Economic Outlook 2020

Ada Gejolak Corona, BI Pakai 3 Jurus Menstabilkan Rupiah

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
26 February 2020 11:28
BI memakai strategi triple intervention dalam menstabilkan rupiah saat dampak corona sedang terjadi.
Foto: Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti di acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2020 di The Ritz Carlton Ballroom, Pasific Place, Jakarta, Rabu 26/2/2020. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) terus menahan gejolak nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. BI harus melakukan tiga intervensi atau 'triple intervention' ke pasar.

Intervensi yang dilakukan BI yaitu di pasar Domestic Non-Delivery Forward (DNDF), pasar spot, hingga pasar Surat Berharga Negara [SBN]. Ini akan terus dilakukan untuk memitigasi dampak corona terhadap perekonomian Indonesia.

"Kami melakukan triple intervention," kata Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti dalam panel diskusi pagelaran Economic Outlook 2020 CNBC di Ritz Carlton Pasific Place, Jakarta, Rabu (26/2/2020).

Destry menjelaskan selama ini upaya pemerintah melakukan intervensi di DNDF cukup memberikan kepercayaan bagi investor. Tak terkecuali, saat bank sentral melakukan intervensi di pasar spot untuk menstabilkan rupiah.

"Tapi tidak banyak. Kenapa? Karena kami melihat ada korelasi antar inflow dari offshore dari market kita," jelasnya.



BI pun menjelaskan secara rinci alasannya melakukan stabilisasi di pasar surat berharga pemerintah. Menurutnya, pasar surat berharga memiliki hubungan yang sangat erat dengan nilai tukar rupiah.

"Kita jadi salah satu buyer obligasi pemerintah, kenapa? Karena hubungan bond dengan rupiah dekat sekali. Dengan kita masuk bond market, kita ingin membantu stabilkan sektor keuangan khususnya rupiah," katanya.





(hoi/hoi) Next Article Pamer Insentif Pariwisata, Sri Mulyani: Yuk, Kita Pergi!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular