
Pak Anies, Ada Permintaan Khusus dari Istana Soal Banjir
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
27 February 2020 08:07

Jakarta, CNBC Indonesia - Banjir yang terjadi pada awal pekan ini membuat sejumlah wilayah di Ibu Kota DKI Jakarta terendam banjir. Bahkan, ada sejumlah warga Ibu Kota yang mengungsi karena banjir.
"Kita sangat prihatin dengan musibah banjir yang menimpa ibukota Jakarta di awal pekan ini. Tentu kejadian ini bukan sesuatu yang kita harapkan," kata Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia melalui keterangan resmi, Kamis (27/2/2020).
Angkie menjelaskan, tanggung jawab banjir merupakan milik bersama, tak hanya dibebankan kepada pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat, melainkan juga kepada seluruh elemen masyarakat.
"Pemerintah pusat juga terus berupaya agar hal serupa tidak terjadi lagi yang membuat terhambatnya aktifitas masyarakat beberapa waktu terakhir," katanya.
Berdasarkan keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BKMG), intensitas hujan di wilayah Indonesia, khususnya Jakarta cenderung ekstrem Sementara drainase yang dimiliki belum bisa menampung debit air yang sangat tinggi.
"Selama ini, intensitas hujan adalah lebat. Namun sekarang, ada peningkatan ke level ekstrem," jelasnya.
Angkie mengatakan, pemerintah pusat telah menyiapkan pompa-pompa mobile di sejumlah titik, untuk mampu mengalirkan debit air yang tinggi sehingga meminimalkan potensi terjadinya banjir ke depan.
"Untuk jangka panjang, pemerintah pusat akan menyiapkan rumah pompa di sejumlah titik. Nanti terkait perawatannya akan dilakukan oleh pemerintah provinsi," kata Angkie.
Sebelumnya, banjir kembali menyerbu Jakarta pada Selasa (25/2/2020). Hujan deras yang mengguyur sejak Senin malam menyebabkan wilayah lain di Jawa Barat, dan Banten juga terendam air.
(sef/sef) Next Article Duh! Anies-Basuki Beda Pendapat Soal Penyebab Banjir Jakarta
"Kita sangat prihatin dengan musibah banjir yang menimpa ibukota Jakarta di awal pekan ini. Tentu kejadian ini bukan sesuatu yang kita harapkan," kata Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia melalui keterangan resmi, Kamis (27/2/2020).
"Pemerintah pusat juga terus berupaya agar hal serupa tidak terjadi lagi yang membuat terhambatnya aktifitas masyarakat beberapa waktu terakhir," katanya.
Berdasarkan keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BKMG), intensitas hujan di wilayah Indonesia, khususnya Jakarta cenderung ekstrem Sementara drainase yang dimiliki belum bisa menampung debit air yang sangat tinggi.
"Selama ini, intensitas hujan adalah lebat. Namun sekarang, ada peningkatan ke level ekstrem," jelasnya.
Angkie mengatakan, pemerintah pusat telah menyiapkan pompa-pompa mobile di sejumlah titik, untuk mampu mengalirkan debit air yang tinggi sehingga meminimalkan potensi terjadinya banjir ke depan.
"Untuk jangka panjang, pemerintah pusat akan menyiapkan rumah pompa di sejumlah titik. Nanti terkait perawatannya akan dilakukan oleh pemerintah provinsi," kata Angkie.
Sebelumnya, banjir kembali menyerbu Jakarta pada Selasa (25/2/2020). Hujan deras yang mengguyur sejak Senin malam menyebabkan wilayah lain di Jawa Barat, dan Banten juga terendam air.
(sef/sef) Next Article Duh! Anies-Basuki Beda Pendapat Soal Penyebab Banjir Jakarta
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular