Pak Jokowi! Ekonom Ini Ingatkan Soal RI Mau Impor Gula Lagi

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
18 February 2020 12:51
Impor gula akan dilakukan pada 2020 mengantisipasi stok dan harga jelang Puasa.
Foto: Detik.com
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah akan membuka kran impor untuk kebutuhan gula konsumsi masyarakat umum alias gula kristal putih (GKP). Impor akan dilakukan dalam bentuk raw sugar yang nantinya diolah jadi GKP di dalam negeri. Selama ini impor gula umumnya untuk raw sugar yang dibutuhkan industri atau gula kristal rafinasi (GKR). 

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengaku khawatir dampaknya akan sama seperti beras. Banyak yang busuk dan akhirnya terbuang. Pemerintah di bawah pemerintahan Presiden Jokowi diminta lebih cermat sebelum mengambil keputusan impor.

"Apalagi ini gulanya konsumsi, harus hati-hati," katanya kepada CNBC Indonesia, Selasa (18/2/2020).

Bhima menilai, Pemerintah Indonesia harusnya bisa belajar dari pengalaman kala melakukan impor gula dalam beberapa tahun terakhir. Dimana jumlah stok jauh lebih banyak dibanding kebutuhan, misalnya di tahun 2017 diperkirakan surplus 2,4 juta ton. 

"Kalau kita lihat konsumsi rumah tangga yang slowdown di angka 5%. Ini menurut kami apakah tidak melihat produksi sekarang, jadi butuhnya sebanyak itu kah sampai buka impor lagi? Sementara kalo kita lihat di 2018 pernah berapa juta ton gula impor yang masuk. Itu pemerintah perlu lihat dulu stoknya masih cukup atau nggak buat persediaan di tahun 2020?" kata Bhima.



Namun, mengingat momen bulan Ramadhan dan lebaran di pertengahan tahun ini, kebutuhan gula tentu akan bertambah. Namun, antisipasinya bukan dengan semudah membuka kran impor. Melainkan menata tata niaga gula produksi dalam negeri. Mulai dari distribusi yang lebih efisien dan meningkatkan kualitas produksi di dalam negeri.

"Jika musiman-musiman, lebaran, Natal, tahun baru kita akan tingkatkan impor juga, itu nggak akan selesaikan masalah. Justru khawatir kondisi peluang rente-rente impor justru masuk lagi," katanya.

Pada Februari 2020, ada tren kenaikan harga gula hampir di banyak daerah. Rata-rata harga gula nasional sudah menyentuh Rp 14.500, naik dari 11 Februari 2020 yang masih Rp 14.000. Kenaikan harga ini juga mempercepat upaya impor gula di tengah perhitungan produksi gula konsumsi/GKP yang dianggap masih defisit.

Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Kasdi Subagyono menjelaskan, kebutuhan konsumsi GKP di Indonesia mencapai 2,8 juta ton. Sedangkan Indonesia hanya mampu memproduksi 2,2-2,3 juta ton GKP.

Artinya, ada kekurangan kebutuhan GKP di Indonesia 500-600 ribu ton. Pemerintah sudah sepakat akan membuka impor raw sugar sebesar 495.000 ton. Negara yang dijajaki adalah India.

[Gambas:Video CNBC]




(hoi/hoi) Next Article Harga Gula Terus Mengamuk Tembus Rp 19.000/Kg, Ada Apa?

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular