
Menteri Terawan Sebut Pernyataan Harvard Mengada-ada
Ratu Rina, CNBC Indonesia
11 February 2020 16:39

Jakarta, CNBC Indonesia- Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto buka suara soal pernyataan peneliti Harvard yang memproyeksi kemungkinan sudah masuknya virus corona ke Indonesia, namun belum terdeteksi oleh pemerintah.
Terawan menekankan, Indonesia tidak pernah menutup-nutupi apapun terkait virus corona. "Di era keterbukaan ini tidak adalah barang yang ditutupi, perkara Indonesia tidak ada corona itu berkat yang maha kuasa, dan percaya itu doa kita semua. Kita enggak mengharapkan itu ada," kata Terawan, Selasa (11/2/2020).
Ia juga mengingatkan agar warga RI terus berdoa, jangan sampai ada virus corona mampir ke Indonesia dan juga pastinya melakukan pemeriksaan dengan ketat. "Dan sesuai standar dan kalau tidak ngapain saya boleh buka, boleh dilihat dibuka, bahkan wartawan pun boleh ke sana," katanya.
Sehingga, menurutnya kecurigaan dari peneliti Harvard itu tidak mendasar. "Kecurigaan itu mengada-ada," jelasnya.
Sebelumnya, epidemiologist Marc Lipsitch di Harvard TH Chan School dalam laporannya memproyeksi negara-negara yang rawan terdampak corona berdasar intensitas frekuensi penerbangan dari dan ke Wuhan-China, di mana wabah corona bermula.
Indonesia, kata dia, memang belum ada laporan corona tapi bisa jadi sebenarnya sudah ada beberapa kasus. Ia juga menyinggung soal Thailand yang melaporkan 25 kasus corona, tapi menurutnya bisa jadi lebih.
(gus/gus) Next Article Streaming: dr Terawan Bicara Soal BPJS Hingga Program Kerja
Terawan menekankan, Indonesia tidak pernah menutup-nutupi apapun terkait virus corona. "Di era keterbukaan ini tidak adalah barang yang ditutupi, perkara Indonesia tidak ada corona itu berkat yang maha kuasa, dan percaya itu doa kita semua. Kita enggak mengharapkan itu ada," kata Terawan, Selasa (11/2/2020).
Ia juga mengingatkan agar warga RI terus berdoa, jangan sampai ada virus corona mampir ke Indonesia dan juga pastinya melakukan pemeriksaan dengan ketat. "Dan sesuai standar dan kalau tidak ngapain saya boleh buka, boleh dilihat dibuka, bahkan wartawan pun boleh ke sana," katanya.
Sebelumnya, epidemiologist Marc Lipsitch di Harvard TH Chan School dalam laporannya memproyeksi negara-negara yang rawan terdampak corona berdasar intensitas frekuensi penerbangan dari dan ke Wuhan-China, di mana wabah corona bermula.
Indonesia, kata dia, memang belum ada laporan corona tapi bisa jadi sebenarnya sudah ada beberapa kasus. Ia juga menyinggung soal Thailand yang melaporkan 25 kasus corona, tapi menurutnya bisa jadi lebih.
(gus/gus) Next Article Streaming: dr Terawan Bicara Soal BPJS Hingga Program Kerja
Most Popular