Internasional

Trump Datang India Rusuh, 13 Tewas & 150 Terluka

Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
26 February 2020 06:08
India terus dilanda kerusuhan. Bahkan dalam kerusuhan yang terjadi Selasa (25/2/2020) sebanyak 13 orang tewas.
Foto: Demo India Citizenship (AP Photo/Rafiq Maqbool)
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dikabarkan tengah berada di India. Namun kedatangannya tersebut tidak mampu membuat warga New Delhi menyudahi protes yang terjadi selama dua bulan terakhir.

Sejak UU Amandemen Kewarganegaraan (Citizenship Amendment Act/CAA) baru muncul, India terus menerus dilanda protes. Pasalnya UU ini dianggap mendiskriminasikan Muslim India.



Bahkan, pada protes yang terjadi Selasa (25/2/2020), 13 orang tewas dan 150 lainnya luka, dalam unjuk rasa yang berakhir kerusuhan. Beberapa kini dalam kondisi kritis.

"Saya sekarang mengonfirmasi total 13 tewas," kata petugas RS Guru Teg Bahadur, Rajesh Karla, dilansir dari AFP.

Bentrokan meletus di Distrik Timur Laut antara demonstran yang menentang UU dengan polisi. Kedua kelompok saling lempar granat asap dan gas air mata.

Akibatnya beberapa sekolah diliburkan. Selain itu stasiun metro juga ditutup.

Selain bentrokan, setidaknya delapan kasus pembakaran juga terjadi di lokasi berbeda. Pembakaran sudah terjadi sejak Senin lalu.

Sementara itu, pada konferensi pers Selasa, Ketua Menteri Delhi Arvind Kejriwal mengimbau masyarakat untuk menjaga perdamaian. "Apapun masalahnya, selesaikan dengan damai," katanya dikutip dari laman yang sama.



Ibu kota India ini telah menjadi pusat protes terhadap UU Amandemen Kewarganegaraan. UU ini memudahkan jalur bagi warga non muslim dari tiga negara tetangga yang didominasi penduduk Muslim untuk mendapatkan kewarganegaraan di India.

Sebelumnya, Presiden Trump datang sejak Senin ke India. Ini merupakan kunjungan perdana presiden negeri Paman Sam tersebut.

Rencananya keduanya akan membahas sejumlah hal termasuk, perang dagang antara India dan AS. Keduanya terlibat konflik perdagangan sejak Trump menaikkan bea untuk baja negeri itu.


[Gambas:Video CNBC]





(sef/sef) Next Article India Geger, Pemerintah Sahkan UU 'Anti Muslim'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular