Ini Beda Skema Pensiun PNS RI dengan Malaysia & Thailand

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
21 February 2020 17:23
Skema Pensiun PNS di Thailand
Foto: Persiapan Raja Thailand untuk menyapa masyarakat. (REUTERS/Navesh Chitrakar)
Kala itu usia pensiun untuk PNS Malaysia adalah 58 tahun, lebih rendah dibanding angka harapan hidup yang sudah mencapai 60 tahun. Namun Malaysia mensyaratkan minimal pengabdian selama 10 tahun untuk pensiun. Benefit yang diterima berada di rentang 20%-60% dari upah terakhir (di luar tunjangan) bergantung pada lamanya waktu pengabdian.

Untuk angkatan bersenjata Malaysia skema pensiun dikenal dengan nama The Armed Force Fund (LTAT). Mekanismenya berbeda dengan PNS yang dibayar penuh oleh pemerintah. Skema pensiun angkatan militer Malaysia lebih menggunakan pendekatan defined contribution yang memangkas 10% dari gaji bulanan dan 15% dari pemerintah.

Thailand

Thailand juga menggunakan mekanisme defined benefits untuk PNS-nya. Namun sejak tahun 1997 ada sedikit modifikasi pada skema pensiun Thailand. Sebelum tahun 1997 PNS menerima benefit berdasarkan upah terakhir yang dibayar dan lamanya waktu pengabdian dari APBN Thailand.

Namun pada 27 Maret 1997 melalui Government Pension Act B.E. 2539 mekanismenya sedikit berubah. Sumber pendanaan uang pensiun masih berasal dari APBN tapi juga mengikutsertakan mekanisme patungan (defined contribution) antara PNS dan pemerintah.

Melalui mekanisme defined benefits yang diterapkan di Thailand, pemerintah mensyaratkan minimal waktu pengabdian 25 tahun. Uang pensiun dapat dicairkan sebagai anuitas maupun di bayar langsung seluruhnya satu waktu (lump sum).

Namun hingga tahun 2012, Thailand menerapkan aturan untuk pencairan uang pensiun secara lump sum saat dan dicairkan saat terminasi atau usia pensiun yaitu 60 tahun atau meninggal dunia.

Karena mengandung komponen defined contribution, maka masing-masing dari pihak PNS maupun Pemerintah per bulannya akan menyetorkan uang untuk pensiunan sebesar 3% dari gaji bulanan.

Walau skema pensiun pada umumnya terbagi menjadi dua yaitu defined benefits (full ditanggung satu pihak) dan defined contribution (patungan), tetapi realitanya sangat dinamis dan memungkinkan adanya fleksibilitas menggunakan pendekatan campuran dan implementasinya di tiap negara memiliki karakteristik khas masing-masing.



TIM RISET CNBC INDONESIA


(twg/twg)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular