
Internasional
'Batman Begins', Kelelawar Mematikan Pembawa Virus Corona!
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
12 February 2020 11:53

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Kesehatan Dunia, WHO, mengungkap dari mana virus corona yang kini disebut COVID-19 berasal.
Lembaga PBB ini menyatakan wabah corona kemungkinan berasal dari kelelawar, yang kemudian berpindah ke perantara dan menginfeksi manusia.
"Mereka menemukan virus baru, yang dinamai COVID-19, sangat mirip dengan coronavirus lain yang ditemukan pada kelelawar," kata Kepala Divisi Kesiagaan Bahaya Infeksi Global WHO Dr. Sylvie Briand, sebagaimana ditulis CNBC International Selasa (11/2/2020).
Meski demikian studi saat ini masih dilakukan. Pasalnya para ilmuan yang menginvestigasi pasar awal mula corona di Wuhan tidak menemukan banyak kelelawar.
"Ini membutuhkan lebih banyak penelitian," katanya lagi.
Sementara itu, dalam pertemuan WHO di Jenewa, para peneliti khawatir bahwa virus ini kini bermutasi. Saat ini corona telah membunuh 1.000 lebih orang di dunia dan dikonfirmasi ada di 26 negara.
Sebelumnya, sekelompok ilmuan mengatakan ular, termasuk cobra, mungkin menjadi sumber virus. Tapi WHO meragukan teori ini dan menyatakan belum ada bukti konklusif.
COVID-19 yang kini menyebar memiliki kesamaan dengan SARS. Penyakit yang mewabah di November 2002 itu telah membunuh 800 orang di seluruh dunia selama sembilan bulan.
SARS diyakini oleh para ilmuwan berasal dari kelelawar. Namun SARS menyebar ke musang dan kucing sebelum akhirnya menjangkiti manusia.
Per Rabu (12/2/2020) jumlah korban tewas karena corona naik menjadi 1.110 orang. Sementara jumlah kasus corona mencapai 44.138 kasus.
(sef/sef) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI
Lembaga PBB ini menyatakan wabah corona kemungkinan berasal dari kelelawar, yang kemudian berpindah ke perantara dan menginfeksi manusia.
"Mereka menemukan virus baru, yang dinamai COVID-19, sangat mirip dengan coronavirus lain yang ditemukan pada kelelawar," kata Kepala Divisi Kesiagaan Bahaya Infeksi Global WHO Dr. Sylvie Briand, sebagaimana ditulis CNBC International Selasa (11/2/2020).
"Ini membutuhkan lebih banyak penelitian," katanya lagi.
Sementara itu, dalam pertemuan WHO di Jenewa, para peneliti khawatir bahwa virus ini kini bermutasi. Saat ini corona telah membunuh 1.000 lebih orang di dunia dan dikonfirmasi ada di 26 negara.
Sebelumnya, sekelompok ilmuan mengatakan ular, termasuk cobra, mungkin menjadi sumber virus. Tapi WHO meragukan teori ini dan menyatakan belum ada bukti konklusif.
COVID-19 yang kini menyebar memiliki kesamaan dengan SARS. Penyakit yang mewabah di November 2002 itu telah membunuh 800 orang di seluruh dunia selama sembilan bulan.
SARS diyakini oleh para ilmuwan berasal dari kelelawar. Namun SARS menyebar ke musang dan kucing sebelum akhirnya menjangkiti manusia.
Per Rabu (12/2/2020) jumlah korban tewas karena corona naik menjadi 1.110 orang. Sementara jumlah kasus corona mencapai 44.138 kasus.
(sef/sef) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular