Internasional

Drama Mahathir vs Anwar Ibrahim, Raja Malaysia Turun Tangan

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
27 February 2020 13:16
Raja Malaysia memanggil Perdana Menteri Mahathir Mohamad ke Istana di tengah kekacauan politik yang terjadi di negara itu.
Foto: Mahathir Mohamad (AP Photo/Vincent Thian, File)
Jakarta, CNBC Indonesia - Raja Malaysia memanggil Perdana Menteri Mahathir Mohamad ke Istana di tengah kekacauan politik yang terjadi di negara itu, Kamis (27/2/2020). Namun demikian belum diketahui untuk tujuan apa hal tersebut dilakukan.

"Seorang juru bicara kantor Mahathir mengatakan bahwa Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah telah memanggilnya untuk bertemu pada jam 11 pagi. Juru bicara itu tidak tahu apa alasan pemanggilannya," tulis Reuters.



Keadaan politik Malaysia berada dalam ketidakpastian setelah Mahathir mengundurkan diri dari jabatannya pada Senin lalu. Namun demikian, pada hari yang sama Raja Malaysia telah menunjuknya untuk menjadi perdana menteri sementara hingga pemimpin baru ditentukan.

Sebelumnya, pengunduran diri Mahathir dilakukan pasca saingannya Anwar Ibrahim menuduh koalisi Mahathir berniat melakukan penghianatan dengan mencoba membentuk koalisi baru. Hal itu membuat Anwar terancam kehilangan kesempatan untuk menjadi perdana menteri, menggantikan Mahathir, sesuai janji PM tertua di dunia itu.



Sebagaimana diketahui, pasca dilantik menjadi PM pada 10 Mei lalu, Mahathir mengatakan hanya akan menjabat sebagai perdana menteri selama dua tahun dan setelahnya akan memberikan kursi nomor 1 di Malaysia ke Anwar.

Itu dilakukan karena mantan musuhnya itu telah membantunya menggulingkan Najib Razak dari kursi PM. Nazib dilengserkan karena terlibat skandal pencucian uang terkait 1MDB.

Tidak hanya itu, istri Anwar yang juga Ketua Umum Parti Keadilan Rakyat (PKR), Dr. Wan Azizah, dijanjikan Mahathir bakal menjadi wakil perdana menteri.

Namun demikian, keputusan untuk memilih siapa yang akan menjadi perdana menteri berada di tangan Raja. Raja juga bisa memerintahkan pemilihan untuk mencari perdana menteri baru diadakan jika menurutnya perlu.

Menurut laporan, Raja telah bertemu dengan 222 anggota parlemen terpilih selama dua hari terakhir dalam upaya untuk mengakhiri krisis politik tersebut.

Menanggapi ini, Anwar sebelumnya telah menegaskan bahwa dirinya memiliki hak untuk menjadi perdana menteri. Ia juga menentang pendirian koalisi baru, sebagaimana yang banyak diisukan.

Lebih lanjut, mantan wakil perdana menteri di era pemerintahan awal Mahathir itu juga mengatakan tiga partai dari mantan koalisi yang berkuasa, Pakatan Harapan, telah mengusulkan namanya kepada raja sebagai calon perdana menteri.

"Kami menunggu keputusan raja," katanya dalam konferensi pers, Rabu lalu.

[Gambas:Video CNBC]






(sef/sef) Next Article PM Malaysia Mahathir Jadi Mundur?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular