
Jakarta Sempat Kena Banjir, Stok Beras Aman?
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
27 February 2020 11:46

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso memastikan stok beras masih aman jelang Ramadan dan Idul Fitri. Kepastian ini didapat usai pria yang akrab disapa Buwas tersebut melakukan pengecekan langsung di gudang Bulog.
"Untuk menjelang puasa Lebaran ini saya ingin mengecek semua stoknya ya. Secara nasional memang untuk CPP (cadangan pangan pemerintah) kita 1,7 juta ton tersisa," ungkapnya di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (27/2/20).
Sisa CPP tersebut, kata Buwas, memang jauh lebih sedikit jika dibandingkan periode tahun sebelumnya yang mencapai 2,1 juta ton. Kendati demikian, ia menegaskan bahwa angka 1,7 juta ton cukup untuk memenuhi kebutuhan di semua wilayah Indonesia.
Stok beras ini juga tergolong cukup besar di tengah kondisi banjir yang melanda beberapa daerah. Di wilayah DKI Jakarta saja, dia memastikan masih terdapat stok 323 ribu ton. Wilayah DKI Jakarta sempat dilanda empat kali banjir skala yang luas sejak awal 2020.
"Ini yang ada di gudang DKI, artinya untuk stok DKI Aman," tegas Buwas.
Selain melakukan pengecekan stok untuk ketahanan pangan, Buwas juga ingin tahu kemampuan tampung gudang Bulog. Sebab, dalam waktu dekat pihaknya masih akan melakukan penyerapan dari beberapa daerah.
"Dalam waktu dekat sudah ada, kemungkinan kita Maret akhir, kita sudah melakukan penyerapan kembali di beberapa daerah yang memproduksi beras. Itu pun sudah kita petakan mana mana yang produksi beras. Khususnya yg surplus sehingga kita akan menyerap sebanyak mungkin," bebernya.
"Saya juga harus tau kesiapan gudang kita. Termasuk untuk stok yang ada sekarang dan nanti untuk penyerapan yang akan datang," lanjutnya.
Sempat Ganggu Distribusi
Buwas mengaku, pendistribusian beras Bulog jadi terlambat karena akses jalan tak bisa dilalui.
"Keterlambatan itu bilamana truknya tidak bisa menembus banjir. Tapi kan ada jalan lain. Kita kerja sama termasuk dengan TNI, dengan perahu karetnya TNI sekaligus evakuasi korban banjir. Kita juga mendrop bahan makanan termasuk beras," kata Buwas.
Kendati demikian, secara umum program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) tetap berjalan. Apalagi, stok yang tersedia di gudang masih tergolong aman.
"Mungkin ada keterlambatan pendistribusian sedikit. Tapi tidak semuanya. Artinya beras yang ada stand by di gudang ini, kan yang terpusat di Kelapa Gading. Tapi kan juga ada beberapa gudang kita yang sudah bisa men-supply," imbuhnya.
Sejalan dengan itu, dia juga mengaku bahwa sejumlah gudang sempat terancam ikut terendam air. Namun, sejumlah antisipasi sudah dilakukan.
"Ya sampai saat ini belum ada, Alhamdulillah. Ya mudah-mudahan jangan. Karena kita sudah siapkan segala macam, pompa sudah kita siapkan. Bilamana nanti banjir naik kita segera untuk diatasi," bebernya.
Sejauh ini, banjir hanya mengganggu akses menuju sejumlah gudang. Sebagai antisipasi, Bulog terus memonitor gudang lain yang tak terdampak ketika ada gudang yang aksesnya tersumbat banjir.
"Kita sudah prediksi, begitu ini cuaca nggak bisa kita prediksi, maka sebagian sudah kita dorong ditaruh di gudang-gudang terdekat contohnya di Gatot Subroto ada gudangnya Bulog, sudah kita siapkan di sana untuk kalau kita mau stabilisasi di wilayah kota," tambahnya.
Adapun potensi gagal panen, Buwas tak memungkiri pasti akan terjadi jika lahan pertanian dilanda banjir. Karena itu dia berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian.
"Kita kerja sama dengan Menteri Pertanian. Walaupun jumlah sekarang pertanian padi sekarang sedang marak, tapi dengan cuaca yang seperti ini, ini juga ada kemungkinan ada gagal panen di beberapa wilayah. Ini juga sudah kita antisipasi," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Bulog Minta Masyarakat Tenang: Beras Aman Hingga Akhir Tahun
"Untuk menjelang puasa Lebaran ini saya ingin mengecek semua stoknya ya. Secara nasional memang untuk CPP (cadangan pangan pemerintah) kita 1,7 juta ton tersisa," ungkapnya di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (27/2/20).
Sisa CPP tersebut, kata Buwas, memang jauh lebih sedikit jika dibandingkan periode tahun sebelumnya yang mencapai 2,1 juta ton. Kendati demikian, ia menegaskan bahwa angka 1,7 juta ton cukup untuk memenuhi kebutuhan di semua wilayah Indonesia.
Stok beras ini juga tergolong cukup besar di tengah kondisi banjir yang melanda beberapa daerah. Di wilayah DKI Jakarta saja, dia memastikan masih terdapat stok 323 ribu ton. Wilayah DKI Jakarta sempat dilanda empat kali banjir skala yang luas sejak awal 2020.
"Ini yang ada di gudang DKI, artinya untuk stok DKI Aman," tegas Buwas.
Selain melakukan pengecekan stok untuk ketahanan pangan, Buwas juga ingin tahu kemampuan tampung gudang Bulog. Sebab, dalam waktu dekat pihaknya masih akan melakukan penyerapan dari beberapa daerah.
"Dalam waktu dekat sudah ada, kemungkinan kita Maret akhir, kita sudah melakukan penyerapan kembali di beberapa daerah yang memproduksi beras. Itu pun sudah kita petakan mana mana yang produksi beras. Khususnya yg surplus sehingga kita akan menyerap sebanyak mungkin," bebernya.
"Saya juga harus tau kesiapan gudang kita. Termasuk untuk stok yang ada sekarang dan nanti untuk penyerapan yang akan datang," lanjutnya.
Sempat Ganggu Distribusi
Buwas mengaku, pendistribusian beras Bulog jadi terlambat karena akses jalan tak bisa dilalui.
"Keterlambatan itu bilamana truknya tidak bisa menembus banjir. Tapi kan ada jalan lain. Kita kerja sama termasuk dengan TNI, dengan perahu karetnya TNI sekaligus evakuasi korban banjir. Kita juga mendrop bahan makanan termasuk beras," kata Buwas.
Kendati demikian, secara umum program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) tetap berjalan. Apalagi, stok yang tersedia di gudang masih tergolong aman.
"Mungkin ada keterlambatan pendistribusian sedikit. Tapi tidak semuanya. Artinya beras yang ada stand by di gudang ini, kan yang terpusat di Kelapa Gading. Tapi kan juga ada beberapa gudang kita yang sudah bisa men-supply," imbuhnya.
Sejalan dengan itu, dia juga mengaku bahwa sejumlah gudang sempat terancam ikut terendam air. Namun, sejumlah antisipasi sudah dilakukan.
"Ya sampai saat ini belum ada, Alhamdulillah. Ya mudah-mudahan jangan. Karena kita sudah siapkan segala macam, pompa sudah kita siapkan. Bilamana nanti banjir naik kita segera untuk diatasi," bebernya.
Sejauh ini, banjir hanya mengganggu akses menuju sejumlah gudang. Sebagai antisipasi, Bulog terus memonitor gudang lain yang tak terdampak ketika ada gudang yang aksesnya tersumbat banjir.
"Kita sudah prediksi, begitu ini cuaca nggak bisa kita prediksi, maka sebagian sudah kita dorong ditaruh di gudang-gudang terdekat contohnya di Gatot Subroto ada gudangnya Bulog, sudah kita siapkan di sana untuk kalau kita mau stabilisasi di wilayah kota," tambahnya.
Adapun potensi gagal panen, Buwas tak memungkiri pasti akan terjadi jika lahan pertanian dilanda banjir. Karena itu dia berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian.
"Kita kerja sama dengan Menteri Pertanian. Walaupun jumlah sekarang pertanian padi sekarang sedang marak, tapi dengan cuaca yang seperti ini, ini juga ada kemungkinan ada gagal panen di beberapa wilayah. Ini juga sudah kita antisipasi," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Bulog Minta Masyarakat Tenang: Beras Aman Hingga Akhir Tahun
Most Popular