakarta tak mudah mendapatkan masker.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto pun menyebut bahwa masyarakat Indonesia tidak perlu khawatir soal corona. Ia menjelaskan, berdasarkan ketentuan dari WHO, masker hanya dipakai oleh mereka yang sakit dan bekerja di tempat-tempat risiko tinggi seperti rumah sakit. Sedangkan bagi masyarakat yang sehat tidak perlu memakai masker.

"Jadi akan muncul efisiensi. Kalau efisiensi harga akan rasional sendiri. Kalau tidak efisien maka muncul irasionalitas. Percuma kita bikin peraturan apapun," kata Terawan pekan lalu di Kantor Staf Presiden, Jakarta.

[Gambas:Video CNBC]




(hoi/hoi) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular