Cerita Jokowi Rayu Pangeran Abu Dhabi 'Tanam Uang' di Aceh

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
22 February 2020 17:12
Presiden Jokowi berhasil merayu pangeran Uni Emirat Arab untuk tanam uang di Aceh.
Foto: Pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Putra Mahkota Abu Dhabi (AP Photo/Dita Alangkara, Pool)
Aceh, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri acara Kenduri Kebangsaan yang diadakan di Sekolah Sukma Bangsa di Kabupaten Bireuen, Aceh, Sabtu (22/2/2020).

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi  menceritakan secara detail bagaimana sejumlah investor kelas kakap internasional yang terpikat untuk menanamkan modalnya di sejumlah wilayah Aceh.

"Saya juga mendorong tidak sekali, 2 kali, 3 kali, 4 kali, 5 kali agar investasi arus modal masuk ke Provinsi Aceh," kata Jokowi.

Salah satu investor besar yang ingin berinvestasi di Aceh yakni Putra Mahkota UEA, Pangeran Sheikh Mohammed Bin Zayed (MBZ), yang berencana mengembangkan sektor pariwisata potensial di Aceh.



"Terakhir tadi sudah disampaikan Pak Gubernur berkaitan dan Uni Emirat Arab yang ingin membangun properti, yang ingin membangun ke kepariwisataan yang ada di Provinsi Aceh," katanya.

Jokowi mengaku telah memerintahkan kepada jajaran menteri maupun kepala daerah untuk membantu merealisasikan keinginan MBZ. Apalagi, ketertarikan tersebut sudah disampaikan Jokowi beberapa waktu lalu.

"Karena beliau langsung ngomong pada saya keinginannya untuk membawa arus modal ke Provinsi Aceh tetapi meyakinkan orang itu juga tidak mudah," jelasnya.

Jokowi tak memungkiri, semua negara saat ini tengah berebut aliran modal ke negara masing-masing. Di tengah era persaingan yang ketat seperti itu, Jokowi meminta Indonesia bisa memanfaatkan peluang untuk menarik modal.

"Jadi tolong nanti diberikan sebuah back up data kemudian back up penyampaian yang baik, presentasi yang baik sehingga mereka yakin betul," kata Jokowi.

"Karena beliau ini adalah masuk orang yang memiliki kekayaan yang nggak bisa dihitung. US$ 1,4 triliun, bukan rupiah. Coba dihitung sendiri kekayaannya berapa," tegas Jokowi.

Sebelumnya, Indonesia dan UEA telah menyepakati puluhan kerja sama strategis untuk meningkatkan hubungan bilateral antar kedua negara. Setidaknya, ada 16 perjanjian kerja sama yang ditandatangani kedua negara.

Kesepakatan ini terjadi saat Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan Putra Mahkota Abu Dhabi dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA Mohamed bin Zayed di Istana Kepresidenan Qasr Al Watan pada Januari lalu.

Indonesia dan UAE menyepakati lima perjanjian antara pemerintah di bidang keagamaan, pendidikan, pertanian, kesehatan, dan penanggulangan terorisme. Sementara itu, ada 11 perjanjian bisnis yang diteken antar kedua negara.

Perjanjian tersebut antara lain di bidang energi, minyak dan gas, petrokimia, pelabuhan, telekomunikasi, dan riset dengan estimasi total nilai investasi US$ 22,89 miliar atau setara Rp 314,9 triliun.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengemukakan bahwa sebagian dana tersebut akan diinvestasikan dalam pembangunan Ibu Kota baru di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur dan Aceh.

[Gambas:Video CNBC]




(hoi/hoi) Next Article Di Abu Dhabi, Jokowi Bakal Tawarkan Investasi Ibu Kota Baru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular