
Maaf, Proyek-proyek Smelter RI Terancam Gegara Corona

Jakarta, CNBC Indonesia - Akibat virus corona yang ditemukan di Wuhan akhir tahun lalu diperkirakan akan berdampak pada tertundanya pembangunan smelter di Indonesia. Wakil Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Industri Pengolahan dan Pemurnian Indonesia (AP3EI) sekaligus pendiri Jonathan Handoyo menyebut pekerja dari China yang datang ke Indonesia semua bekerja di smelter.
Menurutnya untuk membangun smelter, sementara hanya China yang bisa mensupply peralatan dan tekhnologi. Sehingga akibat virus corona ini akan berdampak pada proyek pembangunan smelter.
"Ya begitulah (pembangunan smelter bakal tertunda). Sementara terisolasi itu negara," ungkapnya saat dihubungi CNBC Indonesia, Selasa, (11/02/2020).
Dirinya yakin kendala ini tidak akan lama, pasalnya mereka sudah menemukan penangkalnya. "Perkiraan orang China nggak lama lagi," tegasnya.
Lebih lanjut dirinya menerangkan, pekerja dari China hanya bekerja di smelter, karena di tambang semuanya sudah dikerjakan oleh orang Indonesia. Menurutnya sejauh ini belum ada pekerja baru yang baru tiba dari China, bahkan dari Morowali juga belum ada yang pulang.
"Justru selama tidak ada pembangunan smelter baru, tidak ada pekerja baru dari China. Karena setelah selesai pembangunan mereka pulang. Tinggal sedikit operator yang digabung dengan tenaga kerja lokal," tuturnya.
Sebelumnya, Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Mineral Kementerian ESDM Yunus Saefulhak mengatakan akan ada lima smelter yang terbangun tahun ini.
Yunus menerangkan, lima smelter tersebut terdiri dari 2 proyek nikel, 1 timbal, 1 mangan, dan satu lagi nikel namun baru selesai 1 line dari target 2 line. "Tahun ini ada empat, nikel 2, timbal 1, mangan 1 tahun ini," ungkapnya singkat di Kantornya, Kamis, (23/01/2020).
(gus) Next Article Wah! Pemerintah Tolak Permohonan Freeport untuk Tunda Smelter