
Round-Up
Heboh Keraguan RI Bisa Deteksi Corona & Penegasan Terawan
Ratu Rina Windarty, CNBC Indonesia
12 February 2020 06:05

Sementara itu, Medical Officer WHO di Indonesia Dokter Vinod Kumar Bara meluruskan sejumlah hal perihal kabar yang menyebut WHO meragukan Indonesia mendeteksi keberadaan Coronavirus 2019-nCoV.
"Jadi kan hari ini kalian sudah mendengar apa yang dijelaskan Bu Vivi (Kepala Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Vivi Setyawaty), dia sudah menjelaskan proses dan prosedur uji spesimen seperti apa," ujarnya di kantor Balitbangkes, Jakarta, Selasa (11/2/2020).
"Dan hari ini kita konfirmasi kalau Indonesia sudah bisa mendeteksi novel coronavirus. Lab-nya juga sudah kompeten," lanjut Vinod Kumar seperti dilansir detik.com.
Ia meyakini kemampuan Indonesia mendeteksi virus corona sudah sesuai guideline WHO. Hal itu dikarenakan Indonesia saat ini sudah memiliki PCR yang bisa mendeteksi keberadaan virus itu secara akurat.
"Namun setiap negara harus tetap waspada, termasuk Indonesia," kata Vinod Kumar.
Sebelumnya, Perwakilan WHO untuk Indonesia, Dokter Navaratnasamy Paranietharan menilai Indonesia harus melakukan persiapan lebih matang lagi demi menghadapi risiko penyebaran virus corona.
WHO khawatir Indonesia tidak bisa mendeteksi virus tersebut. Padahal negara-negara tetangga sudah melaporkan beberapa orang terjangkit. WHO juga khawatir bahwa sampai saat ini belum ada kasus virus corona yang terdeteksi di Indonesia. Sementara sampai saat ini total jumlah epidemik itu telah mencapai lebih dari 40 ribu di seluruh dunia, terutama China.
WHO menginginkan pemerintah Indonesia meningkatkan sistem pengawasan, pemantauan, sistem deteksi, dan persiapan lainnya di setiap fasilitas kesehatan yang ditunjuk untuk menangani virus corona.
"Indonesia tengah melakukan persiapan untuk menghadapi kemungkinan penyebaran virus corona. WHO dan Kementerian Kesehatan RI juga terus berkoordinasi. Pemerintah RI juga mulai menyebarkan informasi terkait virus ini kepada publik dalam beberapa hari terakhir," kata Paranietharan seperti dilaporkan cnnindonesia.com, Senin (10/2/2020).
Meski begitu, menurut dia, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan pemerintah Indonesia untuk memaksimalkan sistem pengawasan dan pendeteksian kasus virus corona.
Ia mengatakan Indonesia juga masih perlu memaksimalkan persiapan fasilitas-fasilitas kesehatan yang ditunjuk khusus untuk menangani kemungkinan kasus virus corona, terutama dalam hal pencegahan infeksi, sistem karantina, langkah-langkah pengendalian terutama dalam menangani terduga pasien dan pasien positif virus corona.
Paranietharan mengungkapkan kekhawatiran lantaran Indonesia belum melaporkan satu pun kasus virus corona di negara berpenduduk 270 juta orang ini. Padahal, negara tetangga seperti Singapura, Filipina, Malaysia, Australia, Vietnam, dan Kamboja sudah mengonfirmasi sejumlah kasus virus corona yang terjadi di negara mereka.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/sef)
"Jadi kan hari ini kalian sudah mendengar apa yang dijelaskan Bu Vivi (Kepala Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Vivi Setyawaty), dia sudah menjelaskan proses dan prosedur uji spesimen seperti apa," ujarnya di kantor Balitbangkes, Jakarta, Selasa (11/2/2020).
"Dan hari ini kita konfirmasi kalau Indonesia sudah bisa mendeteksi novel coronavirus. Lab-nya juga sudah kompeten," lanjut Vinod Kumar seperti dilansir detik.com.
"Namun setiap negara harus tetap waspada, termasuk Indonesia," kata Vinod Kumar.
Sebelumnya, Perwakilan WHO untuk Indonesia, Dokter Navaratnasamy Paranietharan menilai Indonesia harus melakukan persiapan lebih matang lagi demi menghadapi risiko penyebaran virus corona.
WHO khawatir Indonesia tidak bisa mendeteksi virus tersebut. Padahal negara-negara tetangga sudah melaporkan beberapa orang terjangkit. WHO juga khawatir bahwa sampai saat ini belum ada kasus virus corona yang terdeteksi di Indonesia. Sementara sampai saat ini total jumlah epidemik itu telah mencapai lebih dari 40 ribu di seluruh dunia, terutama China.
WHO menginginkan pemerintah Indonesia meningkatkan sistem pengawasan, pemantauan, sistem deteksi, dan persiapan lainnya di setiap fasilitas kesehatan yang ditunjuk untuk menangani virus corona.
"Indonesia tengah melakukan persiapan untuk menghadapi kemungkinan penyebaran virus corona. WHO dan Kementerian Kesehatan RI juga terus berkoordinasi. Pemerintah RI juga mulai menyebarkan informasi terkait virus ini kepada publik dalam beberapa hari terakhir," kata Paranietharan seperti dilaporkan cnnindonesia.com, Senin (10/2/2020).
Meski begitu, menurut dia, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan pemerintah Indonesia untuk memaksimalkan sistem pengawasan dan pendeteksian kasus virus corona.
Ia mengatakan Indonesia juga masih perlu memaksimalkan persiapan fasilitas-fasilitas kesehatan yang ditunjuk khusus untuk menangani kemungkinan kasus virus corona, terutama dalam hal pencegahan infeksi, sistem karantina, langkah-langkah pengendalian terutama dalam menangani terduga pasien dan pasien positif virus corona.
Paranietharan mengungkapkan kekhawatiran lantaran Indonesia belum melaporkan satu pun kasus virus corona di negara berpenduduk 270 juta orang ini. Padahal, negara tetangga seperti Singapura, Filipina, Malaysia, Australia, Vietnam, dan Kamboja sudah mengonfirmasi sejumlah kasus virus corona yang terjadi di negara mereka.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/sef)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular