Di China 22.888 Pasien Corona Sembuh, di Korea Lagi Mewabah

Arif Budiansyah, CNBC Indonesia
23 February 2020 17:11
Otoritas kesehatan China mengklaim bahwa sebanyak 22.888 pasien yang terinfeksi virus corona telah dikeluarkan dari rumah sakit
Foto: Presiden Xi Jinping. (Pang Xinglei/Xinhua via AP)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pada hari ini, (23/2/2020), otoritas kesehatan China mengklaim bahwa sebanyak 22.888 pasien yang terinfeksi virus corona telah dikeluarkan dari rumah sakit setelah pemulihan pada akhir Sabtu kemarin.

Dilansir dari China.org, (23/2/2020), hal tersebut didukung karena Komisi Kesehatan Nasional mengatakan dalam laporan hariannya, pada hari Sabtu, 22 Februari 2020, pihaknya melihat 2.230 pasien keluar dari rumah sakit setelah pemulihan.

Selain itu, pada hari Sabtu juga, total 2.442 orang telah meninggal karena penyakit ini dan 76.936 kasus infeksi coronavirus telah dilaporkan di 31 wilayah tingkat provinsi dan Korps Produksi dan Konstruksi Xinjiang di daratan Cina.


Disaat China mengklaim bahwa virus corona telah mereda di wilayahnya, di Korea Selatan malah justru sebaliknya. Wabah virus ini naik dua kali lipat di negara K-pop tersebut.

Jumlah korban terinfeksi virus korona di Korea Selatan (Korsel) terus bertambah. Hingga Sabtu (22/2/2020), jumlah orang terinfeksi di Negeri K-Pop naik dua kali lipat menjadi 433 orang hanya berselang sehari.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan melaporkan, terdapat 142 kasus baru di pagi hari dan 87 kasus lainnya di sore hari. Pada Jumat, jumlah korban terinfeksi awalnya ada 204 kasus saja.

"Dari kasus-kasus baru, sebagian besar telah ditelusuri ke seorang wanita 61 tahun yang telah menghadiri layanan keagamaan di sebuah gereja di Kota Daegu," tulis Reuters, Sabtu (22/2/2020).

Sementara itu, The Guardian pada Sabtu melaporkan, Kota Daegu Korsel, saat ini tengah waspada terhadap penyebaran virus asal Wuhan, China ini dan telah menutup gedung-gedung dan menunda dimulainya masa sekolah selama satu pekan. Padahal, biasanya, di kota ini jalan-jalan biasanya sibuk dan macet.


Hanya supermarket yang diperbolehkan tetap beroperasi, di mana banyak penduduk antre membeli makanan dan minuman serta persediaan lainnya.

"Panik mulai terjadi," kata seorang penduduk Daegu, Huh Mi-yeon kepada Associated Press. "Orang-orang takut pada situasi di mana mereka akan bertemu orang lain," kata Huh.

[Gambas:Video CNBC]




(dob/dob) Next Article Kematian Tembus 800.000, Potret Terkini Covid-19 AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular