
Istana Minta WNI Pulang dari Natuna Tetap Dipantau, Ada Apa?
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
16 February 2020 12:44

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebanyak 238 warga negara Indonesia (WNI) telah lulus masa observasi virus corona (Covid-19) di Natuna, Kepulauan Riau. Hasil observasi menunjukkan, para WNI tersebut sehat dan akan diterbangkan menuju Jakarta, Sabtu (15/2/2020).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah melalui Menteri Kesehatan beserta seluruh kemenko, kementerian dan lembaga terkait sesuai Inpres Nomor 4 tahun 2019 menjamin bahwa semua WNI tersebut dalam keadaan sehat dan menjalani program sesuai protokol Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Terimakasih sebanyak-banyaknya dan hormat sehormat-hormatnya untuk seluruh warga Natuna yang menjadi tuan rumah saudara sebangsa kita 285 orang menjalani transit observasi dari Propinsi Hubei, RRT, hingga hari kepulangan pada Sabtu 15 Februari 2020 ini," kata M. Fadjroel Rachman, Juru Bicara Presiden.
Fadjroel mengemukakan, keyakinan tersebut dinyatakan kembali oleh Presiden Jokowi bahwa pemerintah mengikuti semua proses protokol kesehatan dari WHO pada Jumat, 14 Februari 2020 di Magelang.
Meski demikian, Jokowi tetap menginginkan seluruh pemangku kepentingan terkait, termasuk pemerintah daerah tetap memantau dan berkomunikasi dengan ratusan WNI yang telah menjalani observasi tersebut.
Hal ini memunculkan isu, bahwa 238 WNI yang telah menjalani masa observasi di Natuna betul-betul masih harus mendapatkan pemantauan ekstra. Lantas, apa kata Jokowi terkait hal itu?
"Itu untuk mempertahankan komunikasi saja," kata Fadjroel melalui pesan singkatnya, Minggu (16/2/2020).
Komunikasi yang dimaksud, kata Fadjroel, misalnya terkait dengan kelanjutan program pendidikan mereka di China, hingga memantau kembali kabar WNI yang masih berada di Hubei, China.
"Pemerintah berusaha berkomunikasi misalnya terkait kuliah mereka yang terputus sementara, etc. Termasuk memantau 7 WNI di Hubei," kata Fadjroel.
Sebagai informasi, Deputi IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden (KSP) Juri Ardiantoro memastikan Dinas Kesehatan dan juga Pemda setempat melakukan monitoring secara rutin. Pemda juga disebutnya siap membantu jika diperlukan.
"Pemda melalui Dinas Kesehatan juga terus berkomunikasi, memonitor dan membantu jika peserta observasi yang telah pulang membutuhkan info dan bantuan dari Pemda," kata Juri, dikutip detik.com.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto sebelumnya menegaskan 238 WNI tersebut dalam keadaan sangat sehat. Ke-238 WNI tersebut bahkan telah dilengkapi sertifikat kesehatan.
"Kami lengkapi juga sertifikat kesehatan dia dari hasil pemeriksaan, pemantauan selama observasi," kata Terawan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (15/2).
(sef/sef) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah melalui Menteri Kesehatan beserta seluruh kemenko, kementerian dan lembaga terkait sesuai Inpres Nomor 4 tahun 2019 menjamin bahwa semua WNI tersebut dalam keadaan sehat dan menjalani program sesuai protokol Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Terimakasih sebanyak-banyaknya dan hormat sehormat-hormatnya untuk seluruh warga Natuna yang menjadi tuan rumah saudara sebangsa kita 285 orang menjalani transit observasi dari Propinsi Hubei, RRT, hingga hari kepulangan pada Sabtu 15 Februari 2020 ini," kata M. Fadjroel Rachman, Juru Bicara Presiden.
Meski demikian, Jokowi tetap menginginkan seluruh pemangku kepentingan terkait, termasuk pemerintah daerah tetap memantau dan berkomunikasi dengan ratusan WNI yang telah menjalani observasi tersebut.
Hal ini memunculkan isu, bahwa 238 WNI yang telah menjalani masa observasi di Natuna betul-betul masih harus mendapatkan pemantauan ekstra. Lantas, apa kata Jokowi terkait hal itu?
"Itu untuk mempertahankan komunikasi saja," kata Fadjroel melalui pesan singkatnya, Minggu (16/2/2020).
Komunikasi yang dimaksud, kata Fadjroel, misalnya terkait dengan kelanjutan program pendidikan mereka di China, hingga memantau kembali kabar WNI yang masih berada di Hubei, China.
"Pemerintah berusaha berkomunikasi misalnya terkait kuliah mereka yang terputus sementara, etc. Termasuk memantau 7 WNI di Hubei," kata Fadjroel.
Sebagai informasi, Deputi IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden (KSP) Juri Ardiantoro memastikan Dinas Kesehatan dan juga Pemda setempat melakukan monitoring secara rutin. Pemda juga disebutnya siap membantu jika diperlukan.
"Pemda melalui Dinas Kesehatan juga terus berkomunikasi, memonitor dan membantu jika peserta observasi yang telah pulang membutuhkan info dan bantuan dari Pemda," kata Juri, dikutip detik.com.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto sebelumnya menegaskan 238 WNI tersebut dalam keadaan sangat sehat. Ke-238 WNI tersebut bahkan telah dilengkapi sertifikat kesehatan.
"Kami lengkapi juga sertifikat kesehatan dia dari hasil pemeriksaan, pemantauan selama observasi," kata Terawan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (15/2).
(sef/sef) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular